3. Dejavu?

453 118 12
                                    

Sudah lebih 3 bulan lama semenjak peristiwa itu dan Sujeong masih memilih berdiam diri di kamarnya. Sujeong bukan introver namun ini caranya bersembunyi dari keramaian.

Sujeong takut jika ia keluar nanti, tetangganya akan banyak bertanya tentang pernikahannya atau lebih parahnya mengolok dirinya dengan kata-kata kotor nan kejam baginya.

sudah terlalu banyak ia mengeluarkan air mata setiap kali ia menatap namanya dan juga Mingyu yg tercetak cantik di atas undangan indah disana.

Seharusnya, Ia dan Mingyu sudah berstatus sebagai pasutri dan merencanakan honey moon seperti kebanyakan pasutri baru menikah tapi itu cuma angan-angan yg tidak akan jadi kenyataan.

Sujeong sangat membenci keadaan ini, keadaan dimana ia tidak bisa melupakan Mingyu yg mengisi hari-harinya.

Matanya terus menatap sebuah foto dimana dirinya, Chaeyeon dan Mingyu tersenyum saling merangkul pundak satu sama lain.

Sujeong sangat ingat saat ia mengajak Chaeyeon untuk berlibur bersama ia dan mingyu. Foto itu, foto dimana pertama kali Sujeong terlihat bodoh saat Chaeyeon dan Mingyu terlihat akrab namun itu awal dari perselingkuhan mereka.

Lalu Sujeong mengambil gunting dari dalam nakas dan menggunting tiap sudut dirinya sampai gambar dirinya sudah tidak lagi ada di foto itu menyisakan lubang yg tepat diantara foto Mingyu dan Chaeyeon.
Kemudian foto dirinya, ia simpan dalam buku diary sebagai pelengkap sampul setelah itu Sujeong mengambil plester untuk menyatukan foto mereka.

"Aku benci kalian"

"Kalian pengkhianat"

"Kalian berdua sama-sama kejam"

Tak hentinya kata umpatan diselingi tangisan saat Sujeong menatap foto Mingyu dan Chaeyeon yg baginya pengkhianat paling bengis dalam hidupnya.

Sujeong terus berujar sesekali mengusap air matanya lalu menusuk-nusuk foto itu dengan peniti berulang-ulang.

"Aku bersumpah akan membalas perbuatan kalian dengan caraku"

"Itu sumpahku"

Ucap Sujeong seraya tersenyum masam lalu ia beranjak dari kursi pergi mengambil kotak biru lalu melenggang ke belakang rumahnya.
.
.
Setelah sampai, Sujeong sudah menaruh semua barang-barang yg pernah Mingyu berikan padanya dari boneka-boneka cantik, foto-fotonya, liontin, undangan pernikahan yg masih ia simpan dan juga gaun pengantin.

Lalu Sujeong menyiramkan bensin ke seluruh kotak itu sampai ke dalamnya hingga gaun pengantin itu terlihat basah dan bau menyengat dan. ..

Sujeong membakar barang-barang itu dengan sekaligus tanpa tersisa. Terlihat juga foto Mingyu dan Chaeyeon sudah tak berbentuk lagi.

"Ini adalah awal permainan kita dan semoga tuhan akan membalas semua perbuatan kalian padaku"

💚💚💚

"Lee Jinhyuk. CEO muda tersukses se-korea telah datang"

Pujian demi pujian datang mengalir dari awal dia menginjakkan kakinya ke rumah mewah miliknya dan terlihat beberapa orang duduk di meja makan menunggu dirinya yg tak orangtua dan adik pungutnya Kim Wooseok menyambut kedatangan ia bagai pangeran dengan senyuman secerah matahari.

Jinhyuk tersenyum ketika mereka menyambut kedatangannya lalu duduk disebelah Wooseok.

Bahkan mereka hanya fokus menyantap makanan mereka masing-masing. Lalu nyonya Lee berdehem untuk membuka percakapan.

" Wooseok akan kuliah di Tokyo university, apa kamu mau ikut kami ke Jepang ?"

Ujar wanita berkepala lima dengan tutur katanya lembut. Bagi Nyonya Lee, ini adalah pertama kalinya sejak Jinhyuk sibuk dengan pekerjaannya sebagai CEO bidang properti.  Dalam batinnya ia tersenyum karena sedikit demi sedikit putranya dapat melupakan Minkyung.

Hold On Me; Lee Jinhyuk & Ryu Sujeong [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang