part 22

3.3K 255 1
                                    

Jasmine menangis setelah ayahnya keluar dari kamarnya , setelah semua yang ia lakukan dirinya masih saja tak berguna di mata ayahnya .
Jasmine tak pernah tahu ada sejarah apa antara Winston dan ibunya  Jasmine hanya tahu bahwa ia di angkat menjadi anak Winston ,dan di beri kemewahan serta mendapat seorang ayah yang di dambakannya maka Jasmine menuruti apapun permintaan Winston.

"apa yang harus aku lakukan?"
Lirih Jasmine
"Aku tak bisa berkata apapun , aku sangat kecewa padamu" itu suara Anna wolf Jasmine.

Anna selalu memperingati Jasmine sejak dulu namun Jasmine tak pernah mendengarkan , Jasmine selalu menganggap keinginan ayahnya adalah yang utama , bahkan hingga ia datang ke Chayton. paras Aaron memang memikatnya namun di Chayton ada yang lebih memikat Jasmine dari pada Aaron .

Mate nya

Mate Jasmine berada di sana , Jasmine lebih tua 2 tahun dari Aaron membuat dirinya saat itu sudah mendapatkan wolfnya ,
Anna sangat senang mengetahui di sana ada matenya , namun saat Jasmine tau siapa matenya Jasmine menolak dan tidak mau mengakuinya , di tambah lagi tuntutan ayahnya untuk mendapatkan Aaron .

Jasmine yang kesal karena matenya itu selalu mendekat padanya akhirnya merejectnya , Anna marah besar terhadap Jasmine dan tak pernah keluar lagi , semua yang di lakukan Jasmine dan Aaron Anna tak ingin mengetahuinya .

Sampai suatu hari Jasmine merasakan ikatan matenya terputus , jantungnya berdegup kencang Anna kembali keluar dan meraung di kepala Jasmine , seperti naluri Jasmine berlari mengikuti langkah kakinya dan berhenti mematung pada sosok yang akan di makamkan di hadapannya .

Air mata mengalir tanpa sadar tapi Jasmine tak bergeming tak mendekat ke area pemakaman hanya berdiri mematung di sana .

Anna memaki Jasmine dengan segala umpatannya , Jasmine berbalik pergi menuju kamarnya terduduk lemas , ia meraba dadanya yang tiba tiba terasa kosong seolah sebagian jiwanya menghilang .

Kesedihan secepat kilat menghampiri Jasmine , padahal Jasmine tak menginginkan dia yang hanya pelayan menjadi matenya , dan Jasmine bertekad mendapatkan Aaron tapi kenapa Jasmine masih merasa sedih .

Mata Jasmine terbuka setelah ia menangis begitu hebat ,tahu karena siapa semua terjadi , dan Jasmine merasa harus membalaskannya ,dada Jasmine bergemuruh karena dendam .

Karena Aira .

Semuanya karena pelayan rendahan itu
Matenya meninggalkannya.

Karena membantu Aira
Hendri meninggalkannya .

Di rijectnya Aira menjadi kemenangan besar untuk Jasmine , namun semua tak sesuai rencananya ayah Aaron Philip tiba tiba muncul di istana dan mengacaukan segalanya , entah apa yang mereka bicarakan hingga membuat Aaron tak memperdulikannya lagi bahkan Aaron hampir membunuh Jasmine malam itu .

Setelah semua kekacauan itu ia dan Winston diam diam keluar dari istana .

Dan disinilah ia berada di sebuah kastil yang tak begitu mewah entah dimana Jasmine tak tahu tapi yang pasti ada seorang penyihir di sini yang bersekutu dengan ayahnya , Jasmine sudah tahu niat buruk ayahnya untuk mendapatkan takhta di Chayton , namun Jasmine tak pernah mengira bahwa ayahnya tega mengorbankan kaumnya sendiri.

Suara jeritan dan pekikan anak anak selalu terdengar di telinga Jasmine , Jasmine tak tahu apa yang mereka perbuat namun yang pasti mereka membunuh anak anak itu . Kaki Jasmine di buat bergetar saat melihat tubuh tubuh terkoyak di buang begitu saja ke sungai besar di belakang kastil dan yang Jasmine takutkan kini ,dirinya akan ikut di tumbalkan seperti mereka mengingat perkataan ayahnya jika ia tak berguna lagi .

Jasmine tau bahwa ayahnya tak pernah menganggapnya sebagai putrinya .

Dan kekhawatirannya terjadi saat kini dirinya di seret oleh beberapa orang dan di ikat di ruang bawah tanah , saat dirinya di seret menuju ke ruang bawah tanah dirinya sempat melihat ayahnya dan meminta pertolongan sekuat tenaga namun ayahnya tak perduli .

Kini Jasmine menangis ketakutan akan nasib dirinya .
Suara teriakan kesakitan terus terdengar di telinga Jasmine membuat seluruh tubuh Jasmine bergetar , ia terisak isak selama 2 malam di sana.

Jasmine merasa tak bisa menyerah sekarang ia berusaha melepaskan diri dari ikatan di tubuhnya.

"Anna tolong aku" ujar Jasmine memohon.
"berikan aku kekuatanmu ,kita tidak bisa berakhir disini" Jasmine mencoba berbicara pada wolfnya ,tak ada sahutan, Jasmine tau wolfnya sangat marah padanya tapi apakah mereka harus berakhir di sini .

2 malam terlewati lagi tanpa makan dan minum membuat Jasmine lemas ,namun ia cukup bersyukur karena tidak ada yang menghampirinya , namun tak lama Jasmine mendengar suara langkah kaki mendekat , Jasmine mulai ketakutan .

"Esok giliran gadis ini" ucap seorang pria di luar sana , jantung Jasmine berdegup kencang,esok gilirannya.

Jasmine ingin menangis lagi namun dirinya harus berusaha melepaskan diri.
"Anna kumohon" mohon Jasmine lagi pada wolfnya karena tenaganya telah terkuras habis namun wolf tentu saja lebih kuat dari tubuh manusianya
"pejamkan matamu" Akhirnya Anna menyahut.

Jasmine memejamkan mata dan saat matanya terbuka Anna sudah mengambil alih tubuhnya.

Anna berusaha keras melepaskan ikatan tali di tubuhnya dan akhirnya berhasil.
Tubuh Jasmine dalam kendali Anna mulai bangkit , beberapa kali terjatuh karena begitu lemasnya , beruntung mereka tak mengunci pintu karena mungkin merasa ia tak bisa melepaskan ikatan di tubuhnya.

Anna mulai mengendap endap mencari jalan keluar ia tak tahu sekarang ini siang atau malam di luar karena tak ada cahaya apapun yang masuk ke ruang bawah tanah , Anna tak mungkin melewati pintu utama karena di sana di jaga ketat , setelah berputar putar di lorong lorong bawah tanah dan tak menemukan jalan keluar Anna mulai menyerah dirinya sudah sangat lelah .

Anna terduduk mengambil nafas saking lelahnya.

"Anna jangan menyerah" ucap jasmine di kepalanya.
"aku sangat lelah" ujar Anna dengan nafas tersendat.
"berapa lama kita tidak makan?" Anna berucap lemah.
"Satu minggu" Jasmine meringis.
Anna terduduk merasa tak mampu lagi bergerak.

Namun ternyata keberuntungan memihak mereka ,saat Anna bersandar ke dinding, lorong dinding itu bergerak , semacam pintu rahasia pintu itu terbuka dan langsung mengarah ke hutan .

Jasmine dan Anna sangat senang dan langsung melangkah keluar ,Jasmine kembali mengambil alih tubuhnya dari Anna.

"kita berada di hutan belakang kastil" ucap Jasmine
"kita harus secepatnya pergi dari sini" Anna menyahut.
Jasmine mengangguk ,ia memaksakan tubuhnya agar tetap bergerak menyusuri hutan , tak sengaja kaki Jasmine terperosok dan membuat suara yang cukup berisik ,hari sudah malam hingga mengaburkan pandangan Jasmine.

"siapa di sana!!!" seruan itu membuat Jasmine panik dan langsung berlari.

Beberapa orang mengejarnya di belakang , Jasmine terus berlari tak tentu arah sembari terisak ketakutan ia akan kembali tertangkap , tubuh dan kakinya sudah terluka lecet di sana sini namun Jasmine tetap berlari.

"BERHENTI!!"

Tenaga Jasmine yang tak seberapa di paksa berlari , memudahkan orang orang itu menyusul Jasmine dengan cepat.

Jasmine terpojok kakinya tak bisa melangkah lagi di belakangnya jurang dan sungai yang arusnya sangat deras.  

"berhenti disana! jangan berani macam macam!!" Ancam orang orang itu.

Mereka semakin mendekat dan Jasmine reflek langsung mundur tak memperhatikan lagi langkah kakinya.

"Aaaaaa !!" Teriak Jasmine kencang.

Jasmine terjatuh dari tebing dan langsung hanyut di sungai besar itu.

~•~

Tinggalkan jejak
V

OTE

Unmated Wolf ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang