Malam ini adalah acara pacar. Setelah Gus Dzaki di usir secara paksa oleh Ummah, akhirnya acara adat malam ini tetap dilanjutkan.
Pacar adalah acara khusus perempuan. Acara ini biasanya diawali dengan pembacaan qashidah Burdah yang kemudian dilanjutkan dengan hiburan lagu-lagu khas arab dan diiringi tarian-tarian arab oleh teman-teman maupun kerabat dari calon mempelai wanita. Acara diakhiri dengan pengolesan pacar (henna) oleh para sesepuh kepada calon mempelai wanita sebagai tanda doa restu. Biasanya henna dipakaikan hanya sebatas dari ujung jari hingga tangan. Henna yang dipakaikan juga hanya sebagai simbolis dan langsung diusap, karena sebelumnya henna telah dibuat polanya.
Najwa berdandan ala India, lengkap dengan pakaian dan aksesorisnya. Dia terlihat sangat cantik malam ini.
"Cantiknya anak Ummah," kata Ummah sembari mengusap air matanya.
"Allahumma sholi'ala muhammad," jawab Najwa.
"Akhirnya, hari ini telah tiba. Saat Ummah benar benar melimpahkan tanggung jawab Ummah dan Babah kepada Gus Dzaki, menantu Ummah," kata Ummah sambil terisak menahan tangis.
Najwa dan Ummah Khumaira saling berpelukan dan menumpahkan tangis mereka.
"Jadi istri yang baik ya, nak. Maaf kan Ummah sama babah tidak bisa memberi contoh yang baik buat kamu," kata Ummah sambil menangis.
"Ummah dan babah selalu menjadi yang terbaik buat Najwa," bisik Najwa dengan berurai air mata.
Suasana sangat ramai, semua larut dalam suka cita malam itu. Dan yang lebih membahagiakan adalah Ummah dan Babah Najwa yang tidak adu urat.
Bahkan Babah dan Ayah terlihat selalu bersama dan sangat akrab. Terlebih lagi, Ummah dan Ummi yang akhir-akhir ini terlihat akur dan rukun.
"Maafkan babah yang gagal menjadi abi yang baik buat Najwa. Jadilah wanita sholihah" kata Babah sambil memeluk Najwa.
Najwa membeku di tempat, matanya terus saja menjatuhkan air mata. Wajahnya kini sudah bersimbah air mata, Najwa memeluk erat Babahnya.
"Hiks....hiks....hiksss," Najwa menangis sesegukan dalam pelukan babahnya.
"Najwa, maaf kan Babah. Babah sayang kamu," bisik Babahnya lembut.
Baju babahnya sudah basah karena air mata Najwa. Seluruh yang hadir disitu malam ini turut larut dalam haru biru yang Najwa dan babahnya ciptakan.
Jika biasanya ayahnya yang selalu ada di dekat Najwa, selalu menjadi nomer satu yang berada di dekat Najwa, maka hari ini sepertinya ayah Max sengaja memberi banyak ruang bagi babah untuk lebih dekat dengan Najwa.
"Jadilah istri sholihah. Berjuanglah bersama suami kamu untuk mengharap Ridho-Nya," kata babah lagi.
Najwa ttidak melepaskan pelukannya di tubuh tegap milik babah. Babah mengusap - usap punggung Najwa lembut.
"Najwa selalu menjadi putri kecil babah. Maka tempat Najwa pulang dari dulu, sekarang maupun nanti adalah Ummah dan babah," kata Babah dengan mata memerah.
Malam ini, Najwa terlihat selalu ada di dekat babahnya. Bahkan ayahnya terlihat sibuk mengurusi Zaenab yang ribut dan heboh karena berdandan ala India seperti kakaknya, Najwa.
Babah menguraikan pelukannya, dia mengusap air mata putrinya. Dengam senyum mengembang babah menuntun Najwa menuju ke tengah -tengah gedung agar dapat berbaur dengan apara kerabat lainnya.
"Sudah jangan menangis lagi, kan hari ini hari bahagia buat kita. Yuk, Najwa ikutan menari bersama tuh disana," kata Babah sambil menunjuk ke arah kerumunan para kerabat yang asik bersenda gurau bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH CINTA (End)
Spiritualini sequel dari "Abi untuk Najwa" Menjadi anak broken home tidak selalu buruk. Najwa menjadi salah satu si anak malang yang menjalaninya sejak usianya masih sangat kecil. Kerinduannya pada babahnya (red: ayah) selalu dipendamnya dalam-dalam. Dia tak...