PART 7

2.3K 93 1
                                    

Setelah selesai perkuliahan rara pun memberanikan diri untuk bertanya pada putri.

“mbul, kamu kenapa, kamu sakit” tanya rara cemas

“rara....putri memeluk rara dan menangis sejadi jadinya di pelukan rara

“mbul kok kamu nangis, kamu cerita ya sama aku” ucap rara menenangkan putri

“aku.......putri pun menceritakan semuanya yang terjadi pada rara”

“rara tak berani mengucapkan apa apa.  walaupun dia tau sebenarnya itu sudah tanggung jawab putri sebagai seorang istri. Tapi untuk sekarang dia tidak bisa menasehati sahabat nya itu. Karna ia tau putri pasti akan marah, kalau putri marah dia nggak akan cerita apa apa lagi sama rara, itu artinya rara akan kehilangan kepercayaan putri. Mungkin rara butuh waktu yang tetap untuk membuat putri sadar. Tapi nggak sekarang

“kamu yang sabar ya sayang, aku yakin kamu kuat, udah jangan nangis lagi nanti kamu sakit sayang, kalau kamu sakit terus aku mainnya sama siapa dong” ucap rara menghapus air mata sahabat nya itu

“yaudah aku antar kamu pulang ya” ucap rara

“nggak aku nggak mau pulang ke rumah” ucap putri

“ya udah kalau gitu kita ke rumah aku aja ya, mama aku kebetulan lagi ke luar kota” tawar rara yang diannguki oleh putri.

#skipp rumah dhoput
“ridho sampai di rumahnya dan langsung menuju kamarnya yang berantakan, sama seperti dia waktu meninggalkan tadi.

namun ada satu hal yang membuat ridho kaget, ia melihat HP putri hancur berantakan tak berbentuk.

Ridho mengumpulkan serpihan HP putri. Ada penyesalan di diri ridho telah melakukan hal semalam. Sepertinya dia mengambil keputusan yang salah.

Sudah 2 bulan berlalu setelah kejadian tersebut.

hari ini Putri terliihat pucat dan kepalanya pun terasa pusing, tiba tiba mengingat sesuatu

“astaga aku udah telat 3 minggu, jangan jangan aku” pikir putri

“nggak...nggak...aku nggak mungkin hamil” isak putri

Putri pun memberanikan dirinya, untuk membeli alat test kehamilan. Setelah membeli alat test kehamilan putri pulang kerumah dan langsung memeriksanya.

Putri benar benar kaget dengan apa yang di lihatnya sekarang.  dia positif hamil, sontak hal itu membuat putri berteriak histeris.

Ridho yang mendengarnya pun segera menghampiri putri
“sayang kamu kenapa?
“jangan mendekat😭, gue benci sama lo😭, pergiiiiii😭😭” teriak putri

“nggak sayang, kamu kenapa, aku kwatir sama kamu” ucap ridho

tanpa sengaja ridho melihat alat test yang ada di tangan putri, ridho pun mengambilnya

“apa kamu positif hamil, makasih ya sayang” ucap ridho hendak memeluk putri namun putri menepisnya

“sampai kapanpun gue nggak mau mempertahankan anak ini😭, gue akan segera gugurin anak ini😭, karna ini bukan kemauan gue, gue masih mau bebas seperti anak anak sebaya gue. Dan gue nggak mau anak ini jadi penghalang kebahagian gue😭” ucap putri hendak memukul mukul perutnya, namun sekuat tenaga ridho menahan putri agar tidak menyakiti anak yang ada di kandunganya.

“sayang aku mohon, jangan lakuin ini, aku akan lakuin apa aja asalkan kamu tidak menggugurkan anak kita, aku mohon” tangis ridho pecah seketika

“ngggaaaak, gue nggak mau😭, ini bukan hidup yang gue mau😭” ucap putri dengan tangisnya kembali ia hendak memukul perutnya, dan ridho kembali menahannya.

“aku mohn sayang jangan lakukan ini, anak ini nggak bersalah, aku yang salah, kamu boleh lakuin ini sama aku,” ucap ridho

Mungkin karna terlalu stress putri akhirnya tak sadarkan diri. Ridho pun semakin kwatir dengan keadaan putri.

“ya allah sayang, bangun, hei, putri” ucap ridho menggoyangkan pipi putri

BERSAMBUNG

CINTA DUA GENERASI 💞💞TAMAT💞💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang