♟﹏﹏SMW﹏﹏♟
Tuan Prans, Nyonya Naresha dan Livia keluar dari ruang kerja kembali ke ruang tamu di mana Nader masih berwajah masam menunggu mereka.
“Nader. Kami setuju akan merestui kalian rujuk kembali dengan satu syarat. Jika kau berbuat kejam atau menganiaya Putri kami Lissa. Maka perjanjian kontrak ini berakhir.” Kata Prans memicingkan matanya pada Nader.
“Tak masalah.” Jawab Nader singkat.
Nyonya Naresha pun menimpali. “Dan kami beri jangka waktu 3 bulan untuk kebersamaan kalian. Jika anakku atau kau ingin bercerai, maka tak akan ada lagi penghalang atau hal apa pun yang mencegah perceraian kalian kelak.”
Nader tampak berpikir sejenak. “Deal.” Jawabnya seolah membeli barang.
Livia terus menundukkan kepalanya. “Kalau begitu, aku akan membawa pakaianku dulu-”
“Tidak usah, semuanya telah aku persiapkan di rumah kita.” Potong Nader. Ucapannya itu seolah mengandung ancaman dan juga seolah siksaan pedih telah menunggu Livia di mansionnya.
Livia kembali menelan salivanya susah payah. Nyonya Naresha sebenarnya merasa kasian pada Livia. Salah dan dosa apa dia sehingga harus berkorban dan menanggung penderitaan seperti saat ini? Entah apa yang akan dilakukan Nader jika marah padanya? Dan sampai saat ini dia memang pastinya masih marah pada Lissa. Untuk saat ini mereka hanya bisa pasrah. Seandainya mereka tak terikat dengan hutang Budi pada keluarga Pak Trino. Jatuh miskin pun tak jadi masalah.
Tetapi apa hendak dikata? Mereka telah berjanji untuk membantu biaya perawatan serta kuliah Ronnie dan pantang bagi mereka untuk membatalkan sebuah janji.
Tuan Prans menandatangani surat kontrak kerja serta investasi dari Nader. Setelah Nader menandatangani kertas itu juga, dia langsung mengetik sesuatu di ponselnya. Hanya dalam tiga menit saja, uang satu Milliar telah masuk ke dalam rekening Tuan Prans.
“Jika perusahaan kalian maju kembali, maka semua keuntungannya untuk kalian bukan? Jadi, jangan takut tentang perjanjianku untuk memberikan dua M itu masih berlaku dan akan aku berikan ketika hari ulang tahunku nanti.”
Tuan Prans tersenyum terpaksa. Dia seperti telah menjual Putri keduanya pada pemuda itu. Tapi dia yakin jika Livia bisa mengatasi semuanya dan dia takkan melawan sebagaimana Lissa dulu yang tak mau menjatuhkan harga dirinya meski di depan suami atau kedua orang tuanya itu.
Keegoisan Lissa lebih tinggi dan juga kekeras kepalaan Lissa hanya bisa memperkeruh suasana serta menambah masalah. Namun berbeda dengan Livia, tampaknya dia bisa menyelesaikan semua rencana mereka tanpa ada kesalahan dan sampai berhasil kelak. Semua itu juga demi kedua orang tua yang telah membesarkannya dan juga adik yang disayangi melebihi mereka orang tua kandungnya.
Nader membawa map berisi kertas perjanjian miliknya untuk diberikan dan disimpan pengacaranya dan satunya lagi disimpan oleh Tuan Prans. Salah satu isi kontrak adalah jika terjadi sesuatu pada perusahaan Tuan Prans. Semua perusahaannya takkan terkena dampaknya.
Di rasa Nader tak punya urusan lain. Dia mengajak Lissa alias Livia pulang ke mansionnya.
“Jaga diri baik-baik, jika ada apa-apa segera hubungi Mommy.” Kata Naresha melepaskan tangan Livia.
Tuan Prans juga terasa berat melepaskan Livia. Belum kenyang dia tinggal bersama anak keduanya itu. Nader dengan tanpa perasaannya langsung membawa Livia ke mansionnya.
Semua itu memang salah mereka. Tetapi karena sudah terlanjur, jadi mereka hanya bisa pasrah.
Ketika mereka teringat pada Ricko kepala dari rencana itu. Tiba-tiba ponsel Tuan Prans berdering dan pucuk dicinta ulam pun tiba, Ricko lah yang menelepon. Tuan Prans langsung mengangkatnya kemudian bergegas masuk ke dalam ruang kerjanya untuk menjelaskan semuanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/195811639-288-k523766.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MY WIFE [END]
Romance(Mature Contens) [Warning 20+] Kehidupan Livia si gadis sederhana nan cantik itu berubah. Sangat berubah total ketika takdir seolah memberinya hadiah sekaligus mempermainkannya. Bahkan dia harus hidup dan tinggal bersama dengan kakak ipar yang tak m...