sudah seminggu berlalu setelah tiara sadar dan hari ini dia sudah diperbolehkan pulang.
namun sekarang keadaan berbalik pada putri. sekarang giliran putri yang sakit mungkin karna kelalahan menjaga tiara. tapi putri tidak mau di rawat di rumah sakit.
setibanya di rumah kepala putri terasa pusing, dan pandangannya pun berkunang. ridho membawa putri kekamarnya dan membiarkan putri istirahat.
sekarang waktunya putri minum obat. bibik hendak mengantarkan buburnya buat putri namun tiba tiba tiara menahannya
"bibik itu buqt bunda ya?" tanya tiara
"iya non, ini buat bunda" ucap bibik
"yaudah bik biar tiara aja yang ngasih ke bunda" ucap tira kemudian mengambil buburnya dari tangan bibik.tiara segera menuju kamar putri.
"bunda...bunda...bangun bunda" ucap tiara menggoyang goyangkan badan putri."hmmm, sayang kenapa?" tanya putri
"bunda udah waktunya makan obat, bunda makan dulu ya habis itu baru makan obat" ucap tiara sambil membantu putri duduk"makasih ya sayang" ucap putri tersenyum, wajahnya terlihat sangat pucat
"tiara suapin ya bunda" ucap tiara.
"tiara tau aja kalau bunda lagi pengen di suapin" ucap putritiara pun menyuapkan bubur ke mulut putri. sampai bubur itu habis. kemudian tiara memberikan obatnya pada putru dan meminta putri untuk meminumnya
"ni bunda obatnya minum dulu" ucap tiara
"iya sayang makasih ya"
"pasti obatnya pait ya bunda, makanya bunda jangan sakit terus dong, biar nggak perlu makan obat pai ini" ucap tiara"sayang....sayang.... yang namanya obat tentulah iya pait sayang" tapi karna anak bunda yang ngasih jadinya manis deh" ucap putri terkekeh
"masak sih bunda manis, tiara nggak percaya" ucap tiara
"tiara nggak percaya, yaudah tiara cobain deh rasany kayak permen tau" ucap putri mngerjai tiara"denagn polosnya tiaraenjilat obat putri kemudian
"puiiih...puihh pait bunda, bunda boong katanya manis" ucap tiara cemberut."siapa suruh kamu percaya aja sama bunda" balas putri.
"iiiih bunda" ucap tiara cemberut
"uluh..tayang....tayank...tayank..jangan ngambek dong, sini temanin bunda tidur" ucap putri kemudian menarik tiara ke pangkuannya.
ibu dan anak itu terus saja bercanda ada saja hal sepele yang mereka tertawakan, capek bercanda akhirnya mereka terlelap dengan posisi berpelukan.
ridho yang tak sengaja melihatnya menghampiri putri dan tiara yang tertidur pulas. ridho membenahi selimut keduanya kemudian mencium kening tiara dan putri bergantian.
BERSAMBUNG