01

3.6K 100 1
                                    

Tokk tokk

Gadis itu sedang berdiri di depan rumah mewah sembari memegang tasnya dan terus menampilkan senyum manisnya.

Namanya Senja langit Jingga, cantik kan Nama nya yah Seperti orangnya, temannya Sering memanggilnya dengan panggilan Jingga atau Senja.

"Ehh idung, ngapain lo?"

Kalo yang ini, satu-satunya orang yang memanggil gadis itu dengan panggilan Idung  katanya Sih panggilan sayang. Nama dia, Samudra langit  Biru, biasa di panggil Sam, dia adalah sahabat Jingga dari kecil.

"Mau main, di rumah nggak ada orang," jawab Jingga.

"Yah udah masuk."

Sam menarik hidung Jingga, yang membuat Jingga sulit bernafas, alhasil gadis itu menepis tangan Sam dari hidungnya.

Jingga kini duduk di Sofa sembari melihat Sam yang sedang bermain Play Station, gadis bermata Coklat itu tidak henti-hentinya memandangi Sam.

Setelah beberapa saat memandangi Sam, Jingga langsung meraih Ponselnya di dalam tasnya dan merebahkan tubuhnya di Sofa, kepalanya dia taruh di atas pangkuan Sam.

"Bunda mana?" Tanya gadis itu.

"Masih di kantor." Jawab Sam yang masih saja bermain game.

Sam berhenti bermain Game, dia kini menyandarkan tubuhnya di kepala Sofa, sembari mengelus rambut Jingga.

"Besok sepupu gue dari Jogja datang kemari," ucap Sam.

"Siapa? Kok aku nggak tau kalo kamu punya sepupu."

"Raya, dia emang nggak pernah kemari. Tapi dia mau pindah kemari karena Mama sama Papa nya mau pindah ke Dubai, tapi dia nggak mau ikut."

"Kenalin sama aku yah,"

"Yahiya lah pasti di kenalin."

Jingga tersenyum kepada Sam, Sam ikut tersenyum melihat gadis itu. Gadis yang sudah sekitar 10 tahun menjadi tetangganya dan juga menjadi sahabatnya.

"Mau makan nggak?" Tanya Sam.

"Nggak ahh, mau balik aja Buna kayaknya udah balik!" Ucap gadis itu lalu bangun dari tidurnya.

"Lah kok balik sih, bentar aja."

"Sam, tugas kita tuh lagi numpuk. Ini tuh udah semester akhir jadi kita harus fokus."

"Kita? Lo aja kali."

"Terserah kamu aja, aku mau balik."

"Hati-hati di jalan." Teriak Sam saat Jingga mulai melangkah pergi.

"Rumah aku di sebrang kali Sam." Balas Jingga.

Hanya menyebrang jalan saja, Jingga sudah sampai di depan rumahnya. Dia tidak perlu menggunakan kendaraan untuk bermain ke rumah Sam.

Jingga naik ke atas kamarnya dan membaringkan tubuhnya di sana, dia ingin beristirahat terlebih dahulu sebelum membuka bukunya.

"Udah kelas tiga juga, bentar lagi selesai tapi tugas masih numpuk aja." Ujar Jingga.

Setelah itu, Jingga bangun dari tempat tidurnya dan melangkah ke meja belajarnya untuk menyelesaikan semua tugas-tugasnya.

"YaAllah, tugas Ekonomi, Sejarah, Bahasa Inggris terus ini lagi Matematika. Kok banyak banget sih." Omel gadis itu saat melihat tumpukan buku tugasnya di meja belajar.

"Bodoh ahh, nggak tau mau kerja yang mana dulu."

Jingga memilih menutup semua bukunya karena terlalu banyak tugas yang membuatnya bingung akan mengerjakan yang mana terlebih dahulu, jadi dia memilih untuk tidak mengerjakan tugasnya satupun.

Tingg

Gadis itu meraih ponselnya saat ada notifikasi masuk, ternyata itu Sam, laki-laki itu menyuruhnya untuk keluar ke balkon kamarnya.

Sam
Dung, ke balkon kamar lo dulu.

Jingga mengerutkan dahinya membaca pesan itu, lalu memilih untuk berjalan ke luar balkon kamarnya.

Saat sampai di luar mata Jingga berbinar-binar melihat kembang api di langit. Dia menatap ke bawa ternyata Sam sedang berada di halaman rumahnya sembari memegang kembang api.

Jingga
Makasih, aku suka.

Setelah kembang apinya habis, Sam melambai ke gadis itu sembari tersenyum yang membuat Jingga tidak bisa berpaling dari senyum itu.

Sam
Suka apa?

Deg

Jingga berhenti melihat Sam saat membaca pesan dari Sam, dia langsung berlari masuk kamarnya dan tidak menghiraukan Sam lagi.

Salam manis dari Author😜

Ps; maaf kalau ada typo, maklum cerita pertama xixi.

08 November 2019

Dear Samudra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang