2. kini berakhir

569 123 65
                                    

Tepat empat belas hari Sujeong masih terlelap dalam mimpi indahnya. Dalam mimpinya, Ia mengingat setiap kenangan indah bersama Mingyu. ketika mereka berkencan di Jeju island saat-saat itulah Sujeong mengejar Mingyu yg merusak istana pasir buatannya.

Lalu ketika Mingyu memberikan hadiah spesial pada Sujeong saat ulang tahunnya ke-24, Di hadapan semua pengunjung taman hiburan Disney land Mingyu melamar Sujeong dengan romantis ala film Cinderella favoritnya.

'Will you marry me?'

Empat kata satu makna yg membuat Sujeong mengangguk iya sehingga semua pengunjung dari usia anak-anak hingga lansia bersorak gembira kepada mereka.

Tapi seiring berjalannya mimpi itu, hati Sujeong hancur dimana Mingyu miliknya menikah dengan sahabatnya Jung Chaeyeon. sahabat yg selalu ia sayang bahkan lebih dari dirinya sendiri kini mengkhianatinya lebih tepatnya mengkhianati perjanjian diantara mereka.

Ia kecewa, kecewa pada dirinya yg terlalu percaya pada Chaeyeon dan Mingyu sehingga ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan terjun dari jembatan kematian tapi seperti ada yg menggenggam erat tangannya untuk menolak Sujeong untuk mati, pria itu lalu membalik badan Sujeong kemudian memeluknya erat.

'kamu siapa?'

Sujeong sempat bertanya pada pria yg memeluknya itu namun pria itu enggan menjawab pertanyaannya malah lebih mengeratkan pelukannya sambil menangis tak tau alasan dia menangis dan air matanya kini terasa membasahi puncak kepala Sujeong.

'Akulah orang yg tuhan kirimkan untukmu'

Jawab lirih pria yg memeluk Sujeong.
.
.
.

"hah"

Benar saja Sujeong terbangun dari alur mimpi yg terlalu singkat nan tidak jelas alur ceritanya itu. Dahinya di penuhi keringat dingin nafas terengah-engah serta matanya melotot lalu melirik setiap ruang berwarna biru pastel khas ruang inap rumah sakit. Kini Sujeong menyadari jika dirinya sudah tidur terlalu lama setelah kecelakaan yg ia alami tempo lalu.

Sementara itu, Jinhyuk hanya duduk terdiam mendengarkan asistennya mengoceh tentang agenda harian dari meeting dengan klien luar negeri sampai makan malam dengan klien dari perusahaan terkenal dunia Louis Vuitton.
Hari-hari Jinhyuk merasa membosankan dengan jadwal yg sama setiap harinya.

"Tuan muda, saya sudah siapkan laporan untuk presentasi hari ini" ucap asistennya dengan lembut tak lupa ia menyertakan senyum pada tuannya.

Pria bermata besar bernama Choi Byungchan masih berdiri tegak sambil sesekali memperbaiki kacamatanya itu merasa kasihan akan tuannya ini, setelah calon istrinya meninggal akibat bunuh diri dan kasusnya masih belum terkuak sampai sekarang apa penyebab utamanya sang tuan muda masih saja menatap kosong sesekali melamun tak tau apa yg dia lamunkan.

"Kita batalkan saja saya sedang tidak semangat hari ini"

Jawab Jinhyuk meletakkan laporan dengan kasar lalu berdiri berjalan meninggalkan Byungchan yg masih setia menatap kepergian tuannya. Byungchan hanya bisa menggelengkan kepala pelan dan sudut bibirnya tertarik.

"Ck. Kasihan sekali dia, apa bisa dia melupakan orang yg sudah mati"

Gumam Byungchan pelan lalu menyusul Jinhyuk.

***
Kehadiran Mingyu seakan memberikan amarah besar bagi Sujeong. Sujeong berfikir betapa tidak malunya Mingyu yg membuat ia sampai pada keadaannya sekarang. Baginya, ini adalah topeng baru Mingyu yg ia keluarkan.

Mingyu duduk di tepi ranjangnya dengan memegang buket bunga mawar putih kesukaan Sujeong sambil melontarkan kata-kata bahwa ia khawatir dengan gadisnya, Sujeong menolak menatap Mingyu dan lebih menatap jendela yg menampilkan pemandangan indah pegunungan.

Hold On Me; Lee Jinhyuk & Ryu Sujeong [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang