Bagian -13

42 8 0
                                    


Sinar mentari menembus jendela kaca kamar Deva. Gadis itu menyalakan handphone nya, disana tertera pukul 05.00 WIB.

Ia segera bangun, mengambil air wudhu, kemudian melaksanakan ibadah shalat segera.

Setelah selesai melaksanakan shalat, Deva berjalan menuju meja belajarnya. Ia mengemasi buku dan alat tulis, memasukannya kedalam tas.

🌷🌷🌷

"Hoamm", Reva menguap beberapa kali, dilihatnya handphone yang tertera pukul 05.45. "Masih jam segini", Reva kembali tertidur, memasuki alam mimpinya.

Kebiasaan Reva memang tidak pernah berubah, gadis itu selalu saja malas bangun pagi. Bangun waktu subuh, kemudian lanjut tidur lagi.

🌷🌷🌷

"Pagi mah", Deva menyapa mamahnya yang sedang menyiapkan sarapan. Papah si kembar sedang berada diluar kota, urusan bisnis yang harus diselesaikan.

"Pagi sayang", Ucap Erna.

"Loh, adek kamu mana?", Erna melihat Deva berjalan sendiri ke arah dapur. Tidak mendengar teriakan dari Reva.

Deva mengernyitkan dahinya, "Lah, Deva kira Reva sudah berangkat duluan", Ujar Deva.

"Adik kamu berangkat pagi, itu mustahil", Erna tertawa, "Kalau pun bener dia berangkat pagi, paling belum ngerjain PR", lanjutnya.

"Dimakan sayang", ucap Erna, memberikan sepiring nasi goreng dan segelas susu kepada Deva.

Deva telah selesai menyantap sarapannya. Gadis itu beranjak, membersihkan piring dan gelas bekas makan nya.

"Kalau sudah selesai, kamu berangkat dulu aja, ini udah jam setengah tujuh, urusan Reva biar mamah yang bangunin", ucap Erna.

Deva mengangguk, segera mencium punggung tangan Erna, berlalu keluar rumah.

🌷🌷🌷

Juan berjalan mendekati Reva. Reva merasakan jantungnya berdebar kencang, mungkinkah Reva jatuh cinta pada Juan?.

Pria itu semakin mendekat ke arah Reva. Hingga tiba dihadapan Reva, Juan segera memeluk gadis itu. Membisikinya sesuatu.

Reva bersemu, ia tidak mempercayai ini. Reva mengangkat kepalanya, menatap manik mata pria itu, tidak nampak kebohongan disana. Juan mencintainya.

Dicintai oleh Juan merupakan suatu kebahagiaan yang Reva miliki. Juan pria yang lembut, penyayang, ganteng, idaman para kaum hawa.

Juan melepaskan pelukannya, berlalu menjauh dari Reva, pria itu mengambil sebuket bunga yang telah disiapkannya sedari tadi.

Juan terlihat melangkah mendekati Reva, dengan tangan kanan yang membawa sebuket bunga.

"Reva, maukah kau menjadi pacarku?", Ucap Juan mantap, ia menyodorkan bunga tersebut kepada Reva. Juan sangat menyanyangi Reva, bahkan ia sudah jatuh cinta kepada gadis barbar di hadapannya ini.

Reva mengambil sebuket bunga itu, dengan mantap gadis itu mengangguk, "Iya aku mau", jawab Reva.

Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Banyak para gadis yang menyukai Juan, tapi Juan dengan berani mengungkapkan perasaannya pada Reva.

Juan segera memeluk Reva. Reva nampak menitihkan air mata. Gadis itu terharu melihat keberanian Juan mengungkapkan perasaannya di depan banyak orang.

Juan mengangkat dagu Reva, hingga pandangan mereka bertemu. Pria itu menatap manik mata Reva dalam, Juan mengalihkan pandangan dari mata Reva menuju bibir gadis itu.

Reva nampak gugup, wajah Juan semakin mendekat. Reva dapat merasakan hembusan nafas Juan di wajahnya.
Dan....

Byurrr..

"REVA, KAMU NGGAK LIHAT INI JAM BERAPA?", Erna menyiram wajah Reva dengan air.

Reva mengerjapkan matanya beberapa kali. "Ternyata tadi hanya mimpi?", Ucap Reva.

"Mimpi apa tadi kamu? Sampai-sampai itu bantal guling mau kamu cium", Tanya Erna curiga.

"Nggak ada kok mah", elak Reva cepat.

"Cepet kamu mandi, ini sudah jam setengah tujuh lebih, kamu mau terlambat?", ujar Erna.

Mendengar penuturan Erna, gadis itu segera bangkit, tidak ingin menambah masalah. Ia bangkit, berlalu menuju kamar mandi.

5 menit kemudian...

Reva keluar, dengan keadaan yang sudah lebih baik dari tadi.

"Sudah? Kok cepet banget", Erna bingung. Reva mandi hanya lima menit?.

"Sudah, Reva sudah selesai", ucap Reva.

Reva segera merapikan buku-bukunya, menjadwal pelajaran hari ini. Setelah itu, Reva berpamitan pada Erna. "Assalamu'alaikum mah", ucap Reva.

____________________________________________

Hwaa,, dosa gak ya? Semoga enggak deh.
Btw, mimpi Reva indah banget, ditembak sama cogan SMA Athala. Iri deh.

Ps: Typo tolong bilang:)

..jangan lupa vote..

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang