Sweet Tanabata - 2 End

1.7K 212 65
                                    

Hinata menunjuk Toneri tak percaya. Dia ingin memaki tapi takut terdengar tak sopan karena di bawah banyak orang lewat, akhirnya dia mengambil kertas lalu menulis sesuatu.

'Sejak kapan kau melihatku seperti itu?'

Toneri balas menulis di kertas dengan senang. Merentangkan karton besar itu. Ia tersenyum lebar mirip buaya.

'Seminggu lalu. Sehari dua kali. Itu membuatku selalu ingin bangun pagi dan menunggu malam untuk melihatmu.'

Bungsu Ootsutsuki itu mengedipkan matanya. Seolah mengatakan, 'Its Amazing show!!'

'DASAR MESEUM!'

'Yang penting aku menikmatinya,'

'KAU PASTI MATI DI TANGANKU BESOK!'

'Aku ketagihan! Lakukan sekali lagi malam ini, ya?'

Toneri melebarkan kertasnya dengan seringai nakal.

'GO TO HELL!'

'Kau semakin cantik jika marah'

Brak!!

Pintu jendela Hinata ditutup keras. Gadis itu menyandar pada jendela, perlahan tubuhnya merosot. Wajahnya semerah tomat, bisa dibayangkan betapa malunya dia. "Dasar meseum! Awas saja kau! Akan kupastikan nanti keturunanku tak'kan ada yang bernama Toneri! Ootsutsuki Toneri, menyebalkan!"

Dari sebrang terdengar suara Toneri yang memanggil-manggil namanya. "Hei Hyuuga, mulai usai liburan musim panas kita berangkat sekolah sama-sama, ya? Kau mendengarku? Hei! Hyuuga!!" Toneri terbahak sendiri. Pemuda itu menggeleng, ternyata Hinata itu lucu. Rasanya ia ingin mencubit pipi Hinata dengan bibirnya.

��� Sweet Tanabata ���

Waktu berjalan begitu cepat, sekarang mereka sudah kelas 3 SMA, meski sifat meseum dan jutek pemuda itu tak hilang, rupanya kini Hinata dan Toneri semakin dekat. Masing-masing dari mereka sudah mulai memanggil nama depan bukan marga lagi.

Hanya saja hubungan mereka belum jelas sampai pada tahap apa. Dikatakan teman, kelewat mesra, yang punya kekasih kalah mesra. Dikatakan sepasang kekasih, justru lebih sering bercekcok mulut, yang kadang berakhir dengan rambut Toneri yang dijambak oleh Hinata atau kepalanya yang diantarkan ke tembok hingga dahi pemuda itu biru. Ya, bagaimana Hinata tidak melakukan hal itu, sebab jika mereka sedang beradu mulut tak mau kalah, Toneri dengan wajah tak berdosa akan memberitahu semua teman sekelasnya, bahwa hari ini Hinata mengenakan celana dalam warna merah, putih, kuning atau pink.
Entah dari mana ia tahu Hinata memakai celana dalam itu, yang jelas pemuda itu pasti mengintip lagi. Tidak dimutilasi si sulung Hyuuga sudah untung.

Toneri yang super usil itu masih suka mengganggu Hinata. Padahal, pemuda itu sering memberi kode 'cinta' pada Hinata, tapi gadis yang mahir bermain biola itu masih belum paham. Well, mungkin karena di mata Hinata, Toneri tak pernah serius dan sosok anak muda yang menyebalkan, jadilah gadis itu tak memedulikan tingkahnya.

Hasilnya, perasaan Toneri di-friendzone oleh Hinata.

Restoran Ootsutsuki.

Sore menjelang malam, Toneri baru saja pulang dari sekolah bersama Hinata. Mereka kini duduk menikmati masakan Mitsuki, kakak Toneri. Masih mengenakan seragam sekolah. Kebetulan restoran Ootsutsuki tidak sedang banyak pelanggan sore ini. Hanya seorang anak kecil yang makan bersama ibunya dan 5 orang mahasiswa yang ada di pojok, merayakan ulang tahun temannya.

"Apa kau pelayan baru di sini?" tanya Toneri melihat seorang pemuda yang usianya masih lebih muda dari kakaknya, sedang mengelap meja makan di samping mereka. Wajahnya asing, tidak seperti orang Jepang umumnya. Kulitnya cenderung kecoklatan dan matanya lebar tidak sipit.

Hinata Hime [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang