Bagian -17

59 8 0
                                    


"Semangat Deva", Reva menyemangati Deva yang akan mengikuti olimpiade matematika.

Deva mengangguk, gadis itu terus membaca do'a dalam hati agar tidak merasa gugup. Deva takut, kalau semua yang telah dipelajarinya hilang begitu saja karena kegugupannya, itu akan sia-sia.

"Bismillah, kamu pasti bisa sayang", ucap Erna menyemangati anaknya.

"Makasih mah", Deva memeluk tubuh Erna, Erna membalas pelukan tersebut.

"Semua peserta diharapkan untuk memasuki ruangan karena olimpiade akan segera dimulai"

Deva merasa sangat gugup, gadis itu ragu. Reva menepuk pundak Deva, "Gue yakin lo bisa", ucap Reva menyemangati.

Deva menghirup udara dalam lalu menghembuskannya perlahan, mencoba menghilangkan rasa kegugupannya. Setelah merasa tidak gugup lagi, Deva memasuki ruang olimpiade.

Hawa dingin menyelimuti Deva, bau pengharum ruangan pun ikut menyambut indera penciuman gadis itu

Deva mengedarkan pandangannya, matanya terhenti pada seorang gadis yang sedang duduk melambaikan tangan ke arahnya. Siapa lagi kalau bukan Shinta.

Deva berjalan menunduk, mendekati Shinta. Ia tidak sadar jika sedari tadi ada pria yang menperhatikannya.

"Baik, sudah lengkap semua?", ucap seorang wanita, sepertinya dia adalah seorang dosen dari salah satu universitas ternama di Indonesia

"Kita mulai dengan kuis, siapa yang bisa menjawab dengan cepat dan benar, akan mendapatkan poin pertamanya", jelas wanita tersebut.

Kuis telah dibacakan dan poin pertama berhasil didapatkan oleh SMA Athala, Deva berhasil menjawab kuis tersebut.

"Baik ini pertanyaan terakhir, siapa yang dapat menjawab bisa angkat tangan"

Pertanyaan terakhir dilontarkan oleh wanita tadi. Sudah tiga detik tidak ada seorang pun yang mengangkat tangannya.

"Iya, silahkan dijawab", ujar wanita yang menjadi pengisi acara.

Deva dapat melihat seorang pria mengangkat tangannya, tetapi gadis itu tidak bisa melihat wajah pria tersebut.

"Silahkan perkenalkan nama kamu dan asal sekolah kamu"

Pria itu bangkit dari duduknya, "Perkenalkan nama saya Refki Pratama dari SMA Pelita", ucap Refki memperkenalkan diri.

Deva yang mendengar nama itu menoleh ke arah Refki, ternyata benar pria itu adalah Refki Pratama, mantan siswa SMA Athala.

Perasaan Deva kacau saat ini. Deva bingung, bukankah Refki sedang berada di luar negeri? Mungkin ini hanya perasaan Deva saja, tapi suara tadi, benar-benar mirip suara Refki.

🌷🌷🌷

Olimpiade telah selesai. Deva melangkah keluar dari ruangan. Shinta sudah pulang sejak tadi.

Deva saat ini seperti orang kebingungan, gadis itu mondar-mandir mencari keberadaan Refki. Sekitar sepuluh menit Deva mencari tapi tidak menemukan pria itu. Deva memutuskan untuk pergi ke suatu tempat.

🌷🌷🌷

Deva menghentikan langkahnya. Deva melihat seorang pria sedang berbicara pada nisan Anna. Posisi pria itu membelakangi Deva, jadi Deva tidak bisa melihat wajah pria itu.

Tapi tunggu, sepertinya Deva mengenal suara itu. Deva melangkahkan kakinya mendekati pria itu, pria yang juga mengikuti olimpiade. Ditepuknya pundak pria itu pelan.

Pria itu menoleh. Deva kaget. Kenapa dia bisa ada disini?

"Refki?" 

"Deva?" ucap mereka bersamaan.

Ternyata pria yang menjawab pertanyaan terakhir adalah benar Refki. Deva dapat melihat jelas wajah Refki.

"Kok lo bisa ada disini?", tanya Refki, membuyarkan lamunan Deva.

"Gue sering kesini, nggak boleh gue jenguk Anna?, tanya Deva dengan wajah polosnya.

Refki mengacak-acak rambut Deva, gemas. Refki mengenggam tangan Deva, membawanya keluar dari area pemakaman.

🌷🌷🌷

Refki membawa Deva ke taman dengan motornya. Ia menyuruh Deva untuk duduk dikursi taman.

"Duduk", perintah Refki, dan Deva menurut.

Refki ikut mendudukan dirinya disamping Deva.

"Gue kangen lo", ucap Refki. Dengan cepat cowok itu memeluk tubuh Deva. Ia rindu wangi strawberry ini.

Deva membalas pelukan Refki, menyalurkan rasa rindu mereka. Sesekali Refki mencium puncak kepala Deva sambil terus berkata, "Gue kangen banget sama lo".

____________________________________________

Refki kombek yuhu..
Btw olimpiade emang gitu ya? Aku nggk prnh ikut soalnya, hehe

..jangan lupa vote and comment..

Lov yu reader❤❤

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang