☆TWENTY SEVEN☆

4.2K 195 18
                                    

♟﹏﹏SMW﹏﹏♟

Semuanya makan malam bersama dengan penuh canda tawa. Nader memberikan hidangan yang terbaik serta pelayanan yang tak pernah diberikannya kepada siapa pun juga.

“Jadi kalian sudah menikah?” Nyonya Naresha terkejut bercampur bahagia mendengarnya.

Nader dan Livia yang duduk bersampingan tersenyum sembari saling melirik.

“Oh, syukurlah kalau begitu. Tidak disangka ternyata Nader masih menjadi menantu kita.” Imbuh Tuan Prans.

“Tetapi dari Putri yang berbeda.” Sambung Nyonya Naresha tak mau kalau Nader tersinggung dan mengingat kembali kelakuan Lissa.

“Akhirnya aku punya kakak laki-laki, maksudku kakak ipar.” Kata Ronnie tersenyum menatap Nader sekilas lalu menatap Livia senang.

“Kau boleh menganggapku sebagai kakak laki-lakimu, Ronnie. Dan untuk Bapak serta Ibu. Saya senang jika kalian tidak canggung memperlakukan saya sama seperti anak kalian.” Ujar Nader kepada Bu Sri dan Pak Trino yang terlihat kaku dan canggung dari tadi jika berada di dekatnya.

“Maaf nak Nader jika sikap kami seperti ini kepadamu. Tapi kami hanya tidak terbiasa berdekatan seperti ini dengan orang kaya.” Jawab Pak Trino akhirnya mengutarakan isi hatinya dan hal itu adalah kenyataan dari tadi terlihat jelas kalau sikap mereka takut salah bertingkah di depan Nader.

Nader tersenyum lebar mendengarnya. “Kaya dan miskin bagi saya bukanlah halangan untuk semakin mendekatkan diri bukan. Sekarang kita di sini sudah menjadi satu keluarga jadi saya ingin kalian tak canggung lagi kepada saya.”

Livia tersenyum. Nader memang pria kaya yang berbeda dengan lainnya. Bahkan dia tak malu memperkenalkan Bu Sri, Pak Trino dan Ronnie kepada semua pelayannya bahwa mereka adalah Ayah dan Ibu mertua sama seperti Tuan Prans dan juga Nyonya Naresha. Bahkan mengumumkan kalau yang menjadi istrinya saat ini bukan Lissa melainkan adik iparnya yaitu Livia.

Jadi mulai malam ini semuanya tak boleh ada yang memanggil Livia dengan Nyonya Lissa lagi melainkan nama aslinya.

Awalnya Divo beserta semua pelayan di sana sangat terkejut. Tetapi mereka senang akhirnya bisa lepas dari Nyonya galak dan kejam serta sombong mereka yaitu Lissa. Berganti dengan Nyonya baru yang baik hati serta tak pernah merendahkan atau membedakan mereka semua di sana.

Memang benar jika Tuhan selalu menjadikan semuanya dua sisi. Ada hitam ada putih, ada gelap dan juga terang. Ternyata meski mempunyai wajah yang sangat mirip bagai pinang dibelah dua. Tetapi sifat Lissa dan Livia sangatlah berbeda bagai langit dan bumi.

Setelah makan malam usai. Mereka semua berkumpul di ruang tamu melanjutkan perbincangan mereka seolah hari esok takkan pernah ada.

Sudah tengah malam lebih. Akhirnya Nyonya Naresha dan Tuan Prans pulang ke rumah mereka yang dulu. Mulai besok mereka kembali bekerja di perusahaannya.

Bu Sri dan Pak Trino diantarkan ke kamar tamu di sayap kiri mansion. Sementara Livia mengantarkan Ronnie ke kamar terhalang satu kamar dengan kamar Nader.

Ketika di lorong. “Kak Liv, aku tak menyangka kalau kakak ipar mempunyai istana Kerajaan semegah ini. Kau sungguh sangat beruntung.”

“Kau benar Ronnie. Aku juga tak menyangka akan mempunyai suami seperti Nader yang sangat baik serta perhatian.” Livia berjalan sambil membayangkan bagaimana besarnya kebaikan Nader. Bahkan demi dirinya dia menjemput Ayah dan Ibunya serta Ronnie.

“Kak Liv, apa benar Hiro juga bekerja di perusahaan kakak ipar?”

Livia mengangguk. “Ya.”

SECRET MY WIFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang