Chap 22

2.5K 191 135
                                    

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•●•●•

"Mari kita mulai permainan yang sesungguhnya, honey."

•●•●•

[Sudah direvisi]

Chanyeol berjalan kearah Rose dengan perlahan. Rose yang masih termenung tidak menyadari jika sekarang Chanyeol sudah berada tepat didepannya.

Seringai milik Chanyeol melebar ketika Rose tampak terkejut menyadari jika dia sudah berdiri dihadapannya.

Chanyeol membungkukkan badannya dan menyejajarkan mulutnya dengan telinga Rose lalu berbisik, "Apakah kamu hanya akan diam ketika melihat temanmu diperkosa?"

Rose bisa merasakan bulu kuduknya berdiri ketika mendengar bisikan Chanyeol dengan suara rendahnya. Tapi ini bukan saatnya memikirkan itu! Apa yang dikatakan Chanyeol lebih penting.

Dengan segera Rose menengok kearah kanannya -tempat dimana Seulgi dirantai- dan dia bisa melihat Daniel brengsek itu mulai melucuti pakaian-pakaian yang dikenakan Seulgi.

Deg

Jantung Rose berdetak kencang ketika sebuah jari menyentuh pipinya dan mengusapnya dengan lembut. Siapa lagi kalau bukan Chanyeol pelakunya.

Seketika itu juga Rose menatap Chanyeol was-was. Bukan kenyamanan yang dia rasakan disaat Chanyeol mengusap pipinya, dia malah merasa takut dengan perlakuan Chanyeol.

"Hei-hei, ada apa, baby? Aku hanya mengelus pipimu bukan menampar pipimu."

"Kau manusia sialan, lepaskan kami dan biarkan kami pergi!"

"Kau yakin?" Chanyeol menolengkan kepalanya kearah kanan. "Kau yakin ingin pergi dengan temanmu padahal temanmu sudah hampir telanjang?"

"A-aku.." Rose tampak tidak bisa melanjutkan perkataannya karena dilanda rasa khawatir, bingung dan takut yang bercampur menjadi sesuatu.

Chanyeol menjauhkan wajahnya dari Rose lalu tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya.

"Hahahaha, seharusnya aku membawa ponselku untuk memfoto wajahmu yang ketakutan itu. Hahaha!!"

Rose memandang Chanyeol aneh. 'Ada apa dengannya?', 'Kenapa dia tertawa?', 'Apakah dia sudah gila?' setidaknya itulah pertanyaan yang berada di benaknya.

Be Grateful ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang