Chap 6

2.2K 209 2
                                    

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•●•●•

[Sudah direvisi]

Sinar matahari menembus jendela kamar. Terlihat sebuah tempat tidur yang sudah kosong dan rapi karena sang pemilik telah bangun dan membereskannya.

Terlihat seorang remaja (?) yang sedang bersiap-siap untuk ke supermarket, ingin membeli beberapa bahan makanan. Karena hari ini cukup dingin, jadi dia menggunakan sweater lembut yang hangat.

Remaja tersebut segera keluar apartemen untuk menuju supermarket sebelahnya. Disana ia membeli sayur, buah, daging, rempah-rempah, snack, dll. Merasa tidak ada yang kurang, ia pun mengantri untuk membayar.

Remaja tadi sudah keluar dari supermarket, dia membawa dua kresek kantong.

"Kenapa tidak bilang bilang kalau ternyata kamu ingin ke supermarket?"

"Emang kenapa?"

"Aishhh, aku juga ingin pergi ke supermarket."

"Mana aku tau."

Dan berlanjut dengan perdebatan kecil dari mereka berdua hingga mereka tidak sadar jika telah berada di lorong dimana kamar apartemen mereka berada.

"Jangan lupa nanti pakai baju formal," ingat pemuda tersebut sebelum masuk ke kamar apartemennya.

"Iya iya."

•●•●•

Rose pov

Kali ini aku sedang bersiap-siap. Aku menggunakan kemeja putih dan rok biru. Rambutku kubiarkan tergerai.

Sambil menata beberapa dokumen yang aku persiapkan tadi malam, aku juga mempersiapkan sarapanku. Aku belum sarapan soalnya, hehe.

Ting tong

"Ya!! Sebentar!"

Cepat-cepat aku menghabiskan makanan karena aku tau yang memencet bel adalah orang itu, kalian pasti tau siapa yang memencet belnya, seperti di fanfic story lain.

Tidak mau ambil pusing tentang fanfic story yang sering aku baca. Aku segera membereskan piring kotor lalu menaruhnya di wastafel dan mengalirinya sebentar dengan air.

Kuambil dokumen dan tas selempang berwarna hitam. Aku mengambil sepatu kerja dan memakainya lalu kubuka pintunya dan menampakan seorang pemuda yang tingginya tidak terlalu berbeda denganku.

Pemuda itu yang tadi mencegatku di supermarket. Tapi sekarang pakainnya berganti. Jika tadi dia menggunakan celana jins selutut, kaos longgar putih, dan topi merah.

Sekarang dia menggunakan celana kain hitam yang lumayan ketat, kemeja hitam yang dimasukkan kedalam jins dengan kancing paling atas dibuka ditambah dengan sabuk hitam yang melingkar di pinggangnya. Uhh tampak sangat menggonda.

Be Grateful ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang