part 2

4.5K 375 2
                                    

Aira mengerjabkan matanya menghalau silau dari sinar lampu yang berada tepat di atasnya.

Lampu aahh , Aira mengingatnya sekarang.

Aira mengedarkan pandangannya, kosong tidak ada siapapun di kamarnya lalu Aira melirik ke arah jendela hari sudah gelap ,ah sepertinya dia tidak akan bisa menghadiri pesta malam ini, Aira mendesah sedih.

Jika kalian penasaran dalam rangka apa pesta itu di adakan, jawabannya adalah merayakan ulang tahun putra mahkota Chayton Kingdom yang ke 15, ini adalah hari istimewa sang pangeran dan hari istimewanya.

Jika kalian ingat Aaira dan pangeran lahir di hari yang sama.

Aira kesal karena tidak bisa hadir dalam pesta, tapi ia tidak menyesal dengan apa yang dilakukannya siang tadi, menyelamatkan seseorang , itu sudah sering Aira lakukan, Aira menolong siapa pun bahkan seekor rusa yang akan masuk  jebakan pemburu , bagaimana Aira tau bahkan itu belum terjadi? ia pernah mengatakannya bahwa...

aku bisa melihatnya

Aira tak tau sejak kapan ia seperti ini sepertinya sejak kecil karena banyaknya dugaan dugaan yang selalu benar , siapa saja yang tahu tentang kelebihannya?.

Orang tuanya, mereka tahu karena ia selalu bercerita ini dan itu, awalnya mereka tak percaya tapi lambat laun mereka mengerti dan mempercayainya.

Apakah Aaron tahu? Tidak.

Suatu hari Aira ingin memberihatunya bahwa ia bisa melihat masa depan entah kapan Aira belum tahu.

Yang menjadi lucu adalah saat Aaron berencana memberi Aira berbagai hadiah dengan bentuk kejutan.

sayang sekali karena ia selalu mengetahuinya karena penglihatan ini ,tapi Aira tetap pura pura terkejut demi menjaga perasaan Aaron .

Jadi Aira mengurungkan niatnya memberi tahu Aaron rahasianya di saat saat itu, Aira masih terus mencari waktu yang tepat.

Lalu mengapa sampai saat ini ia belum juga mengatakannya pada Aaron ?.
Semua karena perkataan ayah dia bilang dirinya di berkati anugerah yang sungguh luar biasa dari sang dewi ia harus menjaganya dan menggunakannya sebaik mungkin.

Tapi, perkara masa depan adalah suatu hal yang sangat sensitif dan rahasia tidak mungkin ia mengatakan pada orang lain jika kamu akan mati nanti , setelah ini ,atau kamu akan tertimpa bencana sore nanti, itu tidak benar, jika ia bisa membantunya aku akan berusaha jika tidak ,berarti Aira harus membiarkan takdir berjalan sesuai aturannya , Aira menuruti dan membungkam mulut tentang kelebihannya dan membantu semuanya dalam diam.

Lamunan Aira bubar saat mendengar suara ketukan pintu.

"masuk" perintahnya.

Perlahan pintu terbuka dan menampilkan sosok pelayan yang ia selamatkan tadi sore ,ia menunduk tak berani menatapku.

"nona Aira" suaranya bergetar
"nona saya sangat berterimakasih pada nona karena telah menyelamatkan nyawa saya ,dan saya meminta maaf  anda terluka karenanya"
Pelayan itu masih saja menunduk.

"siapa nama mu" tanya Aira
"nama saya Hendri nona"
"baiklah Hendri ,aku menerima terimakasih dan permintaan maafmu"
Aira tersenyum ke arah Hendri.

Melihat matanya seakan ingin menangis dan sedetik kemudian ia benar benar menangis.

"hey kenapa kau menangis ? Tanya Aira bingung.
"saya hanya takut di pecat dan di hukum oleh pangeran nona pangeran sangat marah mendengar anda terluka"

Aira tersenyum senang dalam hati bahwa Aaron mengkhawatirkannya.

"tenanglah aku akan berbicara pada pangeran agar tidak menghukummu"
" benarkah , terimakasih terimakasih nona saya akan setia melayani anda apapun yang anda butuhkan sekali lagi termakasih" lalu pelayan itu undur diri setelah berpamitan.

"huuuftt"aku mengehela nafas panjang.
"sangat pemaaf eh"

Aira terkejut mendengar suara itu ,Aaron sedang bersandar di pintu memperhatikan.

"pangeran kenapa anda di sini bukankah pestanya belum selesai"
"ck Aaron Aaron panggil aku Aaron saat kita berdua" Aaron berdecak kesal.

Aira hanya terkekeh.
Aaron berjalan mendekat dan duduk di samping Aira.

"bagaimana kakimu apa masih sakit" tanya nya khawatir.
"tenanglah aku baik baik saja ,dan ini hari bahagiamu kembalilah ke pesta ,jangan pikirkan aku aku baik baik saja''

Aaron menghela nafasnya
Tangan Aaron naik mengusap lembut rambutku dan...

"Aaww !!" Aaron menjitaknya
"bodoh bagaimana bisa kau menyuruhku tak memikirkanmu" Gerutunya kesal.

Aira hanya tersenyum.
"lagi pula ini juga hari bahagiamu , selamat ulang tahun Airaku" ucap Aaron sembari memeluk erat Aira dan balas memeluknya.

"selamat ulang tahun Aaron"

Saat pelukan kami terurai Aira merasakan sesuatu di lehernya, tangan Aira meraba lehernha dan mendapati sebuah kalung telah melingkar indah disana , Aira menatap Aaron yang tengah tersenyum.

"terimakasih" ucap Aira
"kau tahu apa doa yang ku panjatkan ulang tahun kali ini ?"
"apa itu ?"
"aku berdoa pada sang dewi semoga kau menjadi mateku" ucap Aaron penuh harap.

Jantung Aira berdetak kencang ,aliran darahnya menderas, air matanya mengalir sebuah kebahagiaan yang ia tak tau bagaimana mengatakannya ,Airasangat bahagia tahu bahwa Aaron juga mengharapkan oh Dewi terimakasih.

Tapi Aira tak bisa mengatakannya bahwa memang ialah mate Aaron,sekali lagi biarkan takdir yang berjalan sebagaimana mestinya.

"aku juga mengharapkannya Aaron" dan yang ia rasakan adalah pelukan Aaron mengerat.
"jadi kita akan berpesta berdua di sini" ucap Aaron
"tapi bagaimana dengan pesta di bawah"
"biarkan saja ada Raja dan Ratu menanganinya"

Aira tersenyum mendengarnya lalu setelahnya Aaron memesan berbagai makanan untuk di antarkan ke kamar.
Ada cake ,cemilan ,dan masih banyak lagi.

Kami bercanda semalaman sampai ia tertidur , Aira tidak tahu pukul berapa pangeran keluar dari kamarnya.

Tapi yang ia dapati pagi ini adalah semangat yang baru, kakinya sudah sembuh dan Aira sangat bahagia siapa lagi kalau bukan karena Aaron , Aira berjalan ke arah balkon kamar menghirup udara segar.

Aira melihat ke arah gerbang banyak prajurit berbaris mengiringi kereta kuda yang akan memasuki istana.

*siapa itu*

Seseorang lelaki paruh baya turun dari kereta kuda dan seluruh prajurit menunduk hormat , wajahnya tampan tubuhnya tegap Aira melihat kemiripan orang itu dengan yang mulia Raja.

*apakah ia kerabat sang raja,aku tak pernah melihatnya * batin Aira lagi.

Orang itu mengedarkan pandangannya ke penjuru halaman istana seolah ia tak pernah kemari , tatapannya berhenti pada Aira yang berada di balkon.

Aira terkesiap ,tapi ia menunduk hormat sebagai kesopanan, orang itu balik tersenyum ramah pada Aira

Jantung Aira berdentum keras ,darahnya seolah berhenti beredar wajahnya mendadak pucat ,tubuhnya gemetar ia bahkan sudah jatuh terduduk di lantai balkon , Aira memejamkan mata menghalau semua  gambaran mengerikan di kepalanya.

Tiba tiba pintu kamar Aira terbuka Aaron muncul disana terlihat panik melihat kondisi Aira.

"Aira aira hey kau baik baik saja!!" Aaron khawatir.
"Aira kau dengar aku , pelayaan pelayaaan!!!" teriak Aaron memanggil bantuan.

Nafas Aira makin sesak ,ia sudah menangis Aira tak bisa menghentikan ini ia harus mengatakannya.

Sedangkan di bawah sana sebuah nama di kumandangkan keras

Yang mulia
Winston Chruchill Chayton
Memasuki Istana

Aira menatap Aaron yang begitu panik.
"petaka" ujar Aira lemah
"apa apa kau mengatakan apa !?, tidak jangan katakan apapun kondisimu tidak baik"
Aira tak tau lagi apapun semuanya berputar di kepalanya.
Ia kembali bergumam.

"kehancuran kita telah tiba"
"apa ?" Aron tak mengerti
Dan setelah itu semua menggelap.

~•~
Tinggalkan jejak!
Vote

Unmated Wolf ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang