Kisah 1

9K 425 1
                                    

Setelah menghabiskan waktu dari pagi hingga sore duduk menyalami para tamu undangan, disinilah Fara akhirnya di kamar hotel yang di pesankan oleh mertuanya.

Saat Sabda masuk Fara kaget, ia lupa bahwa sekarang ia sudah bersuami.

"Kamu mandi duluan setelah itu saya, atau saya duluan?" ujar laki-laki itu tanpa memandang Fara.

"Kamu aja duluan, aku masih mau hapus make up dulu." ujarnya sambil melepaskan pernak pernik di rambutnya.

Melihat Fara yang kesusahan membuka pernak-pernik rambutnya, "perlu saya bantu?"

Fara terkesiap, "g-gak usah, aku bisa sendiri kok."

Sabda lalu masuk ke dalam kamar mandi tanpa menghiraukan Fara lagi. Setelah pintu kamar mandi di tutup, barulah Fara menggerutu.

"Siapa yang bilang katanya kalau ngilangin make up pengantin itu mudah?? Siapa orangnya sini ketemu sama gue." gerutu Fara.

"Kamu ngomong sama saya?" ujar Sabda.

"Gak!"

Setelah Sabda keluar dari kamar mandi, Fara masih belum juga menyelesaikan tugasnya. Tanpa sengaja mata Fara melihat suaminya dari pantulan cermin, keluar dari kamar mandi menggunakan celana pendek, tanpa baju serta handuk yang tersampir di pundaknya, di tambah rambutnya yang basah. Fara reflek menutup matanya, "kamu kenapa telanjang-telanjang gitu, sih?"

"Telanjang gimana? Saya kan pakai celana." jawab Sabda saat sadar Fara menutup matanya.

"Iya, tapi bajunya di pakai dong."

"Iya, ini saya baru mau pake."

"Pakenya di kamar mandi aja kenapa, sih?"

"Lagian kamu kenapa tutup-tutup mata segala, saya kan suami kamu sah-sah aja kan."

Wajah Fara memerah seketika, ia malu mendengar laki-laki itu berkata sah-sah saja. Melihatnya saja Fara merasa berdosa, bagaimana ini??

Fara berbalik tanpa melihat suaminya, dan menyeret koper pinknya ke kamar mandi, tapi sebelum pintu di tutup laki-laki itu mengeluarkan kata-kata yang berakibat pada kedua pipi Fara.

"Kalau kamu mau ganti baju di sini juga gak apa-apa kok."

"Jangan mimpi!"

Fara menutup pintu dengang sedikit bantingan, setelahnya Fara berdiri di depan cermin kamar mandi, memperhatikan mukanya yang merah bak kepiting rebus. "Dasar mesum." rutuknya.

Hampir satu jam waktu yang di perlukan Fara untuk membersihkan diri, lalu keluar dengan baju tidur biru langit dengan motif bintang-bintang. Serta rambut yang di lilit-lilit handuk, ia melihat suaminya kini tengah asik menonton acara di telvisi. Tanpa tau istrinya, sudah keluar dari kamar mandi.

"Jangan tidur dulu, saya mau ngomong."

Kegiatan menyusun bantal seperti benteng ala Fara terhenti setelah kalimat itu, "ini orang tadi kayak gak sadar dah gue keluar." pikir Fara.

"Kalau kamu krasak-krusuk kayak gitu siapa yang gak sadar coba?"

Fara menoleh takjub, tak habis fikir laki-laki ini ternyata bisa membaca isi kepalanya.

"Sini." Sabda menunjuk sofa kosong di sebelahnya.

Dengan menurut Fara duduk, tanpa banyak membantah.

Sabda memandangi mata Fara lekat-lekat, memegang kedua tangan Fara. Dan kenapa lagi Fara mau-mau aja? Nolak suami seganteng Sabda mubazir gaes.

"Saya tau, pernikahan ini bukan kemauan kamu dan juga bukan kemauan saya. Ini semua kemauan mama saya dan nenek kamu." jeda lima detik Sabda menatap lekat mata Fara.

"Untuk itu mari kita sama-sama buat mereka bahagian selama pernikahan ini berlangsung." lanjutnya.

"Berapa lama?"

"Satahun, mari kita coba untuk saling jatuh cinta."

"Kalau akhirnya aku gak jatuh cinta sama kamu?"

"Saya gak akan pernah ganggu kamu lagi."

Fara meremas jari, meyakinkan dirinya bahwa setelah ini, semuanya akan berjalan baik-baik saja. Entahlah Fara merasa hanya perlu mengangguk, mengiyakan ucapan laki-laki ini, toh sekarang pria ini yang akan menjadi pemimpinnya.

🍁🍁🍁

Cerita baru lagiii, nanti tinggal sortir mana yg bagos 😁

Aku cuma cari cerita terbaek gaes beneran dehh, kalian boleh baca semua. Kalau ada typo tolong tandai yaa..

Salam sayang..

Emak Fara dan Sabda ❤❤

Unknown Location [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang