Bangunlah (1)✔️

211 63 55
                                    

Malam itu hujan turun dengan deras. Tidak banyak yang berlalu-lalang di jalanan karena memilih untuk tinggal di rumah dengan secangkir cokeat panas dan berselimut. Hujan pun terhenti ketika matahari mulai menampakkan dirinya. BTSS masih terbuai dalam mimpi walaupun matahari sudah meninggi, terkecuali Yoongi yang menjadi orang pertama terbangun di awal pagi. Entah setan apa yang merasuki dirinya.

"Astaga!" Hoseok terlonjak kaget ketika melihat lelaki berwajah pucat tengah duduk di kursi makan.

"Kenapa? Apa kau melihat hantu?" tanya Yoongi.

"Ini lebih mengagetkan daripada melihat hantu. Apa yang membuatmu terbangun pagi ini, Hyung?" Hoseok baru saja hendak duduk, namun Yoongi memberhentikannya.

"Aku lapar. Kau pergilah! Bangunkan tukang masak," ujar Yoongi sembari mengusir Hoseok dengan gerakan tangannya.

Hoseok menggerutu, tapi tetap saja melangkah menuju kamar Jin. "Hyung, majikanmu meminta makan," ucap Hoseok sambil menggoyangkan lengan Jin yang memeluk boneka putih.

"Hmm ... majikan apa? Aku majikan di sini ...." keluh Jin masih dalam tidurnya.

"Yoongi hyung meminta makan."

Sontak mata Jin terbuka lebar dan posisinya otomatis terduduk. "APAAA?! Apa hari sudah sore? Berapa lama aku tidur?"

"Ini masih pagi. Ada hantu rajin yang merasukinya," gurau Hoseok.

"Raja hantu dirasuki hantu? Hah! Dasar aneh!" Jin mendengkus mendengar setengah gurauan Hoseok.

Jin dengan lihai membalikkan telur. "Hoseok, bangunkan adik-adikmu. Ingatkan mereka hari ini kita ada latihan," suruh Jin kepada Hoseok yang tengah menyusun piring di atas meja makan.

"Mereka sungguh pemalas. Lihat! Matahari sudah tinggi, kenapa mereka belum bangun?" tutur Yoongi.

Entah kenapa ingin rasanya Jin meletakkan Yoongi di atas teflon lalu menggorengnya hingga gosong. "Kapan kau ulang tahun, Yoongi?" tanya Jin dengan tenang.

"Sebentar lagi. Kenapa?"

Jin menoleh sekilas ke belakang. "Aku akan memberimu cermin agar kau bisa mengaca atau aku akan membelikanmu teflon. Siapa tau kau ingin menggoreng dirimu sendiri sampai gosong," jelas Jin dengan nada menyindir.

"Ya! Jin Hyung, sejak kapan kau pandai sarkasme seperti itu? Aku bangga padamu." Lalu Yoongi tertawa bangga. Sementara itu, Jin melotot pada telur yang sudah sedikit menghitam. Sengaja, ia akan memberikan telur itu spesial untuk Yoongi.

Hoseok pergi dengan mengetuk satu kali pintu kamar yang lainnya, lalu membuka pintu dan berkata, "Adik-adik, bangunlah." Lalu kembali menutup pintu. Ia melakukannya pada semua anggota.

Dengan mata yang masih terpejam, Namjoon bergumam, "Siapa yang dia panggil adik-adik?"

"Ayoooo banguuuun! Kita akan latihan hari ini," teriak Hoseok sembari melangkahkan kakinya menuju gudang yang sekarang sudah disulap menjadi sebuah kamar untuk Dean. Dia hanya ingin merapikannya jika kamar itu tidak sempat di rapikan oleh sang empunya kamar.

Hoseok masuk di kamar yang hanya diterangi oleh lampu tidur dan sinar mentari yang masuk dari celah tirai. Kini kamar itu terang benderang dengan semilir angin yang masuk dari jendela yang baru saja dibuka olehnya.

Tangannya menarik gundukan selimut. Hoseok terperangah melihat Dean yang tertidur pulas. Ini kali pertama baginya melihat Dean tertidur, mungkin semua anggota juga tidak pernah menyaksikan ini.

"Dean, bangunlah. Kenapa kau masih di sini? Biasanya kau langsung menghilang." ucap Hoseok sembari menepuk-nepuk pelan pipi Dean. Namun, gadis itu tidak merespons. Ia melakukannya berulang kali, tetapi masih tidak mendapatkan respons apa pun. Tentu Hoseok khawatir dengan Dean yang tak kunjung bangun. Ia bergegas keluar kamar.

Together with BTSS ¦| JJK |¦ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang