27

649 26 2
                                    

Happy Reading💜

Kini semuanya berkumpul di rumah Jingga kecuali Sam yang sekarang tidak ada kabar Sama sekali.

"Lo kenapa nggak pernah bilang Sama gue Ram?" Tanya Gavin kepada Rama.

"Bilang apa?" Bukannya menjawab Rama malah balik bertanya.

"Abisin dulu tuhh yang di mulut baru ngomong" Suruh Raya kepada Rama  yang sedari tadi mengunyah  cemilan.

"Raya udah cerita sama kita" lanjut Gavin.

"Ohh soal itu gue minta maaf nggak cerita sama lo. Gue nggak mau bebanin lo aja" tegas Rama.

"Kalo gue ngerasa lo bebanin berarti gue bukan sahabat yang baik buat lo Ram" Jelas Gavin.

"Iya Sorry" lalu Rama kembali bertanya kepada Raya "lo juga kenapa nggak bilang Ray kalo lo saudari sepupunya Sam?"

Raya kaget mendengar itu. apakah Jingga yang bilang ke Rama kalo dia adalah sepupunya Sam .

"Jingga udah bilang yah Sama lo?" Tanya Raya.

"Bukan Jingga, tapi Tante Sonya" Balas Rama.

"Tante Sonya?" Kenapa pembicaraan mereka sampai di situ. Apa yang mereka sedang bicarakan.

"Tadi Tante Sonya bilang kalo lo ke rumah dia, terus pas lo turun dari atas kamar Sam lo kaya abis nangis" Jelas Jingga.

"Lo sepupunya Sam Ray?" Tanya Gavin lagi.

"Iya gue Sepupunya Sam" balsa Raya. "Tapi selama ini hubungan gue ama dia tuh nggak baik. Kita selalu berantem dan malu untuk saling ngaku kalo kita sepupuan" lanjut Raya.

"Dan soal gue nangis pas dari kamar Sam itu emang bener. Gue kecewa sama dia, dia tuhh seenak jidat banget mainin perasaan Cewek. Selama ini gue emang nggak suka sama sikap Sam tapi gue coba buat nggak peduli dan kali ini gue udah nggak bisa buat nggak peduli sama sikap dia lagi, dia itu udah keterlaluan banget. Dan atas nama Sam gue minta maaf Ga" Jelas Raya mencoba menahan air mata yang akan jatuh dari pelupuk matanya.

"Lo nggak usah minta maaf Ray. Dan lo juga nggak harus lakuin itu" Jawab Jingga. "Ingat di balik kesedihan itu pasti akan ada kebahagiaan" lanjut Jingga.

"Dan gue percaya setelah ini lo bakalan bahagia Ga" ujar Lila.

"Daripada sedih gini mending entar malam kita kumpul" ajak Jingga.

"Boleh tuhh" ujar Gavin.

"Oke entar malam pada datang yahh" ucap Jingga.

"Siappp" Jawab mereka serentak.

Kini Jingga Rama dan Raya sudah ada di Restoran sedangkan Lila dan Gavin masih di perjalanan.

"Ehh Vin lo nggak ajakin Sam" tanya Lila.

"Tadi gue udah ajakin dia. Ehh dia nolak mentah-mentah ajakan gue" jawab Gavin.

"Emang nggak tau untung tu anak. Jingga kurang apa coba"

"Mana gue tau. Yukk turun"

Kini mereka semua sudah berkumpul. Sembari bercanda ria untuk melupakan semua masalah yang terjadi belakangan ini. Walaupun tanpa Sam yang sudah susah untuk di ajak kumpul. mereka tetap utuh tanpa merasa kurang satupun.

"Emmm sebenarnya ada yang mau gue omongin" ucap Jingga.

"Ngomong aja Ga nggak usah Canggung"  balas Gavin kembali menyeruput minumannya.

"Sebenarnya gue ajakin kalian kumpul tuh karena.." ucapan Jingga terpotong sendiri karena dia begitu Ragu untuk mengungkapkannya.

"Karena apa?" Tanya Rama.

Kini Jingga menarik nafasnya dalam-dalam mencoba membuatnya teratur lalu menghembuskan nya dengan sedikit kasar.

"Karena besok gue bakalan pergi" lanjut Jingga sembari memejamkan matanya.

"Lo mau kemana Ga?" Tanya Lila.

"Gue belum bisa bilang gue mau pergi kemana. Tapi intinya gue bakalan pergi ngejar Cita-cita gue" balas Jingga.

"Apa lo bakalan pergi jau? Apa loh yakin bakalan ninggalin kita semua? Apa lo bakalan pergi dalam waktu lama? Atau mungkin lo nggak bakalan balik lagi ga?" Begitu banyak pertanyaan yang di lemparkan sahabatnya kepadanya tetapi tidak satupun yang bisa Jingga Jawab. Dia hanya terus menerus menundukkan kepalanya.

"Ga lo yakin sama keputusan lo?" Tanya Rama dengan lembut.

"Iya Ram. Percuma juga gue di sini" Jawab Jingga.

"Please ga lo jangan gegabah dalam ambil keputusan" Lanjut Raya.

"Gue udah pikirin ini dari jauh hari kok Ray" Jingga lalu memeluk Raya yang di ikuti oleh Lila.

"Kita bakalan kangen sama Lo ga" ucap Lila matanya mulai berkaca-kaca.

"Kita emang belum lama kenal. Tapi gue harap kalian nggak bakalan lupain gue" harap Jingga menatap para sahabatnya itu.

"Mana bisa kita lupain gadis kutu  buku kaya lo yang berubah Jadi Bucin" ledek Gavin yang mampu membuat semuanya terkekeh geli mendengarnya.

"Enak aja. Gue nggak Bucin kok" belah Jingga.

"Yah mana ada Ga. Si Bucin ngakuin dirinya Bucin" Balas Gavin.

"Ihhh Ram si Gavin tuhh" aduh Jingga meminta pembelaan.

Sedangkan sahabatnya yang mendengar itu hanya tertawa melihat Tingkah manja Jingga kepada Rama dan keusilan Gavin.

"Maklumin aja Ga, dia itu kan korban Bucin  tiada akhir" ujar Rama yang membuat tawa semuanya pecah kecuali Gavin yang merasa di pojokkan.

Selamat hari Rabu, bacanya jangan terburu buru😜

Dear Samudra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang