PART 8

2.3K 100 4
                                    

Mungkin karna terlalu stress putri akhirnya tak sadarkan diri. Ridho pun semakin kwatir dengan keadaan putri.

“ya allah sayang, bangun, hei, putri” ucap ridho menggoyangkan pipi putri

Ridho memindahkan putri ke kasurnya, ada rasa tidak tega dengan keadaan istrinya sekarang. sesekali ridho membelai pipi putri dan mencium kening istrinya, airmatanya pun tak mampu lagi terbendung.

Hari telah berganti minggu minggu berganti bulan, dan hari yng dinanti pun telah tiba.

Ya hari ini putri telah melahirkan seorangputri yang sangat cantik. Namun putri tidak menyukai anak tersebut, berkali kali ridho meminta putri untuk memberikan ASI namun ia tak menghiraukannya.

(sebenarnya selama 9 bulan kehamilannya, beberapa kali putri mencoba menggugurkan kandungannya namun untungnya ridho selalu datang tepat waktu hingga putri bisa melahirkan dengan selamat)

Kini usia anak putri dan ridho sudah 3 tahun dan putri pun sudah tamat dari kuliahnya, sekarang ia memilih berwirausaha dengan membuka sebua restaurant bertemakan makanan nusantara.

Bisnisnya pun naik dengan cepat karna banyak yang meminati menu yang disajikan oleh restaurant putri.

Kendati demikian sampai sekarang putri masih belum bisa berlaku baik pada suami dan aanak semata wayangnya.

Setiap melihat anak dan suaminya dia mengingat kejadian yang malam itu, dan ia sangat membenci itu.

Sepertinya hanya kebencian yang tersirat di diri putri ketika melihat anak dan suaminya.

Putri selalu tidak ada waktu untuk anaknya tersebut, bahkan setiap kali Tiara mengajaknya bermain hanya kemarahanlah yang akan di terima tiara.

Sore  itu

Putri baru pulang dari bekerja. ridho sedang asyik bermain dengan Tiara, tiba tiba suara pintu terbuka, dan tiara menolehnya, tiara langsung berlari kearah putri
“bunda udah pulang, kita main yuk bunda, tiara pengen main sama ayah  sama bunda”

“eh kamu nggak liat saya baru pulang kerja, saya capek, kalau kamu mau main kamu main saja sama ayah kamu, saya nggak ada waktu buat kamu” bentak putri

“tapi bunda, tiara kangen main sama bunda”

“aduh ni anak benar benar ya, kamu nggak dengar saya capek, awas saya mau lewat” ucap putri mendorong tiara hampir saja jatuh untung ridho secepatnya menangkap tiara.

“ayah😭😭...tiara mau main sama bunda😭😭”isak tiara

“udah ya sayang, bunda lagi capek, mungkin bunda mau istirahat dulu” ucap ridho menenagkan putrinya

“terus kapan bunda nnggak capek ayah😭😭, setiap kali bunda tiara ajak main, bunda nggak pernah mau, tiara juga pengen kayak anak anak lain😭😭, bisa ngumpul sama ayah dan ibunya😭, tiara pengen dipeluk bunda😭😭, dari kecil tiara nggk pernah di peluk bunda😭😭

“seketika airmata ridho jatuh mendengar penuturan tiara, kali ini dia benar2 tidak tega dengan tiara.

“siapa bilang bunda nggak pernah peluk tiara, bunda sering kok peluk tiara pada saat tiara tidur, tiara aja yang nggak tau” bohong ridho

“masak sih ya”
“iya sayang, yaudah sekarang kamu nggak boleh nangis lagi ya, masak anak hebat ayah nangis” hibur ridho

“iya , tiara nggak akan nangis lagi” ucap tiara

Kasian kamu nak, di usia yang masih sekecil ini harus menerima penderitaan seperti ini, ayah janji suatu saat akan membuat ibu kamu sayang sama kamu”.

BERSAMBUNG

CINTA DUA GENERASI 💞💞TAMAT💞💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang