part 31

3.7K 297 3
                                    

Setelah pertengkarannya dengan Aaron kemarin Aira mencoba sebisa mungkin menghindar saat Aaron coba mencarinya.

Dan itu membuat Aaron menjadi frustrasi, hari ini tepat satu pekan Aira menghindarinya.

Aaron berbaring sakit di kamarnya tubuhnya ambruk karena banyaknya pekerjaan yang harus ia selesaikan dan Aira menambah kefrustasiannya menhadapi semua ini, sudah 2 hari Aaron berbaring lemah pekerjaannya di gantikan oleh ayahnya Philip.

"ck sangat lemah" ejek Jack
Aaron hanya memejamkan mata menghalau rasa pusing yang mendera kepalanya, ia memang menjadi lemah seiring penolakan terus menerus dari Aira itu berhasil menyakiti jiwa raganya.

Sudah 3 hari bahkan Aira tak perduli sama sekali padanya, apa ia harus melepaskan Aira.

"pemikiran bodoh dari mana itu" kesal jack
"Aira tak mau kembali pada kita Jack"
"sejak kapan kau menjadi orang yang cepat putus asa"

Aaron terkekeh , telah banyak usaha mendekatkan diri pada Aira namun Aira selalu menolaknya , Aira begitu membencinya.

"kau harus membuatnya kembali pada kita, aku tak bisa hidup tanpanya" ucap Jack
"kau pikir aku bisa hidup tanpanya"

Di tempat lain Aira baru saja keluar dari ruangan Philip , ia baru saja berpamitan akan pergi ikut dengan Zayn ke Redmoon pack.

Ia sudah memutuskan untuk ikut Zayn ke redmoon pack untuk sementara, ia mendengar bahwa Aaron tengah jatuh sakit namun dirinya tak akan perduli.

"Huuft"

Setidaknya tadi sebelum Aira bertemu dengan Philip , Philip tak menceritakan apapun namun Aira bisa melihat dari ingatan nya, bukan hanya Philip tapi dari berbagai orang tentang bagaimana frustasinya Aaron mencarinya , namun Aira tetap mencoba tak perduli , Aaron bukan seseorang yang mudah ia maafkan .

"jangan pergi dari sini" ucap Eve
"kita harus pergi Eve untuk apa disini"
"Aaron membutuhkan kita"
Aira menghela nafas.
"banyak yang akan mengurusnya"
"kau tau Aaron sakit karena kita ,karena kau selalu menolaknya"
"itu pantas ia dapatkan" ucap Aira tajam
"sudah cukup Aira , kau tidak harus langsung memaafkannya"
"kau tau kita tidak akan bisa hidup tanpa Aaron" lanjut Eve

Kenyataan yang sangat tidak Aira terima bahwa pasangan mate akan saling melemah saat berjauhan atau berpisah tanpa reject yang sah , maka mereka tetap saling terhubung.

Akan mematikan jika kau sangat mencintai matemu maka kau akan hidup seperti mati.

"benar itulah yang Aaron rasakan sekarang , dia mencintai kita karenanya Aaron melemah karena penolakanmu" jelas Eve
'Benarkah' batin Aira
"tak perlu melihat ke dalam kepalanya Aira, tatapannya saja sudah menjelaskan segalanya"

Ketukan pintu menghentikan argumen Aira dan wolfnya

"nona Alpha Zayn sudah menunggu anda di halaman istana dia akan segera berangkat" ucap seorang pelayan menginformasikan
"baiklah" jawab Aira lalu beranjak keluar.
"oh sialan Aira " kesal Eve karena Aira tetap akan pergi.

Di kamar Aaron, Aaron mencoba bangkit setelah mendengar bahwa Aira akan pergi bersama Zayn.

Susah payah Aaron bangun namun kembali terhempas saat kakinya tak mampu menahan tubuhnya.

"Aaargh siaal!!!" Aaron frustrasi karena bangkit saja ia tak mampu.
"tenanglah Aaron aku akan mencoba menahannya" ucap Robert.

Aira bahkan tak mendengarkan ayahnya apalagi hanya Robert.

Aaron tau dirinya sudah sangat menyakiti Aira tapi apakah tidak ada kesempatan kedua baginya , ia ingin memperbaiki apa yang telah rusak olehnya ingin Aira berada di sampingnya.

Aaron kembali mencoba bangkit saat mendengar pintu gerbang telah terbuka, ia tak ingin Aira pergi, Aaron mengabaikan larangan Robert dan berjalan  membuka pintu kamarnya pintu kamar terbuka, Aaron terdiam tak melanjutkan langkahnya.

"apa yang kau lakukan?" tanya suara itu datar dan menyalip masuk ke kamar Aaron meletakan makanan yang ia bawa.

Robert sempat terkejut melihat Aira masih berada di istana pun sadar dan keluar dari kamar Aaron.

"ayah memerintahkanmu istirahat sepenuhnya dan ia akan menggantikan pekerjaanmu sementara" ucap Aira masih menyusun makanan untuk Aaron.

Aaron berbalik ,menatap punggung Aira dengan berkaca kaca, tak menyangka bahwa Airanya masih di sini, Aaron berjalan mendekat perlahan.

Aira menatap Aaron dengan raut datarnya namun membantu Aaron agar duduk di ranjangnya ,
"makanlah"
Aira meletakan makanan Aaron pada meja yang bisa di letakan di pangkuan Aaron.

Aaron tak berbicara apapun hanya menatap Aira dan mengikuti setiap gerakan Aira, Aaron sangat senang.

Aira duduk di sofa menghadap ke Aaron menatap Aaron yang masih saja belum memakan makanannya.

"apa yang kau tunggu, makan cepat !" perintah aira kasar
Namun tak membuat raja itu marah atau tersinggung ,
Aaron mengangguk patuh dan mulai memakan makanannya.

Tidak hanya sampai di sana Aira juga memberinya obat dan membantunya berbaring, saat Aira akan meninggalkan Aaron 
Dengan cepat Aaron menahan tangan Aira.

"kau tidak pergi" pertanyaan, bukan itu adalah pernyataan bahwa Aira memang tidak pergi mengikuti Zayn ke Redmoon pack.
"kau ingin aku pergi?" tanya Aira
Aaron menggelengkan kepala sekuat tenaganya, pertanda Aira tak boleh pergi kemanapun.
"lepaskan tanganku ,dan tidurlah"
"tidak bisakah kau tetap disini ?"
"dalam mimpimu" sarkasnya lalu Aira beranjak pergi dari kamar Aaron.
"huuuft" Aaron sangat lega Aira tak pergi ,walau sikap Aira masih tidak baik padanya tapi tak masalah ,selama Aira berada di dekatnya.

3 hari berlalu dan aira selalu datang untuk merawat Aaron, walau dengan muka datarnya namun Aaron tetap bahagia melihat Aira mau merawatnya, dan sebenarnya Aaron sudah cukup sehat untuk beraktifitas kembali namun tentu saja Aaron tak akan melewatkan kesempatan untuk di rawat oleh Aira.

Aaron mendengar dari Robert bahwa Aira membantu para tabib untuk membuat obat obatan, Airanya memang sangat hebat Aaron bangga dengannya.

Namun kesibukan itu cukup menyita waktu Aira ,karena obat obatan yang Aira buat mendapat banyak pesanan dari luar kerajaan dan itu bagus untuk meningkatkan perekonomian kerajaan.

Hari sudah menjelang malam namun Aira masih belum ke kamar Aaron , Robert berkata bahwa Aira masih sibuk di ruangan pengobatan .

Aaron menghela nafas pelan ,mungkin Aira tidak akan ke kamarnya malam ini.

Saat harapan mulai hilang pintu kamar Aaron terbuka dan menampilkan sosok Aira yang tampak kelelahan membawa nampan obat.
"kau melupakan obatmu lagi" ucapnya
Itu sengaja , Aaron sengaja melupakan obatnya agar Aira datang
Aira meminumkan obat pada Aaron lalu membenahi nampan dan obat obatan itu.
"tidurlah ,sudah larut" ucap Aira
"kau juga harus beristirahat" pinta Aaron
"jangan memperdulikanku"
Selalu saja Aira menampik kepedulian Aaron padanya
"aira berjalan ke arah sofa dan terduduk di sana , seperti biasa menunggu Aaron tidur baru Aira akan pergi , itu adalah permintaan Aaron jika tidak di turuti maka Aaron akan merengek semalaman seperti bayi , jadi mau tidak mau Aira melakukannya .

Namun kali ini Aaron melihat Aira jatuh tertidur lebih dulu , sepertinya Aira sangat lelah , menunggu beberapa saat Aaron bangkit dari ranjangnya lalu memindahkan Aira ke sisi ranjangnya yang lain ,lalu membawa matenya itu ke dalam pelukannya .

Harum bunga lotus yang lembut membuat Aaron makin mengeratkan pelukannya.

~•~

Tinggalkan jejak!!
V

OTE

Unmated Wolf ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang