Pertengkaran Menyenangkan (1)✔️

364 157 69
                                    

"Boyband asal Korea Selatan BTSS dikabarkan akan mengeluarkan album terbaru mereka yang ...." Berita itu lantas mengingatkan Dean pada mimpinya tadi malam dan berhasil membuatnya terkikik geli.

"Apa kau kumat lagi?" tanya Ciki sambil mengunyah kue nastar yang disediakan Dean sebelumnya. Ia mencari hiburan dengan mengunjungi Dean untuk menonton bersama.

"Ciki, dengarkan ceritaku."

Ciki hanya berdeham dan masih asyik menonton berita yang ditayangkan.

"Aku tahu ini tidak masuk akal. Aku juga tidak tahu pasti ini mimpi atau bukan, tetapi sungguh, ini sangat menakjubkan." Dean menceritakan semuanya yang terjadi di dalam mimpi. Tidak ada cerita yang terlewat, namun Dean tak lupa menambahkan bumbu-bumbu imajinasinya sendiri. Contohnya seperti ketika kejadian peluk-pelukan dengan Jungkook, ia berkata jika Jungkook memeluknya dengan erat.

Ciki memberikan seluruh atensinya pada Dean. "Ini sudah kesekian kalinya kau membicarakan ini tetapi kau tahu Dean jika ini sungguh di luar nalar. Aku selalu percaya padamu, tapi kali ini memang sulit untuk dipercaya," jelas Ciki dengan memandang iba pada Dean.

"A-aku tahu, Ciki. Jika aku jadi kau, mungkin aku juga tidak akan percaya. Aku sendiri sebenarnya juga tidak tahu itu hanya mimpi atau benar-benar nyata. Maafkan aku ...," ucapnya sembari menunduk.

Ciki meraih dan menggenggam tangan sahabatnya dengan erat. "Jangan meminta maaf. Kau tak salah apa pun, justru aku sangat senang kau selalu bercerita padaku dan juga Erin tentang semua hal. Terima kasih telah mempercayai kami berdua sebagai sahabatmu." Senyum merekah pada sudut bibir mereka.

Lebih dari seminggu semenjak kejadian kejar-mengejar hantu. Tidak ada hal special yang terjadi setelah itu. Saat ini televisi menayangkan kartun kuning dengan temannya yang bewarna pink. Tawa khas dari si kuning itu tidak dapat menarik atensi penontonnya yang sibuk dengan kegiatan lain. Tidak ada yang bersuara lantaran tujuh orang yang berada di situ dengan penuh khidmat tengah mendengar suara kecil yang berbunyi dengan teratur.

Kkhuuui-kkhuuui!

"Bagaimana dia bisa melakukan itu?" tanya Jimin dengan mencermati wajah seseorang yang tengah tertidur di atas sofa.

"Itu dilakukannya tanpa sadar. Kau ini seperti tidak pernah melihat orang mendengkur saja," ucap Jin sembari mengaca. Rambutnya sedang ditata oleh Jungkook, tapi menurut yang lainnya Jungkook bukan sedang menata melainkan sedang merusak rambut anggota tertua itu.

"Yoongi Hyung tidur dengan sangat elegan, bahkan mendengkur saja elegan. Apa kau tahu Hyung kalau kau tidur juga mendengkur?" ungkap Jungkook kepada Jimin.

"Aku juga mendengkur? Bagaimana bunyinya?"

Nghrok-nghrok!

Suara Jungkook ditambah dengan menaikkan hidungnya.

"Sialan kau, Kook!" umpat Jimin pada Jungkook yang masih asyik-asyiknya mengacak rambut Jin.

"Elegan apanya? Bunyi dengkuran seperti peluit itu tandanya hidungnya bermasalah. Mungkin saja salah satu lubang hidungnya tersumbat," sahut Dean sembari memotong kuku. Dia baru saja meminjamnya dari Hoseok.

"Benarkah?" Dengan cepat Taehyung bergerak ke arah Yoongi dan mengarahkan jari telunjuknya ke hidung Yoongi.

"Apa yang kau lakukan, Tae?" Jimin menahan tangan Taehyung yang beberapa senti lagi masuk ke lubang hidung Yoongi.

"Aku ingin menyumbat salah satu hidungnya. Siapa tahu Yoongi Hyung memang punya masalah di hidungnya."

"Dan jika memang benar, maka dia akan mati karena jari hinamu menghalanginya untuk bernapas," potong Jungkook dengan sarkasmenya.

Together with BTSS ¦| JJK |¦ (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang