part 34

3.6K 298 2
                                    

Aira membawa Aaron ke danau barat istana , bulan bersinar terang ,cahayanya memantul ke air danau membuatnya berkilauan.

"aku pertama kali bertemu sang dewi disini , mimpi yang aku ceritakan padamu"
Aira menatap Aaron yang menatapnya penasaran, setelah berbagai pertimbangan akhirnya Aira memutuskan untuk memberi tahu Aaron yang sebenarnya terjadi padanya.

"sejak saat itu takdir begitu jahat padaku" kembali Aira menatap Aaron yang kini menatapnya dengan raut menyesal.
"bertahun tahun hidup dalam kebingungan dan penasaran akhirnya aku menemukan petunjuk dari sebuah buku yang ibuku temukan" tatapan Aira menerawang ke atas tiba tiba ia merindukan ibunya.
"aku sungguh menyesal soal itu" isakan dari Aaron membuat Aira menoleh , tersenyum dan mengusap air mata Aaron , penyesalan tergambar jelas di matanya.
"aku memiliki sebuah tato bunga dengan 9 kelopak di punggungku" Aira menghela nafas.
"itu adalah segel" lanjut Aira
"segel ?" tanya Aaron
"segel pertama terlepas disini" ucap Aira
"3 kelopak bunganya menghilang , sakit tak terkira ku rasakan"

Aaron mempererat genggaman tangannya pada Aira seolah tau bagaimana sakitnya tapi Aaron tak tahu.
"Segel ke 2 juga terlepas di sini itu adalah malam paling mengerikan bagiku"
Tatapan Aaron seolah bertanya
"aku melihatmu bercinta dengan jasmine"ucap Aira gamblang seolah itu bukan apa apa baginya .
Namun di sisi lain dada Aaron bergemuruh mengingat hal bodoh yang pernah Aaron lakukan , ia takut setelah ini Aira akan kembali membencinya .
"sakitnya 2 kali lipat ku rasakan, Hendri memelukku sepanjang malam namun tak bisa meredam teriakan sakitku namun di saat itu aku bertemu Eve wolfku , hanya saja aku baru bisa berbicara dengan nya ,belum bisa berganti sift"

Pembicaraan tentang Hendri kembali membuat Aaron menyesal dan marah , marah karena saat itu Hendri bisa ada untuk Aira.

"segel ke 3 lepas setelah aku pergi dari istana dan berada di persembunyianku" jelas Aira
"dimana kau bersembunyi ?" tanya Aaron karena ia sudah berusaha mencari Aira ke penjuru negeri hingga pelosok namun tak juga menemukan Aira
"tempat yang tak pernah kau duga"
"sakitnya 3 kali lipat kurasakan ,seolah aku akan mati karena rasa sakitnya , namun setelah nya aku berganti sift dengan Eve , dan mendapatkan kemampuan sihirku"

Selesai Aira berbicara Aaron langsung menyambar Aira untuk di peluknya.
"maafkan aku ,maafkan aku , harusnya aku menemanimu melewati semua ini" ucap Aaron penuh sesal

"jadi kau mau bertemu dengan Eve?" tanya Aira yang di balas anggukan semangat oleh Aaron.

Aira mundur 3 langkah membuat jarak untuk menjauh dari Aaron lalu perlahan membuka pakaiannya.

Jantung Aaron berdegup kencang melihat aira akan menelanjangi dirinya di hadapannya
"aku tak ingin pakaianku rusak " ucap aira
Aira menurunkan gaunnya lalu dengan cepat berbalik hingga Aaron hanya bisa melihat punggungnya dan Aaron bisa melihat tato yang Aira ceritakan tadi , seperti lambang yang terukir memanjang dan sebuah mahkota kecil di tengahnya bersinar setelah tertimpa cahaya bulan , siluit Aira membuat Aaron menelan ludahnya kasar.

Lalu suara retakan itu terdengar di hadapan Aaron kini seekor serigala putih dengan surai yang berkilauan dan tanda bulan sabit di keningnya berhasil membuat Aaron terpesona.

"dia sangat cantik" ucap Jack terpesona.
"kau luar biasa" ucap Aaron merasakan bulu halus Eve di tangannya.
Jack meraung keras ingin keluar dan bertemu Eve , dan Aaron membiarkannya ,kini Jack mengambil alih dan mendekat ke arah Eve.

Mencoba mengendus dan menjilati serigala Eve dengan semangatnya, berakhir dengan mereka berlari berkejar kejaran mengelilingi danau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mencoba mengendus dan menjilati serigala Eve dengan semangatnya, berakhir dengan mereka berlari berkejar kejaran mengelilingi danau.

Setelah serigala mereka puas bermain, Aaron dan Aira kembali ke wujud manusianya, Aaron terus memeluk Aira tak ingin melepaskannya, Aaron benar benar sangat mencintai Aira.

Aira terkekeh melihat tingkah Aaron ,
"kau sudah melihat serigalaku "
"sangat cantik" jawab Aaron
"ceritaku masih panjang"
"aku akan mendengarkan sepanjang apapun" ucap Aaron
Mereka berdua sudah kembali ke kamar Aaron.
"kau tau tentang Azura sang penyihir"
Aaron mencoba berfikir dan menemukan nama itu.
"ya ayah sudah menceritakan sejarahnya padaku"
Aira mengangguk
"kurasa dia mencariku"
Ucapan aira membuat Aaron tersentak
"untuk apa ?"
"azura lah yang mengambil para serigala putih itu , dia mencoba mencariku"

Kenyataan itu membuat Aaron marah , marah bahwa ada seseorang yang mengancam keselamatan Airanya.
"tapi bagaimana bisa ,dari mana ia tahu kau mempunyai white wolf ,kalian pernah bertemu ?"
Aira menggeleng
"mimpi , para penyihir biasanya mengetahui sesuatu dari mimpinya , mungkin aku adalah ancaman baginya maka ia mencariku , yang tahu wolf ku hanya kau dan Zayn "
"Zayn!" kenyaataan ini kembali membuat Aaron kesal.
"bagaimana bisa Zayn tau wolfmu lebih dulu dari pada diriku!"
Aira terkekeh
"saat itu aku tidak sengaja berpapasan dengannya" Aaron mendengus kesal.
"Aku akan keluar menghadapi Azura" ucap aira
"tidak!! Kau tidak akan menghadapi siapapun , penyihir itu sangat berbahaya"
"aku harus ,seperti itulah takdirku" jelas Aira.

Aaron mengumpat di tempatnya,tak bisa memikirkan Airanya akan terluka .

Teka tekinya terpecahkan sekarang ,yang menculik para white wolf itu adalah Azura ,dan dia adalah penyihir maka dengan mudah dia akan menghilangkan jejaknya .
Aaron mengacak rambutnya frusttasi setelah mendengar penuturan dari Aira .

Robert masuk membawa laporan bahwa ada beberapa white wolf lagi yang menghilang ,
Pencarian pada markas Azura tak membuahkan hasil , sedangkan Aira yang ingin membantu tak di perbolehkan oleh Aaron , sasarannya adalah Aira mana mungkin Aaron menempatkan matenya itu dalam bahaya. 

Aira tengah berjalan mondar mandir di kamarnya , khawatir menyelimuti hatinya , takdirnya mendekat memang seperti ini Aira di persiapkan , Aira harus siap dengan segala konsekuensinya dirinya tak boleh menghindar atau bersembunyi , walau peti mati sudah terbuka untuknya .

Benar Aira memimpikan ajalnya, membuatnya harus mempersiapkan segala sesuatu agar siap Aira tinggalkan seperti halnya Aaron, membuat kenangan sebanyak banyaknya agar tidak hanya kebencian yang Aira tinggalkan untuk Aaron .

Aira sudah mencatat bahan obat obatan untuk di buat oleh para tabib , menyiapkan apa yang harus ia siapkan .

Malam itu Aira berjalan menuju ruang kerja Aaron , mengetuk pintu dan memasukinya.

"hai" sapa Aaron dengan wajah yang terlihat lelah.
"mengapa kau belum juga istirahat"
"ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan" jawab Aaron.

Aira berjalan ke arah kursi yang Aaron duduki lalu mendudukan dirinya di pangkuan Aaron
"hei ada apa denganmu ?"
"tidak boleh?" jawab aira
"tentu saja boleh" jawab Aaron cepat dan menahan pinggang Aira
"lanjutkan saja pekerjaanmu"
"baiklah" jawab Aaron

Ooh god , lihatlah seberapa kuat Aaron harus menahan hasrat nya pada Aira , apalagi dengan posisinya yang seperti ini.

"aira sayang"
"hmm"
"bisakah kau duduk di sofa atau kembali ke kamar kita saja"
"kau mengusirku"
Aaron menggeleng cepat
"tidak bukan maksudku aku hany..."
Ucapan Aaron sudah terbungkam oleh ciuman Aira membuat mata Aaron terbelalak karena tidak percaya bahwa Airanya mengawalinya.

~•~

Tinggalkan jejak
Woey !!
Gratis tinggal diklik bintangnye

Unmated Wolf ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang