Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•●•●•
Nih, buat yang minta bonchap :v
•●•●•
5 bulan berlalu. Kehidupan Rose dan Jimin berjalan layaknya biasa. Tidak banyak yang berubah, hanya status mereka yang dari sekedar teman dekat naik pangkat menjadi tunangan.
Lamaran dadakan Rose saat ulang tahunnya tidak diterima atau pun ditolak oleh Jimin. Sebagai gantinya, Jimin meminta untuk bertunangan dulu. Karena dalam hati, Jimin masih nggak rela kalau yang ngelamar itu cewek bukan cowoknya.
Karena Rose memang hanya ingin mengikat pria yang sudah membuatnya merasa takut setengah mati, Rose pun menyetujui ide Jimin untuk bertunangan.
Akhirnya mereka bertunangan setengah bulan kemudian, entah karena Jimin yang memang pengin cepet-cepet atau emang karena takdir.
Semenjak tunangan, Jimin memang sering meminta Rose untuk tinggal bersama. Tapi karena Rose pengin main aman, dia menolak tawaran Jimin dan lebih memilih tinggal di apartemennya.
Toh, apartemen mereka berhadapan.
•●•●•
Sekarang Rose sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor Jimin. Bukan tanpa alasan dia mau meluangkan waktu untuk menemui tunangannya yang sedang sibuk bekerja.
Dia sengaja pergi ke kantor Jimin untuk berjaga-jaga, karena sekarang mendekati waktunya pulang, dan bakal banyak serangga yang akan menghinggap dan mengotori baju tunangannya.
Sebelum berangkat, Rose menghubungi Dino, sekretaris pribadi Jimin yang merangkap menjadi tangan kanan Jimin. Setelah membuat janji temu, Rose segera mengambil kunci mobil yang diberikan Jennie sebagai hadiah pertunangan.
25 menit kemudian, Rose sudah sampai di GOLD Company, tempat di mana Jimin berada. Rose turun dari mobilnya dan segera masuk ke dalam.
Ada beberapa yang mengenal Rose, dan langsung membungkuk hormat yang dibalas dengan senyuman manis oleh Rose.
Tanpa banyak basa-basi, Rose segera masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai paling atas, tempat di mana kekasihnya berada.
Ting!
Lift terbuka, Rose segera keluar dari lift.
Lantai itu luas dengan hanya ada 3 ruangan. Ruangan CEO, sekretaris, dan ruangan meeting.
Rose melangkahkan kakinya dan dia bisa menangkap sosok pria yang sedang berdiri gagah di samping ruangan direktur.
