part 1

6.5K 396 11
                                    

7 tahun kemudian

Aaron kecil sedang bersembunyi di balik pintu dapur sembari menggenggam gula gula di tangannya, ia kabur dari kelas tata krama yang harusnya Aaron ikuti dan sekarang ia sedang bersembunyi dari bibi Eli kepala pelayan di istananya.

Terdengar langkah kaki menuju dapur membuat Aaron mulai berkeringat ia tidak mau ikut kelas.

Hari ini Aaron ingin makan gula gula, Aaron menggeleng gelengkan kepalanya membayangkan ia akan di seret kembali ke kelas.

"sssttt sssttt ssttt"

Aaron masih menggeleng gelengkan kepalanya tak menyadari desisan itu.

"sssttt sstt pangeran aaron"

Aaron berhenti dari kegiatannya dan menengok ke balik pintu mendengar suara itu.

"Airaa! seru Aaron girang"

Gadis kecil itu Aira mendekat ke arah Aaron lalu menutup mulut Aaron dengan tangan mungilnya.

"sssttt jangan berisik pangeran , bibi Eli akan segera datang"

Aaron melotot mendengarnya.
"Ayo pergi dari sini ,aku tahu suatu tempat" ajak Aira

Aira menggandeng tangan Aaron berlari secepat yang mereka bisa menuju taman dan bersembunyi di balik semak semak, nafas mereka memburu setelahnya mereka tertawa.

"sekarang kau aman pangeran"
"terimakasih Aira" Aaron tersenyum.

Aaron sungguh senang persembunyiannya aman kali ini, kenapa dia yakin ? Karena dia bersama Aira, Aira selalu tau tempat persembunyian yang aman dan dia akan tau jika ada yang akan mendekat, Aaron bisa mengandalkan Aira soal bersembunyi.

Aaron mengeluarkan gula gula yang ia curi dari dapur dan membaginya dengan Aira.

"ini makanlah"

Aira berbinar menatap gula gula di pangkuannya.
"terimakasih pangeran"
Aaron tiba tiba mengernyit tidak suka.
"panggil aku Aaron saja aku tak mau di panggil pangeran oleh mu"

Aira hanya tersenyum, Aira selalu bercerita kesehariannya yang selalu bermain bersama Aaron kepada ayah dan ibunya, dan ayah selalu memperingatkan Aira untuk memanggil Aaron pangeran untuk menghormatinya jadi Aira menurut saja walau sedari dulu Aaron tidak suka di panggil pangeran olehnya.

"iya Aaron"

Aira tersenyum menatap Aaron , dan Aaron senang di buatnya.

"ayoo kembali Aaron" ajak Aira saat mereka sudah memakan habis gula gula.

"tidak ! Aku sedang tidak mau mengikuti kelas , miss Jeni sangat cerewet" gerutu Aaron.

Aira hanya terkikik geli
"kau harus menemaniku sampai aku bosan" perintah Aaron dan Aira hanya mengangguk.

Dan pada akhirnya mereka berdua bersembunyi hingga petang tiba.

Penghuni istana sudah kewalahan mencari mereka, tercengang saat melihat Aaron dan Aira keluar dari balik semak semak taman, tidak ada yang berfikir mereka akan bersembunyi disana.

Keesokan hari nya pagi sekali Aaron sudah mengetuk ngetuk pintu kamar Beta Arnold.

Pintu terbuka tapi yang muncul bukan Aira melainnkan bibi Elisa ibu Aira.

"pangeran , ada yang bisa aku bantu" tanya Elisa tersenyum.
"aku mau bermain dengan Aira" Elisa kembali tersenyum.
"tunggu sebentar pangeran" lalu Elisa kembali masuk kedalam.

Tak lama muncul gadis kecil dengan senyum lebarnya menatap Aaron.

''Hi Aira, kau cantik sekali" sapa Aaron sembari memperhatikan Aira, Aira kini mengenakan dres terusan selutut berwarna ungu muda dengan bordiran bunga bunga melingkari pinggangnya sangat manis.

Unmated Wolf ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang