6. penasaran

314 79 10
                                    

The snow had been falls and blanketing all happiness but it's not the first snow
❄️
❄️

Mungkin jawaban yg tepat untuk cuaca hari ini. Dimana Korea menghadapi suhu dingin yg luar biasa hebatnya begitupun Sujeong yg lebih memilih di tempat ternyaman untuk memanjatkan doa pada patung besar dengan salib melilit tubuhnya.

Tepat di hari ulang tahunnya lah hujan salju yg turun menyelimuti seluruh kota dengan warna putih sebening kristal hingga membuat orang-orang di luar sana memakai mantel untuk menghangatkan tubuh mereka.

Sujeong merasa senang dengan musim favoritnya karena keindahan kota makin elok bagi manik matanya. Ini menjadi hal yg penting untuk Sujeong untuk menghaturkan terima kasih pada Tuhan dengan duduk di kursi panjang sambil memejamkan mata dan kedua tangannya bertautan mengucapkan doa-doa baik dalam batinnya maupun tutur kata halusnya pada sang pencipta.

"Tuhan, berikanlah aku kebahagiaan untuk saat ini dan seterusnya"

Seseorang yg mungkin seusia dengan Sujeong duduk dengan jarak tak terlalu jauh dari posisi duduknya juga menautkan kedua tangan sambil sesenggukan memanjatkan doa meskipun itu bisa di dengar telinga Sujeong.

Suara gema ruangan indah dengan interior kristal membuat suara orang yg berdoa itupun semakin terdengar di telinga Sujeong. Pelan-pelan Sujeong menoleh ke arah wanita yg berdoa.

"Tuhan, apakah aku tidak pantas bahagia jika seseorang yg kucintai sudah meninggalkanku untuk selamanya"

"Aku mencintainya bahkan aku lebih rela mati untuk menyusulnya"

hiks

hiks

hiks

"Kenapa kau selalu menghalangi jalanku untuk mati bersamanya?"

"Apakah kau kesal padaku? Harusnya aku yg yg kesal padamu karena kau tidak mengijinkanku bersamanya di surga"

Dari apa yg wanita itu ucapkan, Sujeong sangat mengerti perasaan wanita itu seperti yg pernah Sujeong alami tempo dulu. ketika kala itu, Sujeong sangat ingin mengakhiri hidupnya tapi itu pikiran yg amat sangat ganjil bahkan tuhan pun pasti tidak akan memaafkannya.

Sujeong berdalih ingin menghampiri wanita itu namun belum sempat ia beranjak berdiri, wanita itu malah melirik Sujeong lalu pergi meninggalkan Sujeong sendirian.

"Ada apa dengannya?"

Seru Sujeong seraya sedikit memiringkan kepala menatap kepergian wanita dengan mantel coklat tebal itu pergi.
🌹🌹🌹🌹

"Tuan, agenda anda hari ini bertemu dengan klien dari petinggi Hyundai"

Bagi Jinhyuk pertemuan dengan orang-orang penting sangat menguntungkan baginya. Bukan sekedar bertatap muka tapi untuk membentuk sebuah kerjasama antara dua perusahaan ini.

Jinhyuk berjalan dengan lagak angkuhnya makin memperlihatkan pesona tampan bak idol professional ketika semua karyawan membungkuk hormat saat ia melangkahkan kakinya menuju ruang meeting. Banyak dari karyawan wanita terpesona oleh sosok Jinhyuk yg di nilai kharismatik serta cerdas hingga sekretaris Jung mendelik ke arah mereka yg menatap Jinhyuk setelah membungkuk hormat padanya.

Jung Dahyun lalu menggeleng pelan sambil mengulum senyum para karyawan wanita yg terlalu berdandan menor agar di lirik Jinhyuk. Dalam pikirannya, atasannya tidak mungkin melirik mereka meskipun itu di butuhkan.

Namun bukan Jinhyuk namanya jika ia sangat acuh pada mereka malah lebihnya membandingkan kecantikan mereka dengan mendiang Minkyung.

--
"senang bisa bekerjasama sama dengan anda"

Hold On Me; Lee Jinhyuk & Ryu Sujeong [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang