[004]

2.3K 258 32
                                    

Dalam perjalanan dari guest room menuju ke dalam istana, ada beberapa pemberitahuan lagi bahwa penggunaan ponsel itu di larang. Jadi, seluruh alat komunikasi harus dikumpulkan kepada masing-masing komando berdasarkan daerah asal. Maksudnya, peserta yang berasal dari Busan, harus mengumpulkan kepada komando Busan.

"Hei," tiba-tiba saja seseorang menepuk pundakku. Aku mengerutkan keningku, karena aku tidak mengenal siapa dirinya. Namun, ia menjulurkan tangannya, "namaku Jung Jaehyun, dari Seoul. Kau?"

"Ah, aku Jeon Jungkook dari Busan."

"Oke," lelaki yang kuketahui bernama Jung Jaehyun ini menganggukan kepalanya. "Semoga kita bisa berteman dengan baik."

"Ya." Kubalas dengan senyum tipis.

"Dengar!" Suara komando wanita yang bernama Im Hyera itu memberhentikan langkah seluruh peserta. "Untuk saat ini, setelah memasuki area istana, kalian semua diharapkan untuk segera memasuki ruang tidur yang sudah disiapkan. Makan malam akan dikirimkan keruangan kalian masing-masing. Mengerti?"

Seluruh peserta menjawab. "Ne."

"Bagus. Kalian semua yang masih tersisa di sini, pertahankan posisi kalian dan jangan memalukan diri kalian sendiri. Jangan coba-coba untuk berbohong, melakukan tindakan kejahatan—apapun itu. Kalian mengerti?"

"Ne."

"Kalian semua, 27 lelaki berwibawa, apakah kalian siap untuk mengikuti ajang sayembara ini dengan kompak dan tanpa kecurangan?"

Aku mengerutkan kening. Dua puluh tujuh laki-laki? Dari 52, kini hanya tersisa 27, ya? Syukurlah, aku masih beruntung bahwa aku tidak tereliminasi saat di guest room tadi.

Komando Im Hyera berbicara lagi. "Kalian di sini memang untuk bersaing mendapatkan hati Putri Sifra, tapi kecurangan itu sangat di larang oleh pihak Kerajaan. Jika ada salah satu dari kalian yang melanggar, maka kalian akan di eliminasi. Dan juga, tidak boleh menjatuhkan peserta lainnya. Entah itu dengan kata-kata yang tidak sewajarnya, menjelek-jelekan, atau bahkan menyakiti secara fisik. Kalian semua mengerti?"

"Mengerti."

"Bagus. Kalian diperkenankan menuju ruang tidur masing-masing dengan di pimpin oleh tiap-tiap komando."

Barisan dibubarkan. Aku berjalan menuju ke ruang tidurku dengan di pimpin oleh komando khusus daerah Busan. Pengelompokan sesuai daerah ini bertujuan untuk memudahkan sang Putri mengingat seluruh peserta yang telah lolos seleksi tahap kedua.

Komando daerah khusus Busan, bernama lengkap Serjan Ju Myungsoo ini memberitahukan bahwa keluarga peserta yang masih berada di istana—peserta yang lolos tahap seleksi kedua—akan mendapatkan kompensasi sebesar $600 atau setara dengan 702210.00 Won Korea sebulan. Bahkan kompensasi itu jumlahnya melebihi gajiku paruh waktu setiap harinya. Pantas saja Ibu menginginkanku untuk mengikuti ajang sayembara ini.

"Dan juga, masing-masing dari kalian mempunyai asisten sendiri. Yang di maksud dengan asisten adalah—kalian akan di bantu dalam hal apapun, seperti asisten rumah tangga. Mereka yang akan menyiapkan pakaian kalian dan segalanya yang kalian butuhkan. Setiap peserta memiliki dua asisten."

Oh wow! Aku sudah seperti anggota Kerajaan sungguhan. Aku memiliki asisten untuk membantuku? Ini bahkan sudah seperti mimpi.

"Sekarang, beristirahatlah. Esok pagi, kalian akan melewati hari yang baru. Persiapkan diri kalian dan selamat malam."

Aku memasuki ruangan yang sudah disediakan untukku. Sesuai ekspektasi, ruangan yang akan menjadi tempat tinggalku selama aku berada di istana itu cukup mewah dan bahkan begitu besar—melebihi rumahku.

NOTRE DAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang