part 5

3.4K 289 1
                                    

Mendengar ucapan Aira , sang Raja langsung memerintahkan prajurit untuk bersiaga membentengi istana dengan berlapis lapis dan memerintahkan anak anak dan para wanita di evakuasi.

Sang Raja, Beta beserta panglima perang kerajaan masih berada di teras istana begitu juga Aira matanya nyalang menatap kedepan.

"mereka menembus perbatasan" ucap Aira.

Sang Raja mengangguk menyiapkan pedangnya baju zirah sudah mereka kenakan.

"kembali ke kamarmu Aira" perintah beta Arnold.
Aira menatap sang ayah.
"tidak ! Aku akan membantu" ia akan mengandalkan penglihatannya
Cengkraman Aira pada pedang mengetat , ya Aira bisa bermain pedang mungkin bisa di katakan lihai , siapa yang mengajarinya tentu saja sang ayah untuk mempertahankan diri , dengan penglihatannya Aira bahkan menjamin ia lebih hebat dari siapapun.

"Aku tidak bisa berhadapan dengan Elisa jika sesuatu terjadi padamu" Ucap Arnold lagi.

Aira menatap mata ayahnya yang terlihat khawatir.

"percaya padaku ayah"

" Airaa!!" itu suara Aaron.
Aaron berlari terengah engah ia sudah mengenakan baju zirahnya saat mendapat berita bahwa kerajaannya akan dinserang Aaron tengah bermain kuda dengan putri Jasmine dan langsung berlari secepat kilat ke dalam istana dan disini lah ia sekarang tangannya gemetar memegang pedang namun Aaron harus siap berperang walau tak pernah ada pengalaman ,ia belum setangguh ayahnya tapi ia akan berjuang.

"Aira ! Pergi ke tempat evakuasi sekarang !!" perintah Aaron
"Tidak!! Jawab Aira tegas
"Aira ! Bentak Aaron
Aira menatap pangeran tegas dan berkata.
"Tidak !"
Aaron tak tau bahwa aira bisa sekeras kepala itu.
"Aaron"
Aaron menoleh pada ayahnya
"jika ke adaan mendesak ,mundur bersembunyilah , Aira akan melindungimu " ucap Raja Philip.
"apa apaan itu!!!aku tidak akan mundur , dan akan melindungi Aira"
"jangan keras kepala hanya kau yang tersisa jika terjadi sesuatu padaku" ucap raja tenang namun sarat akan perintah .
"Aku tidak percaya ini " Aaron mendengus kesal dengan situasi ini kesal karena Aira akan. melindunginya bahkan Aaron ragu Aira bisa berperang perasaan Aaron di liputi kekhawatiran tentang perang ini tentang kerajaanya dan tentang airanya.

Aira berdiri di samping Aaron , Aaron melihatnya mata itu tak seperti biasanya mata yang sayu dan lembut kini menatap tajam tak gentar ,rambut indahnya di ikat menjadi satu baju zirah telah terpasang di tubuh Aira ,Aira siap.

"mereka mendekat !! Ucap Aira keras.
"Bersiaaaappp !!! Komando panglima.

Jantung Aaron berdebar kencang ini perang pertamanya ia harus siap.

Suara gong bergaung keras menandakan musuh telah dekat.

"pangeran"

Aaron menoleh menatap Aira tapi Aira tak menatapnya
"aku akan melindungimu dengan nyawaku ,bersiaplah mereka mendekat, itu bukan rogue biasa mereka lebih kuat" ucap aira tegas.

Aaron bingung kenapa AIra bisa tahu ,tapi tak ada waktu untuk kebingungannya.

suara ribuan langkah terdengar dari depan.

"Seeerrraaaaang !!!! Komando dari sang panglima membuat para prajurit berhambur maju , dentingan pedang mulai ramai terdengar , darah mulai mewarnai tanah Chayton ,para rogue itu terlalu kuat pedang sudah tak lagi berguna , sebagian prajurit sudah berubah menjadi wolf nya mencakar ,menggigit ,dan mengoyak lawan.

Aira memperhatikan semuanya rogue itu pandangan mereka lain , matanya merah menyala tapi kosong ,rogue memang brutal tapi mereka lebih brutal seakan tak takut apapun.

" pangeraan!!

Teriak aira di sela sela dentingan pedangnya
"lukai keningnya !!!" perintah aira
Aaron tak punya waktu untuk menoleh dan mendengarkan Aira ,ia tetap menyapukan pedangnya melukai rogue itu di bagian manapun.

Aira kesal karena kata katanya tak di dengarkan , aira tetap berada di samping pangeran menghalau apapun yang yang mendekati Aaron.

Craassh!!!

Aira berhasil menusuk kening rogue dengan pedangnya dan benar saja rogue itu langsung mati , melihat itu kawanan rogue yang lain mulai mengepung Aira , lebih tepatnya mengepung pangeran , Aira tetap siaga ia mengayunkan pedangnya sekuat tenaga.

Craash!!
Craashh !! Craash !!

Satu ,dua ,tiga rogue tumbang di hadapan Aira.
Aaron baru selesai membunuh satu rogue tercengang melihat Aira begitu ganasnya , ia kesal karena sadar bahwa Aira di belakangnya bukan untuk berlindung padanya tetapi melindunginya.

Lalu entah bagaimana Aaron melompat saat seekor rogue mendekati Aira , Aira terkejut ,untung saja Aaron bisa mengatasinya walau bahunya kirinya harus tergores cakar rogue.

Aaargh !! Teriak Aaron

"brengsek tetap di belakangku bodoh !!" Teriak Aira membuat Aaron lagi lagi tercengang .
"sialan aku bisa mengatasinya !!"  balas Aaron tak kalah tajam.

Umpatan pertama mereka.

Aaron dan Aira kembali bersiap punggung mereka bersentuhan genggaman pada pedang semakin mengerat.

Hanya mereka yang belum bisa berubah menjadi wolf nya , mereka masih 15 tahun mereka baru akan mendapatkan wolf saat menginjak 17 tahun dan itu masih 2 tahun lagi .

Serangan serangan mulai kembali datang Aira dan Aaron gencar menebaskan pedangnya , namun lama kelamaan Aaron merasa dirinya melemah , aira menyadari itu.

" wolfsbane" ucap Aira
" brengsek "umpat Aaron.

Bagaimana bisa rogue menaruh wolfsbane di cakarnya sedangkan mereka juga lemah terhadap wolfsbane.

Aaron benar benar melemah , Aira mulai mengarahkan pangeran berjalan mundur menuju sebuah pohon yang berlubang berniat menyembunyikan Aaron disana, tidak mungkin Aira membawa Aaron ke tempat evakuasi terlalu jauh terlalu beresiko.

Aaron ingin lanjut berperang tapi ia sadar kondisi tubuh nya ,Aaron menuruti Aira bersembunyi di dalam pohon menyamarkan baunya dengan lumpur.
Aira masih berjuang membunuh para rogue yang mendekat ke pohon , namun sebuah geraman kesakitan mengalihkan perhatiannya.

Tatapannya terpaku .
"tidak..."
"tidak ..tidaak .. Tidaak... Ayaaaaah!!! Teriak aira bergetar.

Ayahnya disana sudah terkoyak dalam wujud serigalanya dalam upaya melindungi sang raja yang tengah terluka, wolfsbane melemahkan semuanya.

Kesedihan begitu cepat menghantam Aira , membuatnya tak fokus , Aira tak lagi menyadari seekor rogue akan menghampiri pohon tempat pangeran bersembunyi, tatapannya terkunci pada sang ayah yang telah tak bergerak lagi sang ayah menutup mata.

"Craasshh !!" suara koyakan daging itu menyadarkan Aira tubuhnya telah basah tersiram pekatnya darah , darah sang raja.

"yang mulia" Aira tersentak
"jaga putraku"

Suara Raja Philip
bergaung di kepala aira , midlink kenapa aira bisa mendengarnya.

" Tidaaaak!!!! Ayaaaah !!! Teriakan keras itu datang dari pohon tempat Aaron bersembunyi , Aaron tak percaya ini, ayahnya sudah sangat terluka  dan mendapat tusukan hingga menembus perutnya.

" tidak! tidak! tidak! " Aaron terisak keras ingin menghampiri sang ayah tapi tubuhnya tak bisa bergerak ,membayangkan ayahnya tiada membuat hatinya sakit apa yang akan ia katakan pada ibunda nanti , Aaron menatap Aira terluka,mengapa Aira hanya terdiam tadi mengapa ayah harus menyelamatkan Aira , setelahnya Aaron tak sadarkan diri.

Air mata Aira menggenang menyadari Rajanya terluka di hadapannya ,ia gagal dalam tugasnya ,teriakan pilu Aaron memekakan telinganya ,apa yang akan ia katakan pada Aaron nanti.

Aira kembali melihat serigala sang ayah, Aira mulai terisak.

Sesuatu di dalam diri Aira menggelegak kesedihan yang ia dapatkan membuatnya begitu marah , cahaya terang memancar dari tubuh Aira , netra Aira berubah menjadi perak bersinar , Aira mengangkat kedua tangannya ke atas membuat cahaya terkumpul menggumpal di tangannya ,lalu melemparkannya ke arah kawanan rogue dan...

"BOOOM!!!

Suara berdebam keras hingga menggetarkan tanah .
lalu selesai musuh telah tewas tak ada yang tersisa dan Aira jatuh tak sadarkan diri.

~•~

Tinggalkan jejak
Vote

Unmated Wolf ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang