12. kamu siapa?

189 49 10
                                    

Jinhyuk begitu lesu ketika semua berkas sudah di terimanya ternyata harus ia tanda tangan. Dengan gerakan cepat ia berhasil menghasilkan coretan indah pada secarik berkas pada rutinitas biasanya.

Jadwalnya tentu sangat padat tak seperti hari-hari sebelumnya bagi Jinhyuk itu sangat membosankan.

padahal ia ingin menikmati acara tahun baru bersama keluarganya di Jepang sekaligus menjenguk kabar adik asuh nya Kim Wooseok, tapi apalah daya...

Jinhyuk hanya bisa menghela nafas panjang ketika secarik kertas terakhir belum sempat ia tanda tangan lalu mengembalikannya pada Dahyun.


"Ini biar kau yg tanda tangan" pintah Jinhyuk karena dirundung kebosanan.

"Tapi- tapi tuan Presdir ini surat pengajuan kerjasama dari CEO jam tangan ternama di Prancis" setelah itu Dahyun menutup mulutnya rapat-rapat menelan salivanya kasar sebelum melanjutkan pembicaraannya namun Jinhyuk menatap Dahyun dengan tatapan dingin.

"Jam tangan ternama? Prancis? Siapa namanya?" Akhirnya Jinhyuk pun penasaran siapa pemilik jam tangan ternama tersebut.

"Aku tak bisa menyebutkan namanya,Tuan".

"Maksudmu"

" CEO Luxury Star group ingin bertemu dengan anda pada acara makan malam nanti di Sillain Restauran setelah anda menandatangani surat kerjasama ini".

"Apa harus seperti itu syaratnya?"

"Iya tuan"

Jinhyuk semakin di buat kesal kala ia menarik kembali benda persegi panjang berwarna putih untuk ia tanda tangan. Sambil sesekali ia berdecak kesal dan terus bergumam lirih akhirnya coretan tanda tangannya resmi tertulis sebagai tanda persetujuan.

Dunia memang di penuhi orang egois. Hanya dengan menggunakan harta, nama dan jabatan mereka bisa mempengaruhi orang sekitarnya.

Haruskah Jinhyuk harus berfikir berbeda dengan lainnya? Tentu tidak.

Baginya kekayaan menjadi kunci penting untuk di akui oleh masyarakat Korea kepada dirinya. Dia kaya, tegas dan berkharisma itu perkataan dari mulut ke mulut.

"Setelah ini jadwalku apa? Mengawasi proyek pembangunan Baby sun mall lagi?" ujar Jinhyuk sembari bersandar pada kursi empuk miliknya.

" Jadwal anda setelah ini meeting membahas akusisi saham Huang corp"

🌻🌻🌻

"Apa lagi yg perlu kau jelaskan"

Perdebatan yang terjadi pagi ini membuat kepala Mingyu pening, gigi-giginya menggeram otot-otot pada pelipis tampak meregang sampai kata-kata kasar umpatan kini sudah berapa kali ia lontarkan pada Chaeyeon.

"Mingyu, tolong percaya padaku. Aku janji tidak akan bertemu Eunwoo lagi"

Air matanya terus mengucur deras dengan nada memohon. Akting layaknya  artis telenovela jadi jurus pamungkas merayu Mingyu agar lebih tersentuh. Chaeyeon terus berupaya keras membujuk Mingyu agar hubungan mereka kembali seperti semula.

"Percaya katamu?" Tatapan sinis di barengi decihan seolah ia sudah bosan akan kata percaya.

"Aku harus percaya apa lagi kau bahkan memulainya, Chae" lanjutnya lagi menuturkan panggilan Chaeyeon pelan nan mengolok.

"Kau sudah salah paham sama aku, aku dan Eunwoo hanya sebatas teman"

"Tapi dia mantanmu" sentak Mingyu.

Hold On Me; Lee Jinhyuk & Ryu Sujeong [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang