Chap 17

1.6K 164 74
                                    

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•●•●

Special day, special up 💜

•●•●•

[Sudah direvisi]

Rose baru saja tiba di Seoul Station. Sekarang dia sedang menunggu Jimin yang akan menjemputnya. Rose mengambil hpnya lalu menyalakannya untuk sekedar menscroll laman twitter.

Rose memang lebih suka dengan twitter dari pada instragam, katanya burungnya lucu, jadi dia suka twitter. Nggak nyambung, kan? Emang dasarnya Rose aneh kok //plakk.

Karena bosan, Rose masukin hpnya ke dalam tas kecil miliknya trus ngeliatin sekeliling, siapa tau bisa cuci mata karena ada cowok ganteng yang tiba-tiba nongol trus nyapa dia kaya di drama-drama. Maaf lah ya, halu dikit nggak papa.

Sayangnya, ekspektasi tidak sesuai kenyataan. Mata Rose udah meneliti penjuru ruangan tapi tidak ada tanda-tanda orang ganteng. Yang ada malah cowo pendek deketin dia.

"Mba, boleh minta nomernya nggak?" tanya cowo pendek itu.

Rose menatap cowo itu tidak tertarik, "Kamu udah punya nomer ngapain minta-minta nomer orang?"

Cowo pendek itu terkejut lalu menggeram marah, "Jadi cewe kok kasar amat sih."

"Lah kan yang cewe saya, suka-suka saya dong," elak Rose nggak terima.

"Cewe cantik nggak boleh kaya gitu lho mba," ucap cowo itu sambil ngedip-ngedipin matanya.

Rose ngeliat itu rasanya hampir muntah. Mending kalau dianya ganteng, tapi ini jelek. Ngejek dikit nggak papa lah.

"Kalau kamu kaya gini terus, saya bisa laporin ke polisi, lho," ancam Rose.

Pria itu menyeringai lalu menangkap kedua tangan Rose dan menguncinya, "Ck, ck, ck. Seenggaknya mau main bareng saya nggak mba?"

Sekarang Rose menyesal karena mengambil jadwal kereta agak malam sehingga stasiun menjadi sepi.

Rose menghela nafas berat dan memandang jijik ke pria yang sedang megang tangannya. Dengan tanpa perasaan, Rose mengangkat kakinya ke atas dengan cepat yang mana membuat kejantanan pria itu tertekan.

Pria itu merintih kesakitan sambil menutupi kejantanannya dengan kedua tangannya. Pria itu berguling di lantai ke kanan dan ke kiri sambil sesekali mengumpat.

"Makannya, cari lawan itu pilih-pilih. Jangan asal gebet," ucap Rose sebelum meninggalkan pria itu karena dirinya sudah melihat Jimin yang sedang berjalan kearahnya.

"Siapa dia?" tanya Jimin menunjuk pria yang tadi mengganggu Rose.

"Nggak tau, ulet kebanyakan kalori mungkin," jawab Rose asal bahkan dia tidak melirik sama sekali ke arah pria itu.

Be Grateful ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang