Back to the Past - 1

1.1K 129 35
                                    

Switzerland, desa Mistletoe.

Pria berkulit pucat itu terbangun dari tidurnya dengan napas terengah. Kepalanya berdenyut sakit. Ia mengambil segelas air di nakas, lalu meneguknya hingga tandas.

Namanya Namikaze Minato. Pria 37 tahun yang masih berstatus lajang. Tak ada yang tak mengenal namanya karena hampir setiap bulan nama Minato muncul di televisi dan selalu menjadi sorotan pebisnis. Ia merupakan pebisnis handal yang mempunyai seribu restoran sekaligus toko kue yang namanya sudah mendunia. Dengan kue khas andalan "Chinamon Rolls" yang restoran dan tokonya tersebar hampir di setiap negara.

Pria itu menatap ke luar jendela. Ada kebun yang di belakangnya ada taman indah. Dan di belakang taman tersebut ada daerah pedesaan terbuka. Rumah yang ia tinggali merupakan bangunan desa tua yang sangat indah dan sederhana. Dengan perabotan kasar, ranjang besar dan dapur yang sangat luas.

Sudah seminggu Minato pulang dari rumah sakit swasta Phoenix. Tangan kirinya digips karena kecelakaan saat bermain sky di bulan Desember. Ia memegang kepalanya yang mulai berdenyut dan kembali terasa pening. Minato yakin ada kenangan lain yang terhapus dan tak mampu mengingatnya. Namun, dokter menyatakan benturan di kepalanya ringan dan tidak mungkin menyebabkan amnesia.

Pria Namikaze itu menghela napas. Ia juga bingung. Jika amnesia, pasti lupa namanya. Sayangnya, pria berambut sehangat mentari itu justru ingat semua. Mulai dari nama, keluarga, teman bakhan ia ingat betul memiliki seribu restoran besar di berbagai negara dan ribuan karyawan.

Diliriknya sebuah foto gadis cantik dengan rambut panjang indigo. Mata gadis itu tersenyum indah seolah hanya tertuju padanya. Higashiyama Hikari. Cinta pertamanya namun lebih memilih hidup bersama pria lain yang menjadi rivalnya ketika SMA. Tak cukup sampai di sana, wanita bernama Hikari itu ternyata meninggal usai melahirkan putri pertamanya.

Minato bukan saja patah hati. Ia seperti merpati yang kehilangan sebelah sayapnya. Sejak patah hati, pria bermarga Namikaze itu mulai membangun benteng es tak kasat mata yang begitu tinggi di hatinya. Menjadi orang yang sibuk bekerja untuk mengusir rasa kesepian di hatinya.

Minato mengambil ponselnya. "Cleo, Persiapkan semua keperluanku karena aku akan liburan. Semua pekerjaan kuserahkan pada Alberto dan Fillius. Aku akan pulang ke Jepang minggu depan."

                          ⏳⏳⏳

Tokyo, Jepang ....

"Aku pulang!" Seorang remaja tujuh belas tahun membuka pintu. Wajahnya cantik, rambutnya indigo lurus di bawah bahu. Memakai seragam SMA Kisaki. Aksesoris bandana kuning melekat di kepala membuat dirinya semakin menggemaskan. Namanya Hyuuga Hinata. Meski memiliki wajah sangat cantik dan imut menggemaskan secara bersamaan, dengan sikap anggun saat berjalan membuatnya sering dipuji bak 'Tuan Puteri'. Namun, dibalik sifat itu Hinata seorang gadis tomboy yang memiliki kekuatan laki-laki. Tinjuan tangannya saja mampu membuat tembok retak.

Pria berkacamata minus itu menoleh, tersenyum menatap kedatangan putri tunggalnya pulang dari sekolah. Meski sudah tak muda lagi, pria itu masih tetap menawan. Di usianya yang ke- 37 tahun, dia tetap terlihat begitu tampan. Tak heran jika banyak wanita yang ingin dekat dengannya, tapi tak satu pun berhasil mendapatkan hatinya karena sebagian hatinya ikut pergi bersama mendiang sang istri. Hyuuga Hiashi, duda beranak satu.

"Papa, persediaan makanan di kulkas sudah habis. Setelah ini kita ke super market," ujar Hinata saat melihat isi lemari esnya kosong. "Jangan lupa, nanti mampir ke toko roti Nyonya Senju, ya?" Sebuah kedipan nakal ia lontarkan pada sang ayah.

Hiashi mengangguk. Ia tersenyum tipis. Putrinya sangat menyukai penyanyi terkenal bernama Senju Tobirama yang berjarak tiga blok dari rumahnya. Di kamarnya pun ada poster jumbo pria tersebut. Hiashi tahu Hinata setiap akhir pekan akan mampir di toko Nyonya Senju sekadar melihat wajah pria yang bermain gitar untuk menghibur pembeli jika pria itu memiliki waktu luang. Meski seusia ayahnya, hingga saat ini Tobirama masih betah melajang.

Hinata Hime [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang