☆SEVEN☆

3.8K 189 22
                                    

♟﹏﹏SMW﹏﹏♟

Hati Livia menjadi kembali menghangat tetapi di waktu yang sama sangat lemas. Dia melirik kakak kembarnya yaitu Lissa yang sudah tiada.

Kenapa takdir mempertemukannya dengan mereka setelah Lissa meninggal? Apa yang terjadi pada kakak kembarnya itu? Pantas saja selama dua hari ini jantung serta hatinya selalu merasakan perasaan tak enak. Belum lagi memikirkan keadaannya Ayahnya. Rasa-rasanya otaknya ingin pecah saat itu juga.

Ricko menarik Tuan Prans untuk sedikit menjauh dari mereka. Sementara Nyonya Naresha masih menceritakan pada Livia bagaimana dulu mereka mati-matian mencari keberadaannya.

“Apa kau yakin tidak akan ketahuan?” tanya Tuan Prans ragu dan takut.

“Om. Bukankah selama ini tak ada yang tahu kalau Om mempunyai anak kembar. Meski ada yang tahu juga, mereka mengira kalau Livia sudah meninggal sejak dulu. Lalu, jika kita tak melakukan hal itu. Aku yakin Om akan kehilangan semua harta yang selama ini susah payah didapatkan serta usaha yang dibangun akan hancur begitu saja,” Rencana Ricko yang licik mulai dituangkan dan memenuhi otak Tuan Prans yang baik.

Ricko memang orang yang licik dengan beribu cara. Bahkan perusahaannya banyak melakukan pekerjaan ilegal serta pekerjaan yang kotor di balik terhormatnya namanya itu. Tapi, selama ini belum pernah ada yang mengetahui akan hal itu karena semua dilakukannya dengan sangat bersih dan teratur sekali.

Tuan Prans tampak berpikir. “Apa kau yakin?”

“Sangat yakin.” Jawab Ricko.

Karena otak Tuan Prans saat itu sedang sangat buntu dan tak punya pilihan. Akhirnya dia menyetujui rencana Ricko. Toh hanya tinggal menunggu tiga bulan lagi ke ulang tahun Nader dan dua bulan lagi adalah ulang tahun pernikahan Nader dan Lissa yang kedua tahunnya.

Setelah itu. Mereka hanya tinggal mengatakan kalau Lissa sudah meninggal bersamaan dengan Livia yang menghilang selamanya dari kehidupan Nader. Dengan begitu, Nader tidak akan pernah curiga. Apalagi selama ini Lissa maupun mereka tak pernah menceritakan kalau Lissa mempunyai adik kembar yang hilang 23 tahun yang lalu.

Tuan Prans dan Ricko mendekati Livia dan Nyonya Naresha yang saat itu masih saja terlihat kaku dan canggung.

Livia masih belum mengerti apa yang terjadi padanya? Bahkan hatinya masih belum bisa menerima kalau Tuan dan Nyonya itu adalah kedua orang tua kandungnya.

Tuan Prans duduk di sebelah Livia. Sementara samping satunya ada Nyonya Naresha. Ricko berdiri di dekat Tuan Prans.

Tuan Prans menghirup udara dalam-dalam lalu mengembuskannya perlahan. Dia tampak berat sekali untuk menjelaskannya.

Livia melirik kepada Tuan Prans lalu melirik pada Nyonya Naresha. Dia masih kebingungan, apa yang hendak mereka bicarakan?

“Livia. Bisakah kau membantu kami?” tanya Tuan Prans menaruh harapan pada anak keduanya itu yang baru saja bertemu hari itu juga.

“Ba-bantuan apa Tu-an?” tanya Livia masih gelagapan.

Ricko yang mulai menjelaskan semuanya. Livia bahkan Nyonya Naresha membelalakan matanya.

“Apa kalian gila?” kata Nyonya Naresha tak terima.

Ricko berjongkok di depan Nyonya Naresha. “Tante. Saya yakin kalau Livia tidak akan ketahuan. Bahkan saya sudah menyebarkan berita kalau Lissa hilang ingatan karena kejadian kecelakaan itu.”

Naresha menatap tak percaya pada suaminya. “Prans. Apa kau tidak salah? Kau akan menyuruh anak kedua kita ini untuk membohongi orang? Dan harus pura-pura menjadi istri Nader. Seorang yang jelas-jelas adalah kakak iparnya?”

SECRET MY WIFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang