Chap 21

1.5K 127 46
                                    

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•●•●•

[Sudah direvisi]

Song recommends for this chapter
House of Card by BTS
_______________________________________

Rose membuka matanya yang terasa berat. Kepalanya berdenyut pusing. Ingin sekali mengusap kepalanya untuk meredakan rasa pusing, tapi tangannya tidak bisa bergerak, seakan ada sesuatu yang menahannya.

Kesadarannya masih belum seratus persen. Ia masih harus menyesuaikan matanya dengan pencahayaan yang remang-remang.

Tunggu, dimana dia?

Dengan segera, ia melihat kesekeliling dan tidak mendapati barang yang berarti berada di ruangan itu.

Rose mengecek tangannya untuk memastikan dugaannya. Dan benar, kedua tangannya di rantai dari tembok sehingga dia harus selalu mengangkat tangannya. Mulutnya juga ditutup oleh sebuah lakban.

Tapi pertanyaannya, siapa yang melakukan ini semua?

Rose berusaha untuk tenang, karena dia tau kalau dia emosi tidak akan membuahkan apa pun. Dia berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya.

Menonton drama, pergi ke cafe, mentarktir Seulgi, meminum Green tea, teriakan Seulgi, orang-orang berbaju hitam.

Seulgi?

Seketika Rose menjadi panik karena mengingat Seulgi. Rose menoleh ke arah kanannya dan

Dia mendapati Seulgi sedang terantai dengan posisi sama seperti dirinya, tapi bedanya Seulgi masih memejamkan matanya.

Apa maksudnya ini?

Rose berusaha menggapai Seulgi untuk mebangunkannya. Tapi sayang, kakinya terasa mati rasa hingga dia tidak bisa menggerakkan kakinya. Menggunakan tangan pun percuma, karena dia juga dirantai.

Rose berusa teriak, tapi teriakannya terhalang oleh lakban itu. Rose berusaha melepas lakban itu dengan memainkan mulutnya dan hasilnya malah lakban itu makin menempel.

Rose mendesah frustasi. Apa-apan ini? Dia tidak pernah merasa berhubungan dengan seorang mafia atau penjahat gelap lain. Kenapa sekarang dirinya dengan Seulgi ditangkap?

Belum sempat Rose memikirkan jawabannya, dia sudah dikejutkan oleh sebuah suara tepuk tangan dari seseorang.

"Wah, wah, wah, akhirnya bangun juga. Tidak sopan sekali kalian, aku ingin berbicara dengan kalian malah ditinggal tidur."

Rose mengangkat kepalanya yang semula menunduk lalu matanya melotot melihat orang didepannya. Rose menggerak-gerakkan tangannya secara brutal; usaha untuk meloloskan diri).

Be Grateful ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang