Jika ada yang bertanya, adakah manusia tampan yang bisa menyaingi ketampanan Dewa Zeus? Ada. Yang memiliki harta tiada habis layaknya Qarun? Ada. Yang sifat sombongnya menyentuh langit bagai Fir'aun? Ada. Tiga pertanyaan cukuplah satu jawabannya. Madara Uchiha. Pria itu memiliki ketiganya. Wajah super tampan dan kekayaan besar di luar akal manusia dengan kesongongan yang menyundul langit. Duda keren dengan satu anak lelaki yang usianya mulai beranjak remaja.
Well, Tuhan memang Maha Adil. Madara dilahirkan sebagai salah satu anak konglomerat terkaya di Jepang. Memiliki wajah super tampan dan otak encer hingga ia menjadi pria sukses dan mapan. Sayangnya, Tuhan tak memberinya temperamen yang baik. Hingga ia menjadi pria sombong dan angkuh. Dua kata yang paling pas menggambarkan sosok dirinya. Rajanya Keangkuhan.
Istri tercinta meninggal usai melahirkan buah hati mereka. Madara memutuskan hidup melajang bersama putra semata wayangnya, meski ada banyak wanita yang bersedia menjadi pendamping hidupnya. Namun, pria yang memiliki pesona luar biasa itu betah melajang hingga putranya memasuki bangku sekolah menengah.
Apa pun akan ia lakukan demi sang putra mahkota. Tak ada yang tak bisa ia lakukan untuk membahagiakan anaknya. Meski sang anak menyuruhnya agar menikah lagi, tapi Madara enggan menanggapinya. Namun, akhir-akhir ini sifat Madara mulai berubah ceria dan seperti pemuda kasmaran umumnya semenjak bertemu dengan cinta pertamanya waktu mereka masih SMA dulu.
Hotaru, janda cerai dengan seorang putri yang usianya kemungkinan sama dengan putranya. Kemungkinan besar mereka berdua mengalami 'cinta lama bersemi kembali'. Well, hidup Madara kembali berwarna dan kisah mereka dimulai dari sini.
"Uchiha-sama, hari ini Anda ada rapat dengan Tuan Sabaku, perwakilan perusahaan tekstil di Suna," kata Kakashi sopan mengingatkan. Dia adalah asisten kepercayaan Madara.
Sementara Madara sibuk memilah pakaian yang cocok untuk pertemuannya dengan Hotaru. "Batalkan saja! Apa pun itu batalkan pertemuanku seminggu ke depan," ucapnya santai.
"Tapi ...." Kata-kata Kakashi terputus kala sang majikan menatapnya horor. Pemuda bermasker itu menelan ludahnya susah. Padahal perwakilan dari Suna itu sudah mengajukan permohonan pada perusahaan milik Madara sejak setahun lalu dan baru kali ini pria bertubuh jangkung itu bersedia menanda-tangani kontrak dan akan melakukan pertemuan dengan mereka. Itu pun karena bujukan Kakashi dan beberapa rekannya. Tidakkah Madara keterlaluan jika membatalkan janji itu? Kakashi akan sangat paham arti tatapan sang majikan. Tak ada bantahan.
Madara menatap Kakashi lekat-lekat, ia tersenyum mirip iblis minta tumbal lalu mendekati si asisten. "Aku sudah berbaik hati menandatangani kontrak dengan mereka. Ingat, aku itu investor mereka." Madara maju membuat Kakashi mundur ketakutan. "Apa itu investor?"
"O-orang yang bersedia menanamkan modal di perusahaan yang dirintisnya."
Madara mengangguk. "Apa kelebihan seorang investor?"
Keringat Kakashi mulai berjatuhan. "Mereka bisa kapan saja menarik modal tanpa perlu meminta pendapat jika sang investor berubah pikiran."
Madara kembali mengangguk-ngangguk. "Jadi ... di sini siapa yang membutuhkan?"
"Mereka."
"Good!" Madara tertawa jahat. "Katakan pada mereka terutama Tuan Sabaku, jika mereka tak ingin aku berubah pikiran dan menarik kembali modal itu, tunggu satu minggu lagi. Aku pikir mereka setuju," ucapnya sambil tersenyum manis.
Kakashi mengangguk, jika seperti itu sifat songongnya sudah kembali bangkit melebihi Fir'aun.
"Kakashi," panggilnya manis. "Orang kaya itu bebas, ingat baik-baik kata-kataku, mengerti?" Madara kembali memilah baju-bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hinata Hime [On Going]
Fanfiction↔ Don't forget to follow me 😄😄 🔴 Disclaimer : Masashi Kishimoto Pairing : ❤ Naru_Hina [Gomenne]✔ ❤ Gaa_Hina [My Sweet Bloody]✔ ❤ Tone_Hina [Sweet Tanabata]✔ ❤ Shika_Hina [My Dream is You]✔ ❤ Shisu_Hina [Secon Chance in Klevan]✔ ❤ Sasu_Hina [Shado...