Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•●•●•
[Sudah direvisi]
Rose dan Jimin pun masuk ke dalam ruangan. Disana Rose melihat ada seorang cowok dengan wajah kotak dan mata setajam elang menggunakan setelan formal. Di sampingnya ada seorang wanita cantik dengan bentuk tubuh yang bagus dan mata sipit seperti kucing. Dan Rose tahu jika mereka berdua bukan orang biasa.
Yang membuat Rose risih adalah lelaki itu terus melihat Rose dengan pandangan mengintimidasi. Tapi Rose berusaha mengabaikannya karena dia mendapat senyuman dari wanita yang Rose yakini kekasih laki laki itu. Dilihat dari posisi duduk mereka yang terlalu intim untuk status teman.
Jimin menarik tangan Rose agar duduk di sebelahnya. Untung saja Rose siap, jika tidak dia bisa saja terjatuh karena tertarik. Soalnya tarikan Jimin nggak ada lembut lembutnya. Rose sabar kok, sabar banget malah sampe mau nyekek Jimin biar mati.
Setelah Jimin dan Rose duduk, keheningan melanda. Mereka berempat tidak ada yang membuka mulut mereka untuk sekedar menyapa atau basi basi yang biasa dilakukan oleh pejabat pejabat atau orang orang kelas atas.
Ngomong ngomong tentang wanita itu, Rose merasa tak asing dengannya. Rose melihat wanita itu dengan cermat dari atas ke bawah lalu bawah ke atas begitu terus berulang kali tanpa bosan. Jimin yang melihat itu segera menyadarkan Rose.
"Berhentilah, kamu seperti orang orang pedo," bisiknya tepat di telinga Rose.
Untuk sejenak Rose terkaget mendengar bisikan Jimin yang sangat dekat. Setelah kesadarannya kembali, dia menundukkan kepalanya malu. Karena demi apa, dia terlalu fokus mencari tau siapa wanita itu hingga dia tidak sadar jika dia terlalu intens menatapnya.
"M-maafkan aku," ucap Rose gugup, tangannya menggaruk leher belakangnya.
Wanita itu menegang sebentar sebelum mengulas senyum tipis. "Tidak apa apa, aku tau kamu penasaran," ucapnya dengan tenang.
"Hehe, aku seperti pernah melihatmu," ucap Rose menyengir kecil.
Wanita itu ikut terkekeh sebentar, dia mengangkat tangannya mengajak Rose bersalaman yang tentu saja di balas Rose.
"Perkenalkan namaku Jennie Kim," ucapnya dan membentuk senyuman tulus.
Nanii!!??
•●•●•
"Jadi, namamu Roseanna? Kalau boleh tau apa margamu?" tanya Jennie berusaha selembut mungkin agar tidak menyinggung.
