22

708 28 0
                                    

Happy Reading💜

Gavin terus bertanya kepada Rama, dia begitu bingung mengapa Rama begitu perhatian kepada Jingga dan tidak tega melihat gadis itu tersakiti.

"Ram lo suka sama Jingga?"

"Vin lo sadar nggak sih kalo dari tadi pertanyaan lo itu-itu mulu. Gue capek dengernya" ujar Rama kesal.

"Nggak ada salahnya kan Ram kalo gue mau tau, kan lo sahabat gue?"

"Gue jelasin juga lo nggak bakalan ngerti Vin"

"Giman gue mau ngerti Ram kalo lo nggak jelasin sama gue"

"Suatu saat lo bakalan tau kok vin"

"Gue cuman nggak mau hubungan lo sama Sam rusak cuma gara-gara cewek"

"Yang buat hubungan Sam sama Jingga rusak itu Sam sendiri Vin bukan gue. Maksud dia apaan selingkuh sama Viena"

"Iya gue juga bingung sama tuh anak" ujar Gavin.

"Hubungi Lila gihh, tanyain gimana kabar si Jingga" usul Rama

LINE

GvinoBagaskara: Jingga gimana, masih nangis?

ValilaFay: udah nggak kok, dia lagi tidur.

GavinoBagaskara: bagus kalo gitu.

(Read)

"ini gue udah kayak nanyain anak  gue aja ke istri gue" ujar Gavin.

"Emang lo nanya apa?" Tanya Rama mengerutkan keningnya.

"Gue tanya Jingga masih nangis apa nggak"

"Kenapa nggak sekalian nanya Jingga udah minum susu apa belum" 

"Tau ahhh"

Kini Sam dan Viena sedang berada di rumah Sam. Mereka tengah asik menonton drama di Tv sehingga tidak sadar Jika ada seseorang yang sedang melihat mereka.

"Sam kamu udah balik" tanya Sonya.

"Ehh Mommy, iya mom" balas Sam.

"Halo Tante, apa kabar" sapa Viena tetapi tidak di Jawab oleh Sonya.

"Mom di tanya sama Viena tuh" bukanya menjawab Sonya memilih untuk bertanya kepada Sam.

"Jingga mana?" Tanya Sonya.

"Mana Sam tau mom" jawab Sam santai.

"Mommy nggak suka sikap kamu yang ini, sikap tidak bertanggung Jawab. Kamu tuh beda banget sama Daddy kamu Sam" ujar Sonya mulai meninggikan suaranya. Sedangkan Viena yang mendengar itu hanya tertunduk.

"Sam capek Mom. Sam mau ke kamar dulu"

Saat Viena ingin melangkahkan kakinya mengikuti Sam tangannya tiba-tiba di tarik oleh Sonya.

"Kenapa tan?" Tanya Viena bingung.

"Mending kamu pulang" suruh Sonya.

"Tapi tan.."  Viena lalu menutup mulutnya tidak melanjutkan perkataannya karena Sonya sudah menatapnya dengan tajam.

"Viena pamit Tan"

"Iya"

Sonya memang tidak menyukai Viena karena dari dulu ketika datang di Rumahnya Gadis itu hanya akan terus menerus berada di dalam kamar anaknya. Dan itu yang membuat Sonya tidak menyukai gadis itu. Bukan itu saja Viena juga sesekali berbicara tidak sopan kepada Vien
sonya dan walaupun ada pelayan di rumah nya, Viena terkadang menyuruh Sonya untuk melakukan apa yang tidak bisa dia lakukan. Tetapi Sonya tidak pernah mau melakukannya.

Tritt tritt tritt

"Halo Ra. Ada apa?" Jawab Sonya.

"Son Jingga ada nggak di rumah kamu" tanya Amira.

"Lohh nggak ada emang Jingga kemana"

"Aku juga nggak tau Son dari tadi Jingga belum balik"

"Jingga belum balik?"

Sam tang mendengar itu langsung berlari menuju kamarnya dan meraih ponselnya.

"Halo Ram lo di mana?" tanya Sam.

"Di rumah. kenapa emangnya?" Balas Sam bertanya.

"Lo tau Jingga di mana"

"Cihh ngapain lo bertanya soal Jingga"

"Jingga di mana" tanya Sam kembali lalu meninggikan nada suaranya.

"Lo nggak usah cari tau di mana Jingga kalo lo cuman mau nyakitin dia" Tegas Rama lalu mematikan sambungannya.

"Shit" teriak Sam kesal kepada Rama. Lalu melemparkan ponselnya ke kasur.

----------------------

Kini Jingga terbangun lebih awal. Lalu mengaktifkan ponselnya dia melihat begitu banyak pesan dan panggilan yang terlewatkan tetapi tidak ada satupun nama Sam di sana. Entah mengapa laki-laki itu sudah benar-benar tidak peduli kepadanya.

"Jingga lo udah bangun" Tanya Raya.

"Iya Ray" balas Jingga tersenyum.

"Lo udah ngabarin nyokap lo?"

"Iya Ray, Bunda juga hari ini balik ke New york, katanya Lagi ada kerjaan di sana"

"Yaudah lo tinggal di Sini aja sampai nyokap lo balik"

"Mungkin sebelum Bunda balik aku udah pergi Ray"

"Lo mau kemana?" tanya Raya.

"Sebenarnya gue udah daftar Kuliah di Luar Negri Ray"

"Kok lo nggak bilang sih Ray. Lo daftar di mana?" Raya kaget mendengar itu. Sesakit hati ini kah Jingga sampai-sampai dia tidak terbuka kepadanya.

"Masih Rahasia Ray entar lo bakalan tau kok"

"Terus Sam gimana?"

"Gue bakalan tunggu penjelasan dia. Kalo dia nggak Jelasin juga gue yang bakalan ninggalin dia Ray" mata Jingga mulai berkaca-kaca setiap mendengar nama Sam.

Dia tidak tau harus bagaimana. Apakah dia harus bertahan dengan segala sakit hati yang dia rasakan atau memilih pergi untuk melupakan semuanya.

"Jika lo lelah istirahatlah. Jika lo rapuh jangan pura-pura utuh. Suatu saat ketika lo melangkah menjauh dia bakalan merasa kehilangan lo"  ucap Raya lembut lalu memeluk Sahabatnya itu.

Dear Samudra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang