16

1K 34 2
                                    

Happy Reading💜

"kamu tunggu di sini yah aku manggil Mommy dulu" ujar Sam.

"Iya"

Sam berjalan menuju Kamar orang tuanya yang tak jauh dari Ruang tamu.

Tokk tokk tokk

"Mom, Sam boleh masuk nggak"

"Masuk aja sayang nggak di kunci kok" teriak Sonya dari dalam kamar.

"Mom ada yang nyariin" ujar Sam.

"Siapa?"

"Pacar Sam mom"

"Cantik nggak" goda Sonya kepada Anaknya.

"Yaiyalah mom"

"Cantikan mana hayoo Sama Mommy"

"Mommy mah becanda mulu kasian pacarnya Sam nunggu"

"Iya,,iya"

Sam dan Sonya berjalan menuju ruang tamu, saat sudah mendekati sofa sonya melihat sosok Malaikat kecil yang sedang duduk di sana, sonya tersenyum puas akhirnya anaknya Sam membawa sosok malaikat kecil itu untuk menemuinya.

"Hmmm jadi ini pacarnya anak Mommy". Jingga yang mendengar itu langsung berbalik ke arah suara tersebut.

"Tante sonya" Jingga berdiri dari duduknya dan langsung memeluk Wanita paruh baya itu. Sedangkan Sam begitu heran melihatnya.

"Mommy sama Senja saling kenal?" tanya Sam

"Ini kenapa aku kekeh pengen ketemu orang tua kamu Sam" ujar Jingga "karena semua ciri-ciri yang tante sonya bilang Soal anaknya itu ada di kamu" lanjutnya.

"Ini wanita cantik yang mommy bilang sama kamu Sam, yang Mommy selalu bilang kalau dia itu Saudara kembar kamu tapi beda rahim" jelas Sonya.

"Tapi beneran beda rahim kan mom" tanya sam "Sam belum siap yah Mom denger kenyataan kalo Senja itu Saudari kandungnya Sam" lanjut Sam dengan menajamkan tatapannya kepada Sonya.

"Iya Sayang, Jingga itu Anaknya tante Amara yang waktu itu ketemu kita di Swiss, tapi sayangnya waktu itu jingga nggak ada" jelas Mommy nya Sam.

Saat ini tiga orang itu sedang asik berbincang hingga tidak sadar jika sudah ada orang yang masuk dari pintu liar dan berjalan menuju Ruang Tamu.

"Mommy malam ini aku nginep di..." Teriakan gadis itu terhenti ketik melihat siapa yang ada di ruang tamu rumah itu.

"Raya.." Jingga kaget melihat Raya yang menyelonong masuk ke rumah Sam.

"Raya ayo masuk sayang" panggil Sonya dengan lembut.

"Iya mom"

Setelah duduk di sofa Jingga menatap Raya penuh tanya.siapakah gadis ini? Apakah dia saudarinya Sam? Atau bahkan sahabatnya ini telah di jodohkan dengan kekasihnya.

Menyadari raut wajah Jingga yang begitu bingung akhirnya Sam membuka suara.

"Raya saudari sepupu gue" ujar Sam.

"Ta.tapi kalian di sekolah kaya orang nggak kenal gitu kenapa? Tanya Jingga terbata bata.

"Idihhh malas banget gue ga ngakuin dia sebagai sepupu gue, udah muka datar, irit ngomong anti sama cewek terus sok kegantengan lagi" jelas Raya yang di balas oleh Sam.

"Yang nggak mau akun dia itu gue, malas banget gue punya sepupu kaya dia udah jelek sok judes lagi, malu maluin banget"

"Lo jaga mulut lo yah Sam, gue juga og..." Ucapan Raya terputus karena oleh Sonya.

"Cukup..kalian ini kenapa sih, Mommy udah capek yah liat kalian kayak gini, sebagai hukumannya semua fasilitas kamu mommy sita. Ujar Sonya yang sudah tidak tahan dengan sikap anak-anaknya itu.

"Tapi mom.."

"Nggak ada tapi-tapi  Sam kali ini Mommy serius" mendengar Sonya meninggikan suaranya Jingga hanya diam karena baru kali ini dia melihat Sonya marah.

"Terima aja Sam" ledek Raya.

"Kamu juga Raya nanti mommy telfon ayah kamu, agar semua fasilitas kamu di sita" lanjut Sonya.

"Tapi mom.."

"Jangan bantah mommy" Sam menghembuskan nafasnya dengan kasar dia tidak menyangka jika mommy nya benar-benar marah kepadanya.

"Mom Sam minta maaf, Sam janji nggak bakalan gini lagi" Bujuk Sam kepada Sonya.

"Raya juga janji Mom nggak bakalan bertengkar lagi sama Sam dan kita bakalan rubah sikap kita" Raya menyenggol lengan Sam agar laki-laki itu menyetujuinya.

Sedangkan Jingga masih saja terdiam, dia tak menyangka jika Raya dan Sam  ber sepupu pasalnya mereka di sekolah seolah-olah orang yang tidak saling kenal.

"Mommy bakan pertimbangin" ucap Sonya.

Sam mengantar Jingga pulang sedangkan Raya memutuskan untuk benar-benar menginap di rumah Sam karena kedua orang tuanya sedang keluar kota.

"Entar malam aku jemput yah" ujar Sam.

"Iya, hati-hati di jalan" Jingga melambaikan tangannya kepada Sam.

Langkah Jingga terhenti saat melihat Wanita paruh baya yang ada di ruang Tamu rumahnya.

"Bundaaaa" teriak Jingga kegirangan lalu berlari memeluk Amira bundanya.

"Jingga" Amira membalas pelukan anak semata wayangnya itu.

"Bunda kok nggak bilang kalo bunda mau balik ke indo" tanya Jingga yang matanya mulai berkaca kaca.

"Kalo bunda bilang sama kamu kalo bunda balik, pasti kamu bakalan kekeh buat jemput bunda di bandara.

"Bunda nggak mau di jemput sama aku"

"Bukan nggak mau sayang, tapi kalo kamu jemput Bunda nggak jadi dong kamu ketemu sama calon Mertua kamu" goda Amira kepada anaknya.

"Ihh Bunda apaan sih, pasti tante sonya kan yang ngomong sama bunda"

"Ihh bukan kok"

"Lah terus siapa?"

"Yang ngasi tau tuh Calon besannya Bunda" goda amira kembali.

Follow my ig : @tsyamir19



Dear Samudra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang