Tentang Jungkook✔️

217 72 27
                                    

Keesokan harinya, suasana di pagi hari tampak berbeda dari biasanya. Lelaki bergigi kelinci yang tak lain adalah Jungkook terlihat ceria begitu dia bangun dari tidurnya. Orang lain tampak heran melihatnya. Enam lelaki yang lebih tua tampak berpikir kapan terakhir kalinya Jungkook memasang wajah seceria itu. Kemungkinan di awal mereka debut, saat Jungkook masih remaja.

"Kook, kau sudah bangun?" tanya Jimin basa-basi.

Sedangkan yang ditanya tampak tak peduli dan kemudian mengambil duduk di sebelah Yoongi yang tengah menyantap omelette.

"Kau sedang bahagia?" tanya Yoongi dengan terus fokus pada makanannya.

"Siapa?" tanya balik Jungkook.

"Siapa lagi kalau bukan kau, Bocah," jawab Yoongi dengan ketus.

"Aku tidak bahagia." Wajahnya tak mengindikasi apa yang diucapkan. Tampak sekali Jungkook sedang bahagia. Sejak tadi, matanya membulat penuh semangat dan senyuman tak hilang dari bibirnya.

"Dasar pembohong! Bahkan gigi kelincimu kering karena kau terus-terusan tersenyum."

Ingin rasanya Jungkook mencekik hyung-nya yang pucat itu.

"Baguslah kalau kau senang, Kook. Aku kira kau akan mengurung dirimu hari ini," kata Hoseok setelah menyeruput secangkir teh panas.

"Kenapa aku harus mengurung diriku?"

"Kami takut kejadian Dean dan temannya itu mengganggu pikiranmu," ucap Taehyung.

"Aku tidak apa-apa. Kenapa aku harus terganggu?" ujar Jungkook dengan wajah yang berseri-seri.

"Aku pikir kau cemburu pad—" Ucapan Namjoon terpotong karena bekapan tangan Jin pada mulutnya.

Lima anggota kecuali Taehyung sudah berkeringat dingin karena ucapan Namjoon yang kelepasan. Tidak seharusnya mereka mengungkit masalah Dean. Semuanya sudah tahu, kalau Jungkook akhir-akhir ini sangat dekat dengan gadis itu. Seorang Jungkook adalah tipe yang gampang cemburu dan iri pada orang terdekatnya. Jika itu terjadi, Jungkook akan merubah sikapnya menjadi lelaki yang kekanakan, manja, pemarah, dan lain-lainnya. Tentu mereka tidak mau itu terjadi.

"Mereka tidak pacaran. Dean tidak menyukai lelaki itu," kata Jungkook sembari mengunyah buah apel.

"Benarkah? Padahal mereka sangat serasi," ucap Taehyung yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari semua anggota kecuali Namjoon. Kenapa otak Taehyung lambat untuk mengerti keadaan? Kenapa Namjoon sering kelepasan saat berbicara? Ingatkan Jimin dan Jin untuk mengawasi mereka.

"Kenapa? Apa yang salah dari ucapanku?" Kini tangan Jin beralih dari mulut Namjoon ke telinga Taehyung. Jin berhasil menjewer telinga yang sudah berubah kemerahan.

"Lebih baik kau diam, Tae! Sebelum garpuku ini menancap di wajah polosmu itu," ancam Yoongi yang membuat Taehyung bergidik ngeri.

Kalian tahu kalau Yoongi termasuk lelaki termalas di dunia, bahkan untuk berbicara sekalipun. Namun, saat berhubungan dengan emosional Jungkook, ia harus turun tangan. Tidak gampang untuk mendiamkan kelinci yang tengah marah besar. Oleh karena itu, Yoongi memilih untuk menghindari hal itu terjadi.

"A-aku juga yakin mereka tidak ada hubungan apa pun. Percayalah, Dean pasti bercerita kepada kita jika dia memiliki pacar," ujar Hoseok. Sungguh, suasana saat ini sangat mencekam. Apalagi setelah senyum di wajah Jungkook memudar. Mereka semakin waswas. Mereka tak tahu saja kalau Jungkook menghilangkan senyumnya karena tergigit lidahnya sendiri di saat mengunyah omelette.

"A-aku punya urusan sebentar." Jin pergi disusul dengan Hoseok, Namjoon, Yoongi, dan Taehyung.

"Aku takut hal dulu terjadi kembali," bisik Hoseok pada Jin.

"Kau takut?" Jin tertawa sumbang. "Apalagi aku!"

Namjoon sibuk dengan lamunannya. Ia mengingat kembali pada saat dulu. Waktu itu ...

Dengan tiba-tiba Jin memberitahukan kepada semua anggota kalau ia memiliki kekasih. Waktu luang yang ada dimanfaatkannya untuk selalu bersama sang wanita yang beruntung itu. Mereka saling mencintai dan tidak masalah dengan menjalin hubungan diam-diam karena keduanya masih ingin mempertahankan karier mereka.

Jin adalah hyung terbaik bagi Jungkook. Jin-lah yang menjadi orang tua kedua Jungkook. Mulai dari memasak untuk Jungkook yang sering kelaparan, menemaninya bermain, mengantar dan menjemput Jungkook, menjadi teman bertengkar, menjadi tempat untuk meminta uang jajan, dan sering kali menjadi tempat curhat bagi Jungkook. Namun, semua itu berubah saat Jin lebih memprioritaskan sang kekasih. Semua perhatiannya ke Jungkook semakin lama semakin berkurang.

Waktu itu Jungkook meminta Jin untuk memasakkannya sesuatu karena perutnya berbunyi sedari tadi. Jin dengan senang hati menuruti permintaan adik kecilnya itu. Tak lama kemudian, suara deringan ponsel menghentikan Jin untuk ke dapur. Ternyata sang kekasihlah yang meneleponnya. Saat itu juga Jin berbalik arah seraya mengambil jaketnya dan menginggalkan Jungkook yang merengek kelaparan.

Jungkook menangis dan melempar bahan-bahan dapur yang ada di dalam kulkas. Bahkan Jungkook melempar cabai satu per satu hingga bertebaran di mana-mana, sehingga membuat keributan di dorm kecil mereka. Semua anggota bertanya pada Jungkook apa yang tengah terjadi dan Jungkook berkata jika Jin tidak peduli lagi padanya. Ia terus-terusan berkata ingin berhenti menjadi idol karena tidak ada orang yang peduli padanya.

Dua jam kemudian, Jin datang dengan gembira. Lain halnya dengan lima anggota yang tengah menatapnya tajam seakan-akan ingin membunuhnya. Namjoon sangat ingat waktu itu Yoongi bahkan sudah memegang pisau dapur untuk menggerek leher Jin. Untung saja Jimin sempat mengambil tali tambang berukuran kecil dan mengikat Yoongi.

Mereka pada saat itu tersadar, jika seorang Geum Jungkook selalu ingin diperhatikan dan perlu kasih sayang dari orang terdekatnya. Memang ia memiliki sifat yang menyebalkan dan juga protektif kepada hyung-nya, tetapi mereka berenam tahu, itu adalah cara Jungkook menunjukkan betapa sayangnya ia pada anggota BTSS. Iya, mereka memang menganggap satu sama lain sangat berarti bagi hidup mereka.

Jin, Namjoon, Yoongi, Hoseok, Jimin, dan Taehyung. Enam orang itu tersadar jika mereka tidak akan bisa memiliki seorang kekasih kalau masih ada Jungkook bersama mereka. Mereka selalu berdoa agar Jungkook mendapatkan kekasih secepatnya supaya mereka dapat terbebas dari kekangan lelaki bergigi kelinci itu. Ini rahasia! Itulah mengapa BTSS tidak pernah digosipkan bersama seorang wanita.

Itulah alasan mereka senang dengan kehadiran Dean. Walaupun Jungkook dan Dean sering kali tidak akur, kenyataanya mereka sangatlah dekat. Setidaknya sekarang Jungkook fokus pada Dean dan gadis itu bisa menemani Jungkook jika anggota yang lain sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Namun tak bisa dipungkiri jika mereka khawatir Dean juga mengalami hal yang sama seperti Jin. Semoga saja semua itu tidak menjadi kenyataan ...

"Apa sebaiknya kita menyewa babysitter untuk Jungkook?" Ide konyol Taehyung sungguh luar biasa.

"Carilah Tae. Aku akan sangat senang ketika melihat Jungkook mematahkan lehermu." Yoongi tersenyum manis ketika mengatakan itu.

Jin memijat pundak Taehyung sembari berkata, "Tenanglah, Tae. Lehermu akan baik-baik saja kalau otakmu sedikit lebih normal."

Jungkook masih sibuk dengan makanannya. Jimin telah menyelesaikan makannya, tetapi ia masih terduduk manis menunggu si maknae itu selesai makan.

"Kook," ucap Jimin setelah melihat Jungkook selesai makan. "Aku ingin membicarakan sesuatu padamu," sambung Jimin.

Jungkook menaikkan alisnya. Tidak biasanya Jimin serius seperti ini.

"Apa?" tanya Jungkook dengan wajah ikut serius.

Together with BTSS ¦| JJK |¦ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang