Karena Ponsel (1) ✔️

236 109 63
                                    

Malam harinya, Dean memutuskan untuk cepat tidur. Bukan karena letih atau apa pun itu, dia hanya ingin mencari ponselnya. Dean sangat yakin ponselnya tertinggal di dunia BTSS. Ya, begitulah Dean menamai mimpinya.

Begitu dia membuka mata, terlihat seseorang yang tengah membelakanginya tanpa memakai baju. Dia berdiri di depan lemari, mungkin sedang mencari baju yang akan digunakan.

Selang beberapa menit kemudian, lelaki itu berbalik. "ASTAGA! Sejak kapan kau di situ?" ujar lelaki itu sembari menyilangkan kedua tangann untu menutupi tubuh sixpack-nya.

"Mungkin sejak sepuluh menit yang lalu. Kenapa kau lama sekali memilih baju? Seperti wanita saja." Dean menelentangkan badannya di kasur empuk milik Jimin. Kamar itu tertata rapi, tidak seperti kamar Namjoon dan Jungkook yang dipenuhi dengan barang berserakan di lantai.

"Kau sudah melihat tubuhku, kau harus tanggung jawab," ucap Jimin yang berniat untuk menjahili Dean.

Dean langsung terduduk. "Apa? Aku 'kan tidak melakukan apa pun padamu?"

"Tapi kau sudah melihat tubuh indahku."

"Baiklah. Kemarilah, Jim! Aku akan melakukan sesuatu padamu dan aku janji akan bertanggung jawab nanti."

Jimin salah menilai seorang Dean. Gadis itu memang sedikit gila. "Ya! Jangan mendekat! Hyung tolong aku!" Jimin segera berlari keluar kamar, mencari pertolongan dari anggota lainnya.

"Kemari, Jim! Tenang saja, aku akan bertanggung jawab," ujar Dean dengan terus mengejar Jimin.

Jimin dengan cepat melesat memasuki kamar Jungkook. "Kook, tolong aku! Dean ingin berbuat yang tidak-tidak padaku." Sayangnya Jungkook tak memedulikan kehadiran Jimin yang dikejar Dean. Dia lebih fokus kepada boneka iron man ditangannya.

"Ah, Tae! Kau di sini juga. Tolong aku dari gadis gila itu."

Taehyung menoleh sekilas. "Meef Jhimin. Ekhu sedheng memekei mesker. Ekhu tek bise bergerek benyhek." Mulutnya sulit digerakkan karena masker yang menutupi wajahnya.

"DAPAT KAU!" Dean berhasil menangkap ujung baju kaus Jimin.

"Kalian berisik sekali. Sana keluar!" bentak Jungkook.

"Kelinci gila mulai marah-marah lagi," gumam Dean.

"Apa kau bilang? Aku bisa mendengarmu, Dhean." Jungkook melempar sebuah bantal pada Dean, namun malah Taehyung yang terkena lemparan kuat Jungkook.

"Aduh! Maskerku lepas!"

"Maafkan aku, Tae. Kau tahu aku tak bermaksud melemparimu."

"Jungkook memang jahat. Biar aku saja yang membetulkan maskermu, Tae." Dean menawarkan bantuannya.

Taehyung dengan piyama yang kebesaran berjalan ke arah Dean yang sudah terduduk di sofa kamar Jungkook. Dean sangat gemas melihat Taehyung yang memeluk bantal guling dengan masker yang berantakan di wajahnya.

"Kau sangat tampan, Tae," puji Dean seraya membetulkan masker Taehyung.

Jungkook yang mendengar pujian itu pun beranjak mengambil masker lainnya. "Pasangkan aku juga!" Itu merupakan perintah, bukan permintaan.

Seulas senyum terlihat di wajah Jimin. "Kemarilah, Kook! Biar aku saja yang memasangkannya untukmu."

"Tidak! Aku ingin dipasangkan olehnya."

Jimin menggeleng dengan tetap tersenyum. Dia tahu saat ini seorang Jungkook sedang mencari perhatian pada Dean. Begitulah Jungkook, terkadang bersikap dewasa, tapi juga memiliki sifat manja pada orang-orang terdekatnya. Mungkin sekarang Jungkook tanpa disadarinya sudah menganggap Dean orang terdekat. Lelaki bergigi kelinci itu juga sering mencari perhatian anggota lainnya. Karena itulah Jungkook sangat dekat dengan semua anggota, kecuali Yoongi. Jungkook akui kalau Yoongi memang susah didekati.

"Aku sedang sibuk dengan masker Taehyung. Lebih baik kau minta bantuan Jimin."

"Tidak mau! Pakaikan aku masker sekarang!" rengek Jungkook yang membuat Dean terheran-heran melihat sikapnya yang berubah menjadi seseorang yang sangat manja.

"Lebih baik kau pasangkan dia masker. Sebentar lagi dia akan mengamuk," ucap Jimin dengan setengah gurauan.

Dengan hati dongkol, Dean terpaksa beralih pada wajah Jungkook. Memang wajah Jungkook sama tampannya dengan wajah Taehyung, tapi Dean lelah berhadapan dengan lelaki itu. Selalu saja berakhir dengan pertengkaran.

Perlahan-lahan Dean memasang masker dengan telaten. Selama itu juga Jungkook memerhatikan wajah gadis itu. Wajah oval dengan pipi tembem, mata yang terbilang besar dihiasi dengan bulu mata yang lentik, hidung mancung, dan bibir plumnya yang sangat menggoda.

"Kenapa kau memandangiku begitu? Hati-hati, kau bisa jatuh hati padaku. Aku tidak mau diserang oleh Angel lainnya," ucap Dean setelah menyelesaikan tugasnya.

Jungkook mengalihkan pandangannya cepat. "Terima kasih." Lalu ia beranjak ke kasurnya.

"Dasar kelinci aneh." Dean kembali duduk di sofa, bersebelahan dengan Taehyung dan Jimin. "Oh iya, aku kehilangan ponselku. Apa ponselku tertinggal di sini?"

"Iya, kau menjatuhkannya di mobil tadi. Ponselmu ada bersama Jungkook," ucap Jimin, lalu memilih keluar dari kamar Jungkook. Dia ingin memanjakan dirinya dengan bermain game.

Dean mendengkus. "Mana ponselku?" tanya Dean seraya menadahkan tangannya di depan wajah Jungkook.

"Cari sendiri."

"Berikan padaku atau kau akan menyesal, kelinci gila."

Jungkook memberikan seluruh atensinya kepada Dean. "Apa kau bilang? Kelinci gila? Penggemar apa yang mengatakan idolanya sendiri gila? Dasar tidak waras!" Jungkook mengerucutkan bibirnya.

"Memangnya kenapa kalau aku mengidolakan kelinci gila? Aku juga mengidolakan alien yang duduk di sana," tunjuk Dean ke arah Taehyung yang tengah menonton pertengkaran Dean dan Jungkook.

"Kenapa aku dibawa-bawa?"

Dean meminta maaf sambil menyengir tak bersalah pada Taehyung. Kemudian kembali lagi menatap tajam Jungkook. "Cepat berikan padaku sekarang, Jungkook!" Mungkin sudah ada tanduk di kepala Dean. Berhadapan dengan Jungkook bisa membuatnya kembali pada wujud aslinya.

Dengan kuat Dean melayangkan jambakannya pada rambut Jungkook yang sebelumnya tertata rapi.

"BERIKAN PADAKU!"

"TIDAK AKAN!"

"BERIKAN!"

"TIDAK!"

"AAAAAW! AW! LEPASKAN AKU!" teriak Dean dan Jungkook serempak.

Taehyung berhasil menjewer telinga kedua orang yang sibuk jambak-menjambak itu. Dia pun menyeretnya keluar kamar. Tanpa disengaja Hoseok berada di luar dan melihat aksi itu.

"Astaga! Apa yang kau lakukan pada mereka berdua, Tae?"

"Tidak apa-apa, Hyung. Aku hanya sedang menjinakkan kedua adik kecilku ini."

Together with BTSS ¦| JJK |¦ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang