[008]

1.9K 222 9
                                    

Jujur saja aku terkejut. Aku segera menjauhkan diri. Bisa kukatakan bahwa Putri Sifra juga sama terkejutnya denganku. Aku menggigit bibirku dan menekan bibirku.

Putri Sifra membasahi bibirnya dan ia mengatakan, "sorry. Was that awkward?"

"Tuan Putri—"

"You liked it or not?"

Aku memberikan senyum tipis dan mengangguk pelan. "Dalam 22 tahun hidupku, aku tidak pernah mencium wanita—kecuali Ibuku. Itupun di pipi, bukan di bibir."

"It was your first kiss?" Aku mengangguk lagi. "Maaf, ya, aku tidak tahu."

Aku tersenyum. Lalu, aku menaruh tanganku pada kening Putri Sifra. Putri Sifra terlihat bingung atas apa yang kulakukan. Ia bertanya, "apa yang kau lakukan?"

"I'm sure we can do better." Ujarku. "Sekarang ini, aku sedang menghapus memori yang ada dalam otakmu. We can try again,"

Putri Sifra tersenyum. "Oke." Jawabnya. Ia menghela napas dan kembali membasahi bibirnya. Lalu, ia mengulang percakapan kami tadi. "You only live once. So enjoy things before we regret it,"

Saat itu, aku memajukan wajahku padanya, menutup mataku, perlahan hidung kami saling bersentuhan dan kugerakkan tanganku untuk membawa tubuhnya semakin dekat.

Bibirnya jatuh padaku. Begitu halus dan lembut—hingga rasanya aku ingin waktu berhenti untuk beberapa detik saja, untuk mengabadikan momen singkat nan manis dalam hidupku.

Putri Sifra menaruh kedua lengannya pada leherku. Cukup lama kami berbagi kenikmatan dengan saling memagut bibir satu sama lain, hingga akhirnya Putri Sifra mengakhiri semuanya dengan cara yang begitu lembut hingga aku kembali terbuai.

"Aku tidak yakin bahwa kau tidak pernah mencium wanita. You are a good kisser."

"Thanks, I guess?"

"Meskipun kau dari kasta ke-5, tapi jelas bahwa kemampuan Bahasa Inggris-mu begitu hebat."

Aku tersenyum, "meski aku berasal dari kasta bawah, aku tidak ingin di pandang rendah oleh orang-orang. Jadi, aku belajar suatu hal selama aku di sekolah. Aku belajar dengan sungguh-sungguh, mempelajari segala hal yang tidak pernah kuketahui sebelumnya. Aku juga ingin pandai dalam banyak bahasa. Maka dari itu, aku begitu giat dalam belajar Bahasa Inggris."

"Aku yakin, kau pasti bisa." Ujarnya. "Sorry for kissing you, Jeon Jungkook. Jika saja aku tahu bahwa itu adalah ciuman pertamamu, aku tidak akan melakukannya."

Aku menggeleng. "Tidak apa-apa."

"Ciuman pertamamu seharusnya bersama dengan seseorang yang kau cintai. Maaf."

Untuk saat ini, seseorang itu belum ada. Aku belum yakin aku akan menjatuhkan hatiku kepada siapa. Pasalnya, aku stuck berada di sini—hingga aku di usir keluar dari istana ini.

Jika pada saatnya Putri Sifra telah memutuskan pilihannya, entah itu bersama dengan kekasihnya atau dengan salah satu peserta di sini, maka jalan yang harus kuambil adalah mundur perlahan. Bukan begitu?

Putri Sifra menaruh tangannya di pundakku. "Apa lagi yang kau pikirkan saat ini, Jeon Jungkook? Sudah kukatakan bahwa tidak ada yang perlu kau khawatirkan, bukan?"

"Bukan itu."

"Lantas apa?"

"You kissed me, and I kissed you back. Does it mean we're something or—" aku menggantungkan kalimatku. Jika aku mengutarakan apa yang ingin kukatakan, I think that's too much for now. "Never mind. Pretend I didn't say anything to you, Notre Dame."

Putri Sifra memutar bola matanya. "Katakan saja, aku akan mendengarkannya, Jeon Jungkook," ujarnya, meyakiniku. "I kissed you and you kissed me back, and does it mean we're something? Something serious or what?"

"Ya, seperti itu."

Putri Sifra menangkup wajahku. Ia tersenyum manis sekali. Kemudian, ia mengecup bibirku. "Yes, we're definitely something, Jeon Jungkook."

"Tapi bagaimana dengan kekasihmu, Notre Dame?"

"Untuk saat ini, aku tidak ingin membahas hal lain terlebih dahulu. Banyak sekali yang harus kupikirkan dan kukerjakan. Terlebih lagi persoalan diriku dengan kekasihku. Biarkan itu menjadi urusanku, oke?"

"Tapi kau tidak bisa seperti ini padaku, Tuan Putri. You can't do things like this to me, giving hopes we'll end up together yet the reality is otherwise."


























————

a/n:i fell in love with jk's hair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n:
i fell in love with jk's hair. please i need it to be blonde and long and wavy with a man bun. what a freaking imagination i have on my mind.

and imagine a blonde with long wavy and man bun jk wearing a black or white suit while singing Outro: Propose to Notre Dame, haha that could be fun to watch.

btw, i fell in love with Jungkook's character in this story. never imagine myself can wrote a new character of Jungkook like this, i'm so freaking happy💜

NOTRE DAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang