Kisah 14

3.5K 223 0
                                    

Bayi imut nan lucu itu, sudah menguap beberapa kali sambil mengedipkan matanya. Fara tak berkedip sedikitpun menunggu bayi ini menghabiskan susunya lalu setelahnya tidur, Fara tak menyangka ternyata benar apa yang di katakan Ocha. Anaknya tak rewel sehingga mudah di asuh.

Kedua bibirnya berkedut membentuk sebuah senyuman yang membuat balita itu juga ikut tersenyum.

"Di habisin yaa susunya nak. Habis itu bobo ya, mami mau lanjut bersih-bersih." ujar Fara seraya menepuk-nepuk halus pantat bayi Carla.

Seakan mengerti dengan ucapan Fara lima menit setelah itu, Carla tertidur lelap di kasur bayinya setelah menghabiskan satu botol susu tanpa sisa. Fara tak habis pikir mengapa balita sekecil ini bisa mengerti perkataanya. Kenapa balita seimut ini bisa membuat jantung Fara ketar-ketir. Pengen punya deh satu, kalau begini imutnya.

Fara beranjak meletakkan Carla ke kamarnya, berjalan dengan sangat hati-hati agar tak mengganggu tidur carla. Jangan sampai ia menangis, karena tidurnya terganggu. Bisa hilang akal Fara di buatnya, apalagi harus joged-joged seperti yang pernah di lakukan Ocha sewaktu mengasuh Carla. Tidak-tidak Fara bergidik ngeri jika mengingat momen itu.

Akhirnya ia bisa meletakkan Carla dengan selamat tanpa membangunkan bayi imut itu dan menjejerkan bantal di pinggir ranjangnya agar bayi itu tak terguling dari kasur jika bangun nanti. Sekarang waktunya melanjutkan pekerjaan. Fara menyedot semua debu di rumah ini, tanpa terkecuali. Ruangan misterius itu juga ia bersihkan, tak ada apapun di sana. Hanya sebuah lemari kayu berwarna hitam dan sebuah pigura besar yang tak perlu Fara lihat isinya. Bagaimana jika itu tempat Sabda menyimpan benda pesugihannya, kan seram jika ia harus jadi tumbal di umur yang semuda ini.

Fara beralaih membersihkan taman belakang, sepertinya menyirami bunga yang entah siapa yang menanamnya adalah pilihan tepat dari pada menunggu kepulangan pria itu.

🍁🍁

Sesuai dengan janjinya Sabda sampai di rumah tak lebih dari pukul dua belas.

"Assalamualaikum. Aku pulang.." namun ia tak menemukan siapapun di sana. Kemana Perginya Fara.

Sabda masuk ke dalam kamar mencari Fara, nihil. Ia tak menemukan wanita itu, ia justru menemukan sesosok makhluk kecil yang sedang menggeliat dalam tidurnya dan menggosok-gosok hidungnya beberapa kali. Sabda berjalan mendekati bayi imut itu, matanya berserobok dengan mata hitam legam milik Carla. Bibir bayi itu mulai bergerak, seperti ingin menangis, hingga Sabda berinisiatif mengelus-elus punggung kecil Carla. Sampai tangisan itu terhenti, dan membawa Carla kembali tertidur.

Sabda tersenyum, ia duduk di bawah sementara tangannya masih sibuk mengusap punggung mungil Carla. Dari mana pula ia tau hal semacam ini bisa menenangkan anak kecil. Sabda menyeringai, dari mana istrinya mendapatkan bayi ini? Mungkin jika di rumah ada satu yang seperti ini suasana rumah ini akan riuh persis seperti lima menit lalu. Memikirkannya saja membuat hatinya menghangat, namun ada satu hal yang mengganjal hatinya dan harus segera ia selesaikan sebelum berkhayal memiliki makhkluk mungil itu bersama Fara.

🍁🍁🍁

Wasap gaes 😄 udeh kayak yutubers kan yakk 😂 pertama-tama di sini emak mau mengucapkan mohon maaf karena apdet yang sering ngaret. Kadang males aja mikir gituu, takutnya gak ada feel pas nulis. Sampe kebawa mimpi, saking kepikirannya. Maaf yaa readersku tercintahh.

Part kali ini kita mulai bicara sedikit dari sudut pandang Sabda, yang selama ini tidak tersampaikan hingga terbawa mimpi oleh emak.

Bayduei, liat bayi tu emang kadang bikin kita pengen punyaaa gitu yaaa. Walaupun belon ada jodohnyaaa *ondehmande sedih kali emak

Wkwk, enggak-enggak karena jodoh yang tepat akan datang di waktu yang telat, ehh tepat maksudnya..

Semakin kesini semakin tau gak sih sebenernya kesalahan Sabda apa? Atau udah tau dari awal?

Drop your impression yaakk.

Salam sayang..

Emak Fara dan Sabda ❤❤

Unknown Location [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang