Chap 20

1.5K 134 68
                                    

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•●•●•

Niatnya mau nyelesain cerita ini bulan April, eh malah sekarang udah bulan Mei huhu ㅠㅠ

Happy reading, guys!

•●•●•

[Sudah direvisi]

Rose membuka pintu kamar mandinya lalu berjalan ke arah lemari untuk mengambil bajunya. Rose memakai baju sambil mengeringkan rambutnya yang basah karena habis keramas.

Rose mendudukkan dirinya di meja rias lalu mengambil hairdrayer agar rambutnya benar-benar kering. Setelah selesai, Rose segera membereskan semuanya. Dia pun menatap pantulan wajahnya di cermin.

"Apakah aku bisa kembali menjalankan aktifitas seperti biasa?" lirih Rose.

Rose menggeleng-gelengkan kepalanya, dia segera beranjak ke arah tempat tidur. Tapi sebelum itu dia melihat sapu tangan pemberian Seulgi.

"Astaga! Aku belum mengembalikannya," ucap Rose terkejut.

Rose mengetuk-ketuk kepalanya dengan jari telunjuknya untuk berpikir bagaimana caranya agar sapu tangan itu kembali ke pemiliknya.

"Aku tanyakan saja ke Jimin, siapa tau dia punya nomornya Seulgi-ssi," gumam Rose sembari mengambil hpnya.

Park Jimin 🐣

Jimin, kau sibuk?

Lumayan, kenapa?

Kamu punya nomornya Seulgi?

Punya, untuk apa?

Aku ingin menghubunginya

Hm, baiklah, xxx-xxxx-xxxx

Oke, terimakasih, Jim

Berhati-hatilah, kau tidak tau dia seperti apa

Apa maksudmu?

Tidak jadi

Yak!
Jimin!
Hey!
Read

"Ck, aneh sekali," ucap Rose sambil berdecak.

Tidak ingin memikirkannya lagi, Rose segera memasukkan kontak Seulgi ke dalam handphonenya.

Seulgi

Halo

Rose menunggu beberapa saat hingga akhirnya Seulgi membalas.

Be Grateful ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang