24. burung merpati

62 28 10
                                    

Gimana menurut kalian, chapter kemarin udah bikin mewek 😭 atau B aja.

lanjut ya.

🌼🌼🌼

Saat Mingyu baru saja membuka pintu mobil. Tampak ada yg berbeda pada rumah sejak pertama kali ia pulang. Terlihat taman kotor banyak daun kering tak di bersihkan serta pintu yg di biarkan saja terbuka lebar.

Mingyu mendengus kesal "pemalas sekali, apa yg dia lakukan".

Kemudian langkah kakinya berjalan menyusuri dalam rumah ternyata kondisinya tak kalah semrawut. Kotor seperti rumah tanpa penghuni.

"Apa yg di lakukan Chaeyeon, kenapa rumah ini seperti sarang kelelawar" gerutunya mengamati setiap sudut rumah berserakan.

"Chaeyeon"
"Chaeyeon-ah"

Ia terus berteriak memanggil Chaeyeon sembari menunjukkan ekspresi wajah kesalnya.
Mingyu kesal karena sejak ia jarang di rumah, ternyata istrinya lebih pemalas tanpa dirinya.

"Chaeyeon"

Ia menaiki tangga menuju kamar dimana pintunya di biarkan terbuka begitu saja. Kakinya lantas terhenti begitu tepat di ambang pintu terlihat punggung Chaeyeon sedang membelakangi dirinya dalam diam menatap langit sore.

Deru angin semakin menambah kesunyian tanpa pikir panjang ia lebih melajukan langkahnya mendekati Chaeyeon di luar balkon.

"akhirnya kau pulang" lirih Chaeyeon mengetahui keberadaan Mingyu di belakangnya.

"kenapa pintu rumah di biarkan terbuka"

Chaeyeon hanya berdehem sembari memasang senyum smrik khasnya.

Mingyu meninggikan nada bicaranya "hei, kenapa diam saja. kau juga tidak membersihkan rumah, pintu di biarkan terbuka, dan kenapa semua bajumu berserakan di koper?."

"Harusnya aku yg bertanya, kenapa kau berubah?" Akhirnya Chaeyeon memberanikan diri berbalik di hadapan Mingyu. Dengan kondisi wajah tak karuan seperti mata panda, Chaeyeon mengeluarkan senyuman pahit.

"setiap hari aku selalu berharap aku akan bahagia bersamamu, setiap hari aku selalu disini menunggumu kembali. Kenapa setiap kali aku menelepon mu, selalu hilang kontak."

Pintah Chaeyeon menatap suaminya dengan tatapan berkaca-kaca. Sudah lelah ia menangis sampai bila air matanya hanya tertahan, perasaannya kembali tak karuan mengingat sesuatu yg pernah ia rebut kini menghilang.

Padahal, ia berangan-angan membayangkan hidup bahagia bersama Mingyu meskipun ia merebut kebahagiaan sahabatnya.

"Dulu, aku selalu menginginkanmu. Aku selalu merasa iri saat kau dan dia bahagia di depanku. Kau pernah diam-diam menemuiku dan bilang aku tidak bahagia bersamanya. Dan kita berdua bermain di belakangnya."

"Aku tau semuanya. Setiap malam aku tidak bisa tidur" sembari sesenggukan air matanya kini mengucur deras membasahi pipi "orang itu selalu datang, dia seperti teror. Aku berjuang sendiri, aku tidak ingin kehilangan anak ini. Tapi, dimana kau saat aku membutuhkanmu?"

Chaeyeon menengadahkan kepalanya memandang langit. Kata hatinya ingin sekali mencurahkan semuanya.

"Kau menghilang. Semalam dia mengirim kotak berisi merpati mati dan catatan dia ingin melihatku mati."

Hold On Me; Lee Jinhyuk & Ryu Sujeong [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang