Bangunlah (2)✔️

169 61 34
                                    

Hari ke-1

Kini Dean memikirkan bagaimana cara untuk kembali ke dunianya, tapi mungkin saja ini sebuah kebetulan dan keesokan harinya dia akan kembali. Meskipun merasa cemas, Dean masih berpikir positif mengenai hal aneh yang terjadi. Hanya saja saat ini kepalanya begitu pusing melihat sekumpulan lelaki tampan yang meributkan sesuatu.

"Ini lebih bagus!" Jin dengan bersikeras ingin membeli baju dan rok yang bisa dikatakan lebih tepat untuk dikenakan ke kantor.

"Hyung pikir Dean akan melamar kerja? Ini lebih bagus!" Namjoon membolak-balikkan rok mini merah menyala yang sudah Dean pastikan sangat ketat.

"Ini sangat unik. Aku menyukainya." Hoseok memilih baju penuh bunga dengan warna mencolok. Dean bertaruh kalau Hoseok membeli untuk dirinya sendiri.

"Adikku ini masih kecil. Jangan memberikannya baju yang seperti itu. Bagaimana dengan yang ini, Dean? Hangat jika dipakai." Taehyung menunjukkan jaket tebal bewarna pink dengan bulu-bulu putih di ujung lengannya.

"Kita mencari sesuatu yang bisa dipakainya di rumah, Tae. Ini saja ya, Dean? Kau 'kan pasti membutuhkan ini." Jimin merentangkan celana dalam biru muda dengan tidak tahu malunya. Untung saja mereka tidak dikenali orang lain yang juga sedang berbelanja di mal. Menggunakan topi dan masker ternyata ampuh menyamarkan identitas mereka.

"Letakkan itu!" Sorot mata Jungkook menyiratkan ancaman kematian pada Jimin.

"Aku ingin melihatmu memakai ini, Dhean. Lihat! Sangat lucu, 'kan?" Jungkook semringah melihat piyama pink dengan berbagai gambar makanan. Bisa dikatakan Jungkook hanya tertarik dengan gambar makanan itu.

Siapa yang tidak senang diperhatikan oleh idola sendiri? Tentu Dean juga senang. Namun, saat ini Dean tengah meratapi nasib sembari melihat lelaki tampan yang mengelilinginya. Matanya tertuju pada pilihan Namjoon. Seketika ia merasa kasihan pada diri sendiri karena tentu saja seorang Dean tidak bisa mengenakan itu. Apa Dean harus diet?

Gadis itu merasa bersyukur dari tujuh lelaki tampan, ada satu orang yang bisa dikatakan normal. Siapa lagi kalau bukan Yoongi. Oh tunggu, Dean mengernyit ketika tidak melihat Yoongi di antara lelaki di sekitarnya .

"Di mana Yoongi?" tanya Dean. Ia harus menemukan lelaki pucat itu karena hanya dia yang bisa menyelamatkan Dean saat ini. Dean bisa memilih pakaiannya sendiri! Sudah pasti itu yang akan dikatakan Yoongi jika dia ada di sini, bukan?

Dari kejauhan Dean dan enam orang lainnya dapat melihat Yoongi berjalan santai sambil membawa sesuatu di kedua tangannya.

"Beli ini!" perintah Yoongi seraya memberikan lima buah bra pada Dean. Sontak gadis itu ngeri ketika melihat ukuran yang tertera tepat untuknya.

Hilang sudah harapan Dean. "Apa aku tidak bisa memilih sendiri?" Dean memandang semuanya dengan wajah memelas.

"Baiklah."

Dean menunjuk satu per satu apa yang ia sukai, tapi dengan serempak mereka berkata, "Tidak!"

"Ah sudahlah ... terserah kalian saja." Dean sudah pasrah dengan pakaian yang akan diberikan padanya. Ia hanya berharap bisa pulang secepatnya ke dunia asalnya sehingga tidak perlu mengenakan semua pakaian aneh itu.

"Harus yang ini!"

"Tidak! Ini lebih bagus!"

"Ini lebih lucu."

Yoongi jengah melihat teman-temannya bertengkar hanya karena pakaian. "Beli saja semua! Kalian sungguh membuat telingaku sakit," gerutu Yoongi.

"Benar juga ... kenapa kita tidak memikirkan itu?" Hoseok langsung memilih baju yang tampak unik baginya.

Together with BTSS ¦| JJK |¦ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang