10

979 53 0
                                    

Rama menarik Jingga kebelakang Sekolah, sembari duduk di sana karena Rama tau jika Jingga membutuhkan tempat yang sepi dan tenang untuk menenangkan pikirannya.

Mata Rama membulat, dia kaget saat Jingga tiba-tiba memeluknya dan gadis itu menangis.

"Udah nggak usah nangis, gue sama Raya udah rencanakan sesuatu buat lo," jelas Rama.

Walau Jingga tidak mengeri dengan perkataan Sam tapi dia memilih untuk mengangguk saja.

"Mau balik?" Tanya Rama.

"Nggak, gue tau kalo Sam pasti ada di rumah."

"Kok gitu?"

"Lo nggak bakalan ngerti Ram." Ucap Jingga sembari bersandar di pundak Rama.

Sam itu orang yang nekat, dia pasti akan meminta penjelasan kepada Jingga soal apa yang di katakan Rama tadi.

Bersyukurlah karena masih ada Rama yang ingin menjadi tempat bersandar Jingga di saat orang yang selalu di jadikan sandaran malah mematahkan hatinya.

"Balik Yuk, udah mau malam." Ucap Rama.

Jingga mengangguk dan kemudian berjalan bersama Rama ke arah parkiran.

"Ehh ternyata masih ada orang." Ucap Pak Satpam saat ini menutup pintu gerbang.

"Iya pak, kita ke sorean yah pak keluarnya?" Tanya Rama.

"Ini bukan sore lagi, ini udah mau malam."

Rama dan Jingga tertawa, mereka sendiri juga tidak sadar jika mereka sudah terlalu lama di taman belakang sekolah itu.

"Kali gitu kita pamit pak!" Ucap Rama lalu menancap ram mobilnya dan pergi.

Di perjalanan Jingga hanya terus terdiam sembari menikmati setiap lagu yang di putar oleh Rama.

Deg

Jantung Jingga berjalan dua kali lebih cepat saat mendengar lagu Pemeran Pengganti dari Fiersa Besari dia merasa jika selama ini Sam hanya menganggapnya sebagai pemeran pengganti di saat pemeran utama tidak ada.

"Ram, lagunya ganti dong!" Ucap Jingga.

"Kenapa? Lagunya bagus kok."

"Ganti Ram!"

"Iya iya!"

Dari pada di terkam oleh Jingga, Rama memilih mengganti lagunya. Padahal Rama sedang menikmati lagu itu.

Kini mereka sampai di halaman rumah Jingga, setelah membukakan pintu mobil untuk Jingga, Rama kembali pamit.

"Hati-hati," ucap Jingga sembari melambai kepada Rama.

Jingga masuk kedalam rumahnya dan langsung saja naik ke atas kamarnya.

Saat sampai di atas, Jingga tersentak kaget saat melihat Sam yang sedang tidur di kamarnya.

Jingga berjalan mendekati Sam, Jingga sedikit kasihan melihat Sam yang begitu lelah, entah apa yang dilakukan laki-laki ini sampai dia selelah itu.

Karena AC kamarnya menyalah  Jingga memilih untuk menyelimuti Sam dengan selimut berwarna Jingga miliknya.

Jingga berjalan kearah meja belajarnya, lalu duduk di sana karena Sam menempati kamarnya.

"Tadinya aku mau marah sama kamu Sam, tapi ternyata nggak bisa." Batin Jingga yang kini sedang memandangi Sam.

Tatapan Jingga kini tertuju kepada sudut kamarnya, dia tidak melihat salasatu fotonya bersama Sam ada di sana.

Jingga berjalan mendekati Sam, dia tersenyum saat melihat Foto itu ternyata ada di samping Sam.

"Sebenarnya apa sih yang ada di hati kamu Sam?" Batin Jingga sembari mengelus kepala Sam.

Jingga kaget saat Sam tiba-tiba bergerak karena mungkin terusik oleh elusan Jingga di kepalanya.

"Udah balik?" Tanya Sam yang baru saja bangun.

Jingga tidak menjawab dia memilih membelakangi laki-laki itu, dia masih begitu kecewa kepada Sam.

"Ga! Gue kan udah minta maaf." Ucap Sam.

"Aku udah maafin kamu Sam. aku cuman kecewa, kenapa nama panggilan kamu ke aku kamu pake buat Karin?"

Sam terdiam, dia benar-benar haru mengatakan apa. Gadis itu juga kenapa harus mempermasalahkan hal seperti itu.

"Nama panggilan kamu aja ke aku, aku nggak rela kalo Karin pake. Apa lagi dia ambil kamu dari aku." Jelas Jingga.

Jingga tidak peduli jika nantinya Sam akan berfikiran bagai mana, yang dia tau dia harus jujur bagaimana perasaanya sekarang.

Air mata Jingga jatuh saat Sam hanya diam dan terus menatapnya, sepertinya harapan Jingga memang harus berhenti saat ini juga, karena Sam tidak akan mungkin meninggalkan Karin demi dia.

Salahkah jika Jingga marah kepada Karin? Dia hanya tidak habis fikir kenapa bisa sahabatnya sendiri yang menyakitinya.


Dear Samudra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang