[006]

2.1K 240 16
                                    

Selesai sarapan, seluruh peserta diperintahkan untuk berkumpul di guest room. Namun, ada juga beberapa peserta yang nekat untuk berbicara langsung dengan sang Putri. Sekitar lima orang, dan aku tidak mengenal mereka sama sekali.

Jaehyun berada disebelahku dan ia menghela napas. Kini aku ingat namanya dan sedari tadi, kami berbincang. Jaehyun terus menanyakan mengapa sang Putri bisa tahu namaku dan terlihat begitu akrab denganku.

Aku tidak memberikan jawaban apa-apa. Tentu saja. Yang terjadi denganku dan Putri Sifra akan menjadi rahasia di antara kami berdua. Haha.

Jaehyun menepuk pundakku, "beruntungnya kau karena dekat dengan sang Putri. Kau memiliki peluang untuk tetap berada di istana ini. Aku yakin, Putri Sifra tidak akan mengusirmu."

"Mengusir?"

"Ya. Setelah sarapan tadi, lima orang telah dipulangkan oleh sang Putri."

Aku terkejut. Jadi, lima orang tadi telah dipulangkan? Sebenarnya apa yang mereka lakukan sampai-sampai membuat Putri Sifra merasa tidak nyaman seperti itu?

Aku menghela napas dan menggeleng, "aku tidak dekat dengan Putri Sifra. Mungkin mereka dipulangkan karena telah membuat Putri Sifra merasa tidak nyaman. Aku yakin, Putri Sifra tidak akan bersikap sedemikian jahat jika para peserta tetap bersikap sewajarnya dan menghormatinya."

"Well, iya juga, sih,"

Jaehyun tersenyum dan ia kembali menyemangati dirinya sendiri. Kami berduapun menatap ke arah Putri Sifra yang tengah berdiri dengan anggunnya, berbincang bersama kedua orang tuanya.

Jika lima orang telah dipulangkan, itu berarti, tersisa 22 peserta yang masih berada di sini. Aku salah satunya. Aku tidak dipulangkan. Lega sekali ketika mengetahui bahwa Putri Sifra tidak mengembalikanku ke rumah.

Komando Im Hyera memasuki guest room dan ia segera membungkuk kepada Raja, Ratu dan Putri Sifra. Mereka berbincang sebentar, sebelum akhirnya Nona Im Hyera memerintahkan seluruh peserta berbaris dengan rapih sesuai daerah masing-masing.

"Hari ini, kalian semua akan menjalani sesi foto bersama dengan Putri Sifra. Kalian bisa kembali keruangan kalian untuk mengganti pakaian, merapihkan diri kalian agar tampak lebih tampan dan segar. Tiga puluh menit dari sekarang."

Kami semua bubar setelah mendapatkan perintah. Aku berniat untuk kembali kekamarku, tapi secara tiba-tiba, namaku di panggil. Jelas saja aku menoleh dan mendapati Putri Sifra menghampiriku. Ia tersenyum lebar. Astaga, cantik sekali!

Putri Sifra berhadapan denganku sekarang. "Hai, Jeon Jungkook-ssi."

"Hai,"

"Tidak memanggilku Notre Dame lagi?"

"Anda masih mengingatnya?" Ia mengangguk. "Saya tidak bermaksud memanggil Anda seperti itu, Tuan Putri. Reflek saja."

Putri Sifra kembali tersenyum. Secara tiba-tiba, ia menarik tanganku dan membawaku kehadapan Yang Mulia Raja dan Ratu. Aku segera membungkuk untuk memberikan hormat.

Raja dan Ratu tersenyum melihatku dan mereka bertanya. "Siapa namamu?"

"Jeon Jungkook, Yang Mulia."

"Dari?"

"Busan."

"Jika pertanyaan ini menyinggung, kau tidak perlu menjawabnya, tapi kau berasal dari kasta?"

Dengan lantang, aku menjawab, "saya dari kasta ke-5, Yang Mulia."

"Pa, boleh aku pergi dengan Jungkook sebentar? Sekiranya 10 menit saja," Putri Sifra bertanya. Sang Raja mengizinkan dan mengatakan bahwa kami harus kembali sebelum para peserta usai berganti pakaian.

NOTRE DAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang