Sakit (2)✔️

234 84 35
                                    

"Hello, who are you?" Namjoon tiba-tiba muncul diikuti oleh Yoongi dan Jin.

Semakin banyak orang, kepalaku semakin pusing mendengarkan mereka. Batin Hoseok.

"Siapa lelaki tampan ini?" tanya Jin.

"Kenapa kau membawa monyet itu ke sini? Apa kau akan membawa seluruh warga negaramu ke mari?" sarkas Yoongi.

"Diamlah! Kita bisa membicarakannya baik-baik." Namjook menghela napas sekejap.

Kini mereka bersembilan telah duduk melingkar di sofa. Dean duduk di antara Taehyung dan Jungkook. Di hadapannya duduklah Gara dengan mata yang menyiratkan rasa kecewa, marah, dan ... entahlah. Dean tidak tahu apa yang sebenarnya dirasakan Gara sekarang.

"Sebenarnya siapa kau?"

"Dia penjahat, Hyung. Dia it—"

"Diamlah, Kook! Aku sedang bertanya padanya," perintah Namjoon dengan wajah lelahnya. Dua puluh menit waktu yang diperlukan Namjoon untuk memisahkan Jungkook dan Gara yang terus mengoceh dengan bahasa masing-masing.

"Aku hanya berbicara," gumam Jungkook dengan mengerucutkan bibirnya. Dean mengelus punggung tangannya. Berusaha menenangkan si kelinci besar itu.

"Jadi, siapa kau?" tanya Namjoon dalam bahasa Inggris.

Untung saja Gara termasuk lelaki yang pandai berbahasa Inggris. Jadi ia tidak akan kesulitan berbicara dengan Namjoon. "I'm Gara, Dean's boyfriend."

Semuanya terkejut mendengar pengakuan Gara.

"Pacar?"

"Benarkah Dean?"

"Pacarmu tampan juga."

BTSS memberikan reaksi tertarik, terkecuali Jungkook yang menunduk tanpa ekspresi.

"Jangan berbohong, Gara!" sergah Dean. Ia tidak mau ada kesalahpahaman di sini.

"Untuk apa aku berbohong?" Gara menyembunyikan keterkejutannya setelah melihat raut marah Dean. Ini pertama kalinya dia melihatnya.

"Aku tidak suka kau berbohong!" Kini ada nada ancaman di kalimat Dean.

"Aku ti—"

Wujud padat itu berubah menjadi debu gemerlap dalam seperkian detik. Gara menghilang di hadapan mereka atau bisa dipastikan lelaki itu terbangun dari tidurnya tanpa menyelesaikan kalimat yang sudah diucapkannya.

"Aaaaaa debunya masuk ke mataku! Apa aku akan buta?" Jimin mengucek-ngucek matanya.

"Oh, tidak! Lihat apa yang terjadi pada matamu," heboh Jin.

"Apa? Ada apa dengan mataku?" Jimin semakin panik.

"Matamu menjadi sipit. Lihat!" Jin menarik tangan Jimin. "Jari kelingkingmu memendek." Jin pun tertawa puas. JAri kelingking Jimin yang pendek selalu menjadi candaan yang menyenangkan.

Yoongi ikut tertawa, bahkan terbahak-bahak karena lelucon Jin. Jimin tidak bisa berbuat apa-apa jika kedua orang itu sudah tertawa bahagia. Prinsip Jimin adalah 'Aku tidak apa-apa asal hyung-ku bahagia.'

Semuanya pun bubar tanpa menanyakan lebih jauh mengenai hubungan Dean dan Gara. Namjoon berpesan pada Dean agar tidak lagi membawa seorang pun ke dunia mereka. Dean juga setuju dan akan berhati-hati untuk kedepannya.

Jungkook berdiri. Berniat untuk segera masuk ke kamarnya, namun suara Dean menghentikannya. "Kook, apa kau tidak mau menemaniku dulu?" Akhir-akhir ini Jungkook memang sering menemani Dean. Meskipun mereka selalu beradu mulut, namun Dean tak bisa pungkiri jika dia menyukai hal itu. Akan ada saatnya Dean merindukan masa-masanya bersamaBTSS nanti. Begitulah pemikiran Dean.

Together with BTSS ¦| JJK |¦ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang