29. ku ingin bersamamu

55 19 6
                                    

annyeong guys 🤚

Gimana kabarnya? Udah hampir dua bulan gak up lagi karena author lagi di ambang gak semangat lagi nulis belum kemarin baru interview kerja udah gagal. Makin gak semangat buat lanjutin sampai nunggu hari ini baru nulis lagi.

Gak apa-apa ya guys. Asal kalian masih setia nunggu.
Tenang! Gak bakal di gantungin lagi kok, hehe.

Aku up sedikit part ini dulu ya.

Semoga suka

❤❤❤

Susah menduga perasaan hati Sujeong, ia tertegun begitu lama saat Mingyu menceritakan kisah masa lalunya. Sujeong yg mengenal Mingyu lama. Yang ia tau jika pria ini sangat menderita bipolar disorder pun nyatanya hanya sebuah karangan belaka.

Mingyu hanya ingin di kasihani.

Begitu saja banyak cerita lama yang Mingyu katakan dari sang kakak yg sudah lama kabur meninggalkan rumah, bekerja paruh waktu, sampai bertemu dengan orang baik yg mau menerima kelebihan dan kekurangan sampai pria baik itu rela mengeluarkan banyak uang nya agar dia bisa menjenguk Mingyu di Perancis.

Saat itu, Mingyu di ambang kematian. Sebenarnya kematian itu justru lebih ia inginkan daripada hidup di pengaruhi kekasih laki-lakinya yang kuat mendominasi pikirannya.

Ia di doktrin oleh Jeon Wonwoo.

Pria bermarga Kim itu kaku jika wonwoo di sampingnya bahkan untuk berkata tidak pun bibirnya terasa keluh.

"Kenapa kau tidak menceritakan ini lebih awal. "

"Aku tidak ingin melibatkanmu dalam masalahku, Sujeong." lirih Mingyu menahan bahu Sujeong.

"Jangan seperti ini. Dia orang yg berbahaya dan gilanya kau mengorbankan chaeyeon dan calon anakmu itu jadi sasaran pria itu." Sujeong sudah naik pitam. Ia marah karena ulah Mingyu yg gegabah, ada dua nyawa yg akan berakhir di tangan pria bengis itu.

"Sujeong.. tolong dengarkan aku baik-baik."

Mingyu berusaha mencengkram bahu Sujeong agar ia tetap berdiri mendengarkan ceritanya lagi namun tangannya berhasil menepis Mingyu disana.

"Seharusnya sejak kita bersama, kau ceritakan semuanya, Gyu. Aku akan berusaha membantumu mencari solusinya bukan kau bertindak bodoh sendirian."

Ia bersandar pada sofa, punggungnya bersandar sembari menangis, pikirannya campur aduk. Kini, Mingyu bisa melihat bagaimana seriusnya Sujeong mengkhawatirkan Chaeyeon dan calon bayinya tanpa tau sampai kapan Tuhan akan memberikan umur panjang untuk mereka.

Ulahnya kini tinggal menunggu hasil.

Mingyu tersenyum pahit begitu Sujeong menangis tersedu-sedu di depannya. Lalu dengan cepat ia menghampiri Sujeong dan berlutut.

"Maafkan semua kesalahan ku." Seraya menciumi telapak tangannya, ia tak berhenti menyatakan permintaan maafnya.

"Jangan meminta maaf padaku." Lirih Sujeong melepas tangan Mingyu. "Minta maaf lah ke Chaeyeon. Aku sangat mengkhawatirkannya, Gyu."

Serentak ia menghela nafas pelan. Ia tak ingin terlalu membuang waktu hanya untuk meladeni Mingyu. Kemudian ia beranjak dari sofa berjalan mencari tas dan mantelnya, cepat-cepat ia pergi dari apartemennya begitu juga Mingyu yg mengekorinya dari belakang.

Saat pintu lift terbuka, Sujeong langsung berlarian menyenggol orang-orang yg menghalangi jalannya bahkan tak sedikit orang mengumpat. Sujeong seperti tuli kala suara orang-orang menyerbu dirinya dan Mingyu lah yg membungkuk meminta maaf lalu kembali mengejar Sujeong saat ia hampir tertinggal di dalam taksi.

Hold On Me; Lee Jinhyuk & Ryu Sujeong [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang