The Great Emperor of Uchiha - 1

1.7K 174 15
                                    

Pada akhir abad kelima, zaman dinasti Uchiha, seorang peramal mengatakan, "Hanya seorang berhati singa, yang sanggup menaklukkan dunia."

Kata-kata tersebut kini menjadi kenyataan.

Dialah Uchiha Itachi, kaisar muda yang berjaya pada dinasti Uchiha di Konoha. Tak ada yang kurang dari kaisar yang ketampanannya mendekati dewa, ketangguhannya menyamai seratus singa. Kecerdasannya mengalahkan para cendekiawan di kerajaan, pada pundaknya kejayaan dinasti Uchiha mungkin berjaya.

Ia naik takhta pada usia yang masih sangat muda. Usia kesepuluh tahun, resmi mengantikan posisi ayahnya yang meninggal, lalu menjadi kaisar muda di kerajaannya, yang didampingi langsung oleh Ibusuri Uchiha Mikoto dan empat pangeran Uchiha lainnya dari beberapa selir kaisar pertama.

Sekarang usia kaisar mulai menginjak dua puluh tujuh tahun. Sudah memiliki seorang putra bernama Izuya yang masih berusia lima tahun. Anak yang luar biasa tampan, cerdas tapi tak setangguh dirinya. Sayangnya, usai melahirkan putra bungsunya, pangeran Hayato, sang permaisuri tercinta mengembuskan napas terakhir. Sejak saat itu, sang kaisar berubah, suka menyendiri.

Satu kehilangan besar yang membuat separuh jiwanya juga ikut pergi. Perlahan rasa sepi itu berganti menjadi sifat arogan dan dingin. Hingga akhirnya berubah menjadi ambisius untuk menaklukkan negara-negara sebelah.

Hari ini rapat kembali digelar di balairung istana kaisar, yang berisi rencana perluasan wilayah.

Itachi mengenakan baju panjang berwarna kecoklatan. Sulaman benang sutra menghias lengan dan leher bajunya yang tegak. Jubah panjang warna senada dikenakan hingga menyapu lantai, tersemat di dada bros emas lambang kekaisaran. Sepatunya berderap mantap saat menginjak karpet merah terhampar. Mahkota khas kekaisaran dengan untaian permata safir di tengah menyempurnakan garis-garis wajahnya yang tampan dan tegas.

Senyuman Itachi mampu menyihir setiap gadis yang bertemu dengannya. Hanya kedudukannya yang tinggi, menyebabkan tak sembarangan perempuan berani menaruh hati padanya. Duduk dengan dagu tegak, menatap tajam ke arah para menteri dan Dalai Lama. Semua yang ada di sana menunduk takut. Suasana sepi, bahkan jika ada suara jarum jatuh sudah pasti terdengar.

"Yang Mulia Kaisar." Panglima perang dinasti Uchiha, Uchiha Sasuke--pangeran keempat sekaligus adik bungsu Itachi dari ibu yang sama-- menundukkan badan, lalu menekuk sebelah lututnya tanda memberi hormat. "Pasukan kita telah menyapu habis di wilayah selatan Pegunungan Midori. Kota-kota seperti Kaminari, Tsuki, Hoshi dan Ame sudah takluk. Seluruh penduduk di aliran sungai Yuki tunduk pada dinasti Uchiha. Sudah waktunya Kaisar memikirkan kesejahteraan rakyat."

Itachi tak mengiyakan atau membantah. Wajah tampannya dingin tanpa ekspresi. "Perintahkan kepada pasukan untuk terus bergerak ke sungai Aoi. Lanjutkan ke arah Teluk Toya di Laut Futatsu."

Kaisar memandang semua dengan sorot mata yang menakutkan.

Pangeran kedua, Uchiha Shisui--anak dari selir pertama, mengumpat dalam hati. Saudara kandungnya itu terlalu ambisius. Tidakkah Itachi tahu rakyat sangat menderita? Sebagai kaisar seharusnya Itachi mulai memikirkan kesejahteraan rakyatnya.

"Aku akan melanjutkan cita-cita mendiang kaisar, Uchiha Fugaku." Itachi memulai, "menyapu bersih semua wilayah kita yang dulu pernah diambil negeri lain. Menyatukan semua kawasan Konoha hingga berada digenggamanku."

Semua menunduk patuh. Sudah tahu bahwa kaisar telah menyatukan kembali semua wilayah yang dulu diambil negeri lain.

"Kita sudah melampaui wilayah itu, Yang Mulia. Apakah Kaisar akan memperluas lagi wilayah kekuasaannya?" tanya penasehat Nara Shikamaru datar.

"Ya, aku ingin menaklukkan satu wilayah yang sudah lama aku incar,"

"Wilayah apakah itu, Yang Mulia?"

Hinata Hime [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang