part 8

3.2K 263 3
                                    

"tubuh Raja benar benar tak di temukan"
"benar Tetua"

Seorang lelaki menunduk di hadapan sosok berjubah hitam.
Sosok berjubah itu terkekeh senang.

"mungkin tubuhnya membusuk bersama para prajuritnya"
"lakukan rencana selanjutnya"
"baik Tetua"
pria itu pergi lalu di gantikan seorang pria paruh baya.

"bagaimana?" tanya sosok berjubah itu.
"tak kusangka Ratu cepat bertidak mengangkat putranya"
Pria itu mendengus marah.

Sosok itu terkekeh.
"tenanglah itu bukan masalah besar"
"benar bahkan putranya sangat naif dan bodoh" pria itu tersenyum miring.

~•~

Aira baru saja kembali dari ruangan sang Ratu ,wajahnya terlihat gelisah , Aira benar benar membutuhkan penglihatannya saat ini,
bagaimana bisa penglihatannya menghilang begitu saja , Aira mencoba mengingat apa yang terjadi saat perang tapi nihil ia semakin pusing memikirkannya.

Aira berniat mengganti bajunya, ketika ia baru menurunkan gaunnya sampai ke bahu tak sengaja matanya menatap cermin dan terdiam.

Cermin di dalam kamarnya berada di dua sisi sehingga ia bisa melihat bagian punggungnya dari cermin di belakangnya.

Aira semakin menurunkan gaunnya hingga ke pinggang , di sana di punggungnya terdapat sebuah tattoo , tangan aira meraba tattoo di punggungnya iya yakin 100% bahwa dirinya tak pernah membuat tattoo apalagi tattoo ini terlihat permanent seperti ini.

Lotus biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lotus biru

Bagaimana bisa tattoo ini berada di punggungnya , Aira masih memanatapi tattoo di punggungnya hingga tak menyadari seseorang memasuki kamarnya.

"Aira"

aira terlonjak dan langsung membenahi pakaiannya , ketika ia menoleh aira menghembuskan nafas lega ternyata sang ibu.

Aira mendekati ibunya yang masih berdiam diri di tempatnya.

"ada apa ibu ?"
Elisa menatap Aira.
"lambang apa di punggungmu Aira"
"aku tidak tau bu , aku tidak membuatnya ,aku juga tidak mengerti kenapa tattoo itu berada di punggungku" Aira menatap ibunya bingung , bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Lalu Aira menceritakan pada ibunya bahwa penglihatannya juga menghilang.

"Aira dengar " lirih Elisa , Elisa menelan ludahnya kasar ,seolah berat akan mengeluarkan kata kata dari mulutnya.
" aku tidak yakin tapi aku punya firasat tak baik jika seseorang mengetahui lambang itu"
Aira mengangguk ia juga merasakan hal yang sama
"kita akan mencari tahu arti dari semua ini bersama sama" ucap Elisa.
Aira mengangguk dan memeluk Elisa erat , hanya Elisa yang Aira punya. sekarang, separuh nyawanya, ibunya .

Unmated Wolf ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang