part 7

3.2K 268 2
                                    

Aira mengendap endap untuk sampai di gerbang sebelah selatan istana , gerbang yang selalu tertutup gerbang itu mengarah langsung ke dalam hutan lebat.

Setelah menunggu beberapa saat dengan waspada akhirnya seseorang telah berdiri di luar pagar , Aira memberikan sesuatu pada pria itu lalu bergegas kembali ke istana.

Suasana di istana pagi itu lumayan ramai para pelayan menyiapkan berbagai hidangan mewah di atas meja

"aku turut berduka atas apa yang telah terjadi El " ujar paman Winston dengan sorot prihatin.
"iya terimakasih"
"maaf kan aku datang terlambat , saat itu aku sedang dalam perjalanan yang lumayan jauh" jelas Winston
"tidak apa kakak kami sudah bisa menanganinya" ratu Elizabeth berbicara seraya menatap Aaron
"ku rasa raja baru kita masih perlu banyak bimbingan" Winston berujar
Aaron mendongak menatap sang paman
"ibunda banyak membantuku paman"
"tentu saja bundamu ratu yang hebat , tapi aku disini juga untuk membimbingmu" ujar Winston tersenyum.
Sang Ratu mulai gelisah
"aku masih bisa membimbingnya kak Winston"
"ibu ... Kurasa paman Winston ada benarnya ia juga lebih berpengalaman ,dan aku tak tega melihatmu kelelahan membantuku" ucap Aaron meyakinkan sang ibu tak ada anggukan atau jawaban IYA dari sang ratu.
"jadi mulai saat ini aku akan tinggal di istana kalian untuk beberapa saat" Winston tersenyum meminta pendapat Aaron
"tentu saja paman" jawab Aaron
"jika aku disini bisakah Jasmine juga tinggal di sini ia selalu kesepian di rumahnya"
"tentu saja ia juga saudariku , dan bagaimana dengan istrimu paman kau bisa membawanya kesini juga untuk menemani ibunda" tanya Aaron
"ahh istriku , dia sudah pergi meninggalkanku" ucap winston tetap dengan senyumnya.

Hari itu Winston mulai tinggal di istana begitu pula dengan Jasmine ,

Berbulan bulan berlalu Aira benar benar tak bertemu Aaron , ketika Aira melihatnya Aaron, Aaron selalu bersama Jasmine atau sedang di sibukan urusan kerajaan , Jasmine benar benar ular yang sempurna , Jasmine selalu punya banyak alasan untuk berdekatan dengan Aaron ,dan selalu melemparkan tatapan sinis pada Aira .

Aaron di bawah bimbingan sang paman menjadi sedikit berbeda jiwa mudanya yang masih bergejolak mengikuti saja apa kata pamannya yang mengatas namakan kebaikan kerajaan.

"menaikan harga pajak?"
"tentu keponakanku , salah satu cara meningkatkan perekonomian kerajaan adalah menaikan pajak , lagi pula saat uang pajak terkumpul itu akan di kembalikan ke rakyat dalam bentuk atau hal hal yang lebih berguna untuk menunjang kehidupan mereka"
"kau benar paman" Aaron mengangguk setelah ia rasa berpikir cukup.
"baiklah berapa harus aku naikan"
"aah tak terlalu banyak hanya 3x lipat"
"tidakah itu terlalu banyak?"
"Hahaha" winston tertawa
"tidak lebih banyak dari 5x lipat keponakanku"

Setelah itu Aaron mengumumkan tentang kenaikan pajak

Sang Ratu mendengar berita bahwa pajak rakyat di naikan langsung bergegas menemui Aaron.

"Aaron"
Aaron tersenyum melihat ibunda nya datang.
"apa yang kau lakukan nak, menaikan pajak rakyat ,kau tidak bisa melakukan itu pada rakyat kita Aaron ?"
"ibu aku melakukannya demi kepentingan rakyat juga"
"keputusanmu salah Aaron, itu akan mempersulit mereka !!"
Suara elizabeth meninggi.
"lalu keputusan siapa yang benar !!" suara Aaron ikut meninggi.
"Aaron... " lirih elizabeth tak percaya putranya membentaknya.

"maafkan aku ibu , tapi aku rajanya akulah yang membuat keputusan , tidak ada yang bisa menggugat itu" ucap Aaron tegas menatap ibunya tak goyah.

Benar kata pamannya bahwa kendali ada di tanganya saat ini.

Elizabeth benar benar tak percaya ini.
"baiklah" ucap elizabeth lalu berbalik pergi.

Setelah elizabeth keluar dari ruang kerja Aaron , Aaron berteriak frustrasi .

"Aaaarghh ,sial!!"

Aaron benar benar frustrasi dengan semua ini , ia tak ingin membentak ibunya tapi benar apa kata pamannya bahwa ialah rajanya saat ini ia harus bisa membuat keputusan , dan bukan lagi keputusan ibundanya seperti sebelumnya.

Aaron akan meminta maaf pada ibunya nanti.

Kekacauan mulai terlihat di luar istana berita pajak di naikan membuat geger para rakyat , mulai banyak pencurian , pedagang meninggalkan lapak mereka karena tak kuat membayar pajak setiap minggunya , kondisi Chayton Kingdom tak setenar dulu lagi hingga berkurangnya warga dari luar kerajaan yang datang untuk membeli barang barang yang mereka jual dan berhasil menurunkan pendapatan mereka , belum lagi pembenahan rumah rumah warga yang rusak akibat peperangan belum rampung benar ,istana tak benar benar memberi mereka dana yang cukup untuk itu, banyak dari mereka yang kini tak memiliki rumah hidup di jalanan.

Ternyata keadaan di luar tak sedamai di dalam istana.

Aira yang mendengar kekacauan di luar istana nekad mendatangi Aaron di ruangan nya ,ia sudah tak tahan lagi dengan kekacauan yang terjadi , sebenarnya apa yang di fikirkan Aaron.

"tok tok tok"
Aira mengetuk pintu tak sabar
"masuk !"

Aira masuk mendapati Aaron yang tengah sibuk dengan berkas berkas di mejanya wajahnya tampak kesal ,tapi tak sekesal aira saat ini.

"Aaron " panggilan itu membuat Aaron mengalihkan pandanganya
"apa yang kau lakukan disini !"
"aku yang harus bertanya apa yang kau lakukan !" Aira menajam
"tidakkah kau tau kekacauan di luar sana,bepikirlah lebih matang sebelum membuat keputusan !!"lanjut Aira.
Aaron yang mendengar itu mendadak
marah.
"siapa kau ?" Tanya Aaron mendesis.
"apa yang kau katakan ? Aira bingung dengan pertanyaan Aaron.
"siapa kau berani menanyakan keputusan seorang Raja !!" Aaron menatap aira tajam.

"Aaron !!" Aira ikut kesal mendengarnya.
"jaga sikapmu ,kau bukanlah siapa siapa yang berhak menanyakan keputusanku , dan jangan memanggil ku Aaron aku adalah Raja dan kau hanya pelayan maka bersikaplah seperti pelayan"

Aira benar benar tercengang dengan perkataan Aaron ,sangat menyakiti hatinya , Aira lalu berbalik pergi tanpa mengatakan apapun.

Saat Aira keluar ia berpapasan dengan putri Jasmine , Jasmine tersenyum senang mendengar perkataan Aaron pada Aira

"Aah aku sangat senang hari ini , bagaimana denganmu?" Tanya jasmine pada aira dengan tersenyum lebar .

Aira tak menggubrisnya saat hendak melewati ular itu jasmine kembali berucap ,membuat aira tertahan
"ah kau tau Aira , aku punya rahasia kecil" jasmine tersenyum miring .

Aira diam dan menatap Jasmine tajam
"kau tak ingin tahu ?" ucap Jasmine dengan raut di buat kecewa
"ah tenang saja aku akan memberi tahumu"
lanjutnya terkekeh
" akulah yang mengatakan pada Aaron bahwa karena ucapanmu perang itu terjadi" bisik jasmine di telinga aira.
Nafas aira memburu emosinya memuncak ular ini benar benar keterlaluan.
"dan tentu saja aku menaburkan beberapa bumbu agar lebih sedap" lanjut Jasmine tersenyum lebar.

"Plak!!!"Aira menampar Jasmine dengan keras.
"dasar ular apa yang kau katakan pada Aaron" suara Aira menggeram ,
Jasmine yang jatuh terduduk karena tamparan Aira mulai menangis
" cih " aira berdecih sinis melihat airmata jasmine.

"AIRA !!" Apa yang kau lakukan pada Jasmine !!" suara keras Aaron mengagetkan Aira ,Aira tak bergeming.
"hiks hiks hiks" isakan ular itu makin keras membuat Aaron mendekat dan membantu Jasmine berdiri.

"aku ha..hanya berusaha mendekatinya agar kita bisa akrab ,tapi aira tak suka padaku dan malah menamparku" adu Jasmine membuat Aira terkekeh.
"dasar ular" ucap aira berdesis
"jaga ucapanmu !!" Aaron membentak .
"kau percaya ucapannya ?"Tanya aira tak percaya.
"aku lebih percaya padanya dari pada kau " desis Aaron
"kau benar benar buta Aaron apa saja yang ular itu katakan padamu hingga kau kehilangan akalmu !!"

" Plaaakk!!!"

Wajah aira tertoleh kesamping karena tamparan Aaron.
"ku peringatkan jaga ucapanmu!!" ucap Aaron sebelum berbalik pergi.

Aira masih terdiam di tempatnya pipinya berdenyut sakit , tapi tak sesakit hatinya kini.

~•~
Tinggalkan jejak!!!
Vote

Unmated Wolf ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang